13. Make Up

29.5K 1.3K 222
                                    

Peringatan : konten dewasa yang sangat amat eksplisit.








"Ah... Seulgi~"

Desahan erotis keluar begitu saja dari bibirku. Dengan mata terpejam; aku berpegangan erat pada leher Seulgi dan menjambak rambutnya kasar dengan tangan yang lain.

Air didalam bathtub berkecipak cepat seiring pergerakan jari Seulgi didalam kewanitaanku dibawah sana; jari-jari jenjang itu bergerak liar seakan sedang mengocok adonan kue.

Aku terus menjerit dan mendesahkan namanya, kedua tanganku tidak berhenti meremas rambut dan mencakar kulit lehernya sebagai reaksi dari kenikmatan yang ia berikan.

"Ya Tuhan~ Seulgi!" aku mengerang saat Seulgi malah semakin mengocok lubang sempitku cepat, jariku menarik dan mencakar semakin keras juga.

"Ah, fuck..." ia bersumpah dengan ringisan tajam kala kuku jariku menusuk tengkuknya. Seulgi yang awalnya hanya memperhatikan wajahku sekarang mendekat, memejamkan mata saat bibirnya menyapu tenggorokanku.

"Mm~ kau mulai menyempit." ia berbisik pelan sebelum mencium leherku kemudian menggigitnya kecil. Satu tangan Seulgi yang bebas mengeratkan pelukanya disekitar pinggangku yang terus menggelinjang nikmat.

Aku sudah kesulitan bernafas sampai harus mengambil oksigen dengan mulutku, dahiku berkerut dan mataku terpejam erat selagi berfokus merasakan setiap pergerakkan liar Seulgi dibawah sana.

"Seulgi~ aku-"

"A- ah~"

Seulgi meringis kesakitan saat bibir kewanitaanku menjepit jarinya dengan kuat; aku hanya menggigit bibir bawahku dan mendesis nikmat saat jari Seulgi lanjut mengocok.

"Ah~ Seul!"

Geraman penuh hasrat terlontar dari bibirnya yang kembali menempel di leherku, Seulgi bergerak nonstop dan itu membuatku gila!

Jarinya bergerak keluar masuk semakin cepat, jiwaku seakan terbawa kelangit setiap kali jari tengah dan telunjuknya ditarik keluar; membantingku setiap ia kembali menusuknya dalam.

"Seulgi~! Aaaaah~!"

Aku menjerit dengan sangat keras hingga suaraku bergema; tidak kuasa menahan sensasi akan klimaks yang akan segera datang.

Seulgi menggigit leherku selagi ia terus mengocok, satu tanganya menahan tubuhku yang mulai gemetar hebat diatasnya.

"A-!"

Seluruh tubuhku menegang, nafasku terhenti dan cengkraman tanganku di leher dan rambut Seulgi semakin erat selagi aku mencapai orgasme.

Seulgi menghentikkan pergerakkanya, giginya terkubur dalam ceruk leherku begitu aku menjepit jarinya ketat dengan bibir kewanitaanku; bergumam pelan kala aku membanjiri tanganya.

Menit demi menit telah berlalu, aku masih mengatur nafas dan perlahan melepaskan cengkraman eratku pada Seulgi yang masih sabar menungguku turun dari puncak kenikmatan.

Mataku terkejap lemah saat kecupan-kecupan lembut menghujani leherku, Seulgi lanjut mendekap tubuhku hangat sambil terus mendaratkan belasan ciumanya di kulit leherku.

"Aku mulai kedinginan." nyataku dalam suara serak.

Seulgi terpaku sebentar sebelum terkekeh, ia mencium bibirku kilat lalu meletakkan kedua tanganya dibawah pahaku; menggendongku keluar dari bathtub yang airnya sudah mendingin.

Aku hanya membiarkan Seulgi membawaku keluar dari kamar mandi, berpegangan padanya selagi ia terus melangkah kearah ranjang yang masih tertata rapi.

[M] Into You - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang