Aku seakan tuli oleh debaran jantungku sendiri.
Ponsel Seulgi gemetar dalam genggamanku, mulutku sedikit menganga dan tanpa sadar pipiku sudah basah oleh linangan air mata dari kedua irisku yang berkaca.
Jadi inilah alasanya?
Untuk kali pertama; kurasakan hatiku seakan hancur. Jantungku berdegup begitu kencang dan sangat menyakitkan; bahuku bergetar selagi air mata terus mengalir deras dan panas.
Aku menutup mulutku dengan satu tangan, tubuhku sudah bergetar hebat dan nafasku sudah tercekat ditenggorokan selagi aku berusaha keras untuk tidak sesenggukan.
"Irene?"
Seulgi berdiri mematung disana; sudah sejak kapan aku tidak tahu. Otakku terkabuti oleh pertanyaan 'mengapa?' dan 'apa yang sudah aku lakukan sehingga Seulgi menghkhianatiku?'
Matanya melebar.
Entah karena terkejut melihatku menangis atau karena takut karena aku sudah mengetahui rahasia kotornya.
"Irene?"
"Apa ini?!"
Ia terhenyak saat aku menjerit kencang; tak memedulikan malam yang semakin larut dan ketiga member kami yang tengah terlelap.
"Kau selingkuh dariku, Seulgi?!"
Jeritku lagi dengan wajah memerah marah yang basah oleh air mata. Ia mengacak rambutnya frustrasi lalu berjalan menghampiriku.
"Sayang, aku tahu kau akhirnya-"
"Jawab aku," sambarku cepat. "Ini siapa?!"
Aku mengangkat ponselnya dan menujukkan layar yang menampilkan pesan yang baru diterima itu; memperhatikan wajahnya yang tertekuk stress lewat kedua mataku yang penuh oleh lelehan air mata.
"Joohyun, sayang," ujarnya berusaha menenangkanku. "Aku bisa jelaskan, oke? Aku-"
"Bukankah ini semua sudah cukup jelas, Seulgi?!" kataku diantara isakan tangis yang menjadi, kurasakan ponsel Seulgi yang berada didalam genggamanku sedikit retak kala aku meremasnya.
"Jadi selama ini ada orang lain?"
Aku melirih pedih seraya menatapnya sendu; air mata tertitik dari mataku sebelum mengalir ke kedua pipiku dengan begitu cepat.
Seulgi membelalakan matanya begitu mendengar pertanyaanku, ia menghela nafas kasar seraya terus mencoba menghampiriku; mengernyit sedih saat aku terus mengambil langkah mundur menjauhinya.
"Joohyun, aku tidak selingkuh, sayang." ujarnya memelas.
"Lalu ini apa?!" geramku sambil melempar ponselnya kelantai, tidak peduli kalau benda mahal itu akan rusak atau hampir jatuh keatas kaki Seulgi yang berdiri tak jauh dariku.
"Baby, dengar-"
"Baca pesan dari wanita itu!" Teriakku lagi kemudian sesenggukkan, aku mengusap mataku yang mengabur karena air mata sebelum kembali menatap Seulgi yang masih memasang wajah memelas.
"D- dia bilang di-a merindukanmu, d- dia bilang dia tidak bisa berhenti memikirkanmu dan dia bahkan bilang kalau ranjangnya tercium sepertimu!"
Aduku disela-sela aturan nafas yang kacau. Aku mungkin terlihat sangat menyedihkan sekarang; namun rasa pedih dan sakit didadaku begitu kuat sehingga aku tidak peduli.
"Joohyun, aku bilang aku-"
"Kau sudah tidak perlu menyangkalnya lagi!"
"Aku berani bersumpah jika aku tidak menyelingkuhimu, Joohyun! Dengar, tadinya aku mau-"
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Into You - Completed
Fanfiction🔞MATURE CONTENT [NC, GxG] "Got everyone watching us, so baby, let's keep it secret."