PROLOG

1.5K 79 39
                                    

London, Inggris.

Seorang gadis cantik, dengan tubuh proporsional dan surai hitam coklatnya yang hampir menyentuh pinggang nya kini berdiri dengan anggun di tepi kolam yang cukup luas.

Tubuh proporsional nya terbalut mini dress bernuansa musim dingin serta coat hitam yang panjangnya hampir selututnya.

Gadis cantik itu memainkan ponselnya, mencoba menghubungi seseorang.

" oh.. Kau sudah melakukan yang aku minta?" tanya gadis itu dengan kesan dingin dan anggun dari bibir mungilnya.

"Bagus. Ambil barang-barangku di kamar hotel. Aku akan menunggu di lobby 15 menit lagi." ujar gadis itu lagi lagu memutuskan sambungan telefon nya setelah mendengar jawaban dari lawan bicaranya.

Sebelum ponselnya masuk ke dalam saku coat nya, terdengar derap kaki di belakangnya.
Seulas senyum terukir di bibirnya. Tidak, bukan senyum bahagia. Melainkan sebuah senyum meremehkan.

"Akhirnya kau datang..." ucap gadis itu berbalik memandang seseorang yang sudah dia tunggu.

Fokusnya tertuju pada gadis yang bergelayut manja di lengan kokoh pria tampan di hadapannya.

"Dan tentu saja kau membawanya untuk dikenalkan padaku bukan?" tambah gadis itu tanpa ada ekspresi bahkan nada terkejut dalam suaranya.

"Krystal.." lirih pria itu heran dengan respon Krystal, gadis cantik itu.

" Dengar, jangan mengatakan apapun kepada Kakak ku. Jangan coba membela diri ataupun coba menjatuhkan diriku." ucap Krystal tanpa memberi pria itu kesempatan untuk melanjutkan ucapannya. Senyuman kembali terukir di bibir Krystal.

"Jika sekali saja kau mencoba membicarakan hal ini pada kakak ku. Maka akan aku pastikan  kerjasama antara perusahaanmu dan kakak ku tidak akan terjadi." Ucap Krystal penuh penekanan. Pria dihadapannya tak mampu membalas.

Reaksi Krystal benar-benar diluar dugaannya. Bagaimana mungkin reaksi nya terlalu tenang untuk seorang gadis yang baru saja melihat kekasihnya menggandeng wanita lain disaat seharusnya mereka menghabiskan waktu berdua dengan manis.

Krystal mengeluarkan sekumpulan foto dari saku coatnya yang lain lalu di lempar kearah pasangan di hadapannya dengan sebuah senyum tetap terukir di bibirnya.

Keduanya shock melihat setiap lembar foto itu. Bahkan wanita yang tadi merangkul lengan pria itu kini hanya menutup mulutnya dengan tangan kanannya.

"Krystal.. Dengarkan aku.."

"Diam kau Oh Sehun. Peringatanku tidaklah main-main. Dan 1 lagi. Jangan pernah menemui ku lagi." ucap Krystal kian dingin  seraya berlalu dari hadapan Sehun dan kekasihnya.
Tanpa kembali menoleh, pergi dengan segala kebanggaannya.

" Honey.." gumam wanita yang menggandeng Sehun, pria tampan itu tak menjawab dan hanya fokus pada punggung Krystal yang kian menjauh.













######

.





SEOUL, KOREA SELATAN

"Tuan muda, hari sudah pagi menjelang siang. Bukankah anda ada kelas pagi tuan?" ucap seorang wanita paruh baya coba membangunkan tuan mudanya.

Seorang pria berkulit putih bersih, dengan otot lengan yang terlihat menggiurkan. Terlihat sebuah tato pesawat kertas dengan 5 balon di pundak kiri belakang nya.

Hidung yang mancung, bibir yang tebal dan seksi. Jangan lupakan rambut hitamnya yang kini berantakan di sekitar keningnya. Kian menambah kadar ketampanannya.

" Eungh.. Arraseo Ahn Ahjumma. Tolong katakan pada Min Ahjussi untuk mengeluarkan mobilku. Aku akan bersiap-siap." ucap pemuda itu bangkit dari ranjangnya hingga kembali terlihat 3 buah tato lain di bagian depan tubuhnya. Pemuda itu langsung berlalu kearah kamar mandi.

" Allgeoseumnida Kim-goon." jawab Ahn Ahjumma menundukkan kepalanya lalu segera keluar dari kamar tuan mudanya setelah merapikan ranjang pemuda itu.

"Aigoo.. Tuan HanBin sudah tumbuh menjadi pemuda yang gagah." gumam Ahn Ahjumma saat memandang foto tuan mudanya saat masih kecil. Dialah Kim HanBin, putra bungsu Tuan Kim Won Seok, seorang pengusaha kelas atas di korea Selatan.



































#########

Krystal berdiri di depan sebuah rumah dengan desain unik dan nuansa yang asri.
Sebuah rumah dengan 2 lantai, namun memiliki pintu yang berbeda.

Ada sebuah tangga yang dihiasi tanaman sulur yang cantik untuk menuju lantai atas rumah itu.

Tangga yang berbentuk lengkungan tepat di samping pintu dari rumah lantai bawah.

"Nona, Barang-barang anda sudah saya taruh di kamar anda." ucap seorang pria tampan turun dari lantai atas.

"Eoh.. Gomawo Taek Woon oppa." ucap Krystal tulus dengan senyum di bibirnya.

" I'm home." gumam Krystal mengulas senyum manis ketika fokusnya tertuju pada pintu dari rumah di lantai bawah yang terukir nama marga keluarga nya. JUNG .

"Aku akan memulai kembali kehidupanku sebagai Jung Soo Jung, mohon bantuanmu oppa." ucap Krystal lagi. Taek Woon menatap Krystal lembut lalu mengusap puncak kepala gadis cantik itu.

" Aku akan berlaku sebagai penjaga sekaligus kakakmu sampai Jung Sajangnim kembali Soo Jung-i." ucap Taek Woon lembut. Krystal pun turut tersenyum kepada Taek Woon.

Yaa.. Dia akan memulai kembali chapter kehidupannya yang dulu sempat dia hentikan.

Bad IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang