25. One Last Time

17.9K 1.1K 171
                                    

WARN : Smut!












"WELCOME HOME, IRENE~!"

Letusan confetti berterbangan diudara sesaat setelah aku melangkahkan kakiku keatas lantai keramik dorm, tersenyum lebar saat mataku menangkap banner besar yang bertuliskan 'Welcome Home, Irene!' menggantung ditengah ruangan.

"Gomawo~"

Di ruang tengah; kulihat member Blackpink berkumpul dengan senyuman lebar di mulut mereka, meniup-niup terompet ulang tahun lengkap dengan topi diatas kepala.

Konyol.

"Welcome home, Missy!" Jennie melangkah maju lalu menyambutku kedalam pelukan hangat yang amat erat sedangkan rekan se-grupku sendiri hanya terkekeh selagi meletakkan tas berisi perlengkapanku ke lantai.

Oh, jadi ini kejutan yang di janjikan oleh Yerim di rumah sakit waktu itu?

"Unnie~ kau baik-baik saja sekarang, kan?" Lisa bertanya khawatir seraya ikut memelukku erat sampai rasanya sedikit sulit bernafas.

"A- aku baik-baik saja." jawabku sesak.

"Yah, lepaskan pelukan maut kalian!" Jisoo berseru seraya menarik Lisa dan Jennie menjauh dari tubuhku.

Yang lainnya tertawa lepas, namun ujung mataku hanya menangkap sosok Seulgi di balik tubuh mereka yang mengitariku; tersenyum samar dengan bibirnya yang pucat.

"Jaa~ Jennie-unnie sudah memasak makanan yang enak spesial untukmu!" ujar Lisa bersemangat yang langsung direspon oleh seruan kagum.

"Mwoya? Hanya untuk Irene-unnie saja?" Joy mencibir dengan nada bergurau.

"Aniyo~" Jennie terkikik nyaring. "Aku dan Jisoo sudah memasak dalam jumlah banyak untuk kalian semua!"

"Aish, jinjja? Aku kira sedari tadi kalian hanya asyik berpelukkan di dapur!" timpal Lisa mengejek.

"Diam! Yang penting makanannya sudah jadi, kau tinggal makan!" Jennie menyambar ketus.

Gelak tawa memenuhi ruangan, aku hanya menurut saat Jennie menarik kami semua ke meja makan yang telah penuh oleh berbagai hidangan; tertawa semakin keras saat kulihat kursi yang biasanya terletak di halaman belakang tiba-tiba tersusun diantara kursi di meja makan.






-





Dorm terasa sunyi seketika.

Jennie dan yang lainnya telah pamit pulang dan aku tak bisa menyangkal bahwa kebahagiaan seakan direnggut dari diriku, Seulgi, Wendy, Joy dan Yerim.

Lagipula, walaupun sementara; mereka adalah pengalih kesedihan yang sedang menyelimuti jiwa kami semua maka tak heran jika kami kembali bersedih begitu mereka pergi...

Karena tidak sedikit pun; mereka menanyakan hal itu pada kami semua.

Mereka hanya datang untuk bersenang-senang, menyalurkan cinta dan kehangatam diantara badai yang seakan menerjang keras dan tidak sekalipun bertanya tentangnya.

Pukul sembilan malam; kakiku melangkah pelan menuju pintu yang tertutup rapat lalu berhenti tepat didepannya. Mengepalkan tangan, aku mengangkatnya keudara lalu mengetuk pintu itu beberapa kali.


"Masuk."

Tanpa ragu aku membuka pintu itu lalu mendorongnya pelan, manampilkan penampakkan kamar yang sedikit berantakkan itu.

[M] Into You - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang