14th - (Heart)

340 39 13
                                    


Hallo... 🤗
Selamat pagi, selamat siang, selamat malam dan selamat bersantai.

Jangan lupa tekan tanda ⭐ untuk memberi vote.
Dan jangan lupa komentarnya ya readers sayang...
Selamat menikmati..
🤗🤗💕



























Hanbin terdiam melihat Krystal, dadanya berdesir tidak karuan saat melihat senyum Krystal dari samping.
Tangan kirinya meraih kepala Krystal dan mengusapnya dengan lembut, dengan penuh kasih.

Krystal menoleh pada Hanbin, namun tidak ada protes dari bibirnya.

"Mianhae." ucap Hanbin lagi.

Cupp

Hanbin mengecup pipi kanan Krystal dengan lembut dan penuh kasih. Krystal membulatkan matanya karena sikap Hanbin ini.

"What do you mean Kim Hanbin..?" tanya Krystal dengan pelan, wajahnya masih cukup shock dengan ulah Hanbin.

Bukannya menjawab pertanyaan Krystal, Hanbin justru menarik Krystal ke dalam pelukannya.

"Soo Jung-ah.."

Hanbin menyebut nama Krystal dengan sangat lembut, ada jeda sebelum Hanbin melanjutkan kalimatnya.

"Ya!! Kau mabuk?" tanya Krystal mencoba keluar dari rengkuhan Hanbin, namun kekuatan Hanbin lebih besar. Hanbin mempererat pelukannya.Bahkan Hanbin mengusap surai panjang Krystal penuh kasih sayang.

"Anniya, 100% aku sadar Soo Jung-ah." ucap Hanbin lagi.

"Ya! Kita bisa bicara dengan santai. Tapi kau tidak perlu memelukku seperti ini Hanbin-ah." ujar Krystal terus meronta dari pelukan Hanbin.

"Memelukmu memberi rasa nyaman Soo Jung-ah." ujar Hanbin pelan melepaskan rengkuhannya. Tangan Hanbin meraih tangan kanan Krystal lalu menuntunnya kearah dada kiri Hanbin.

"Kau bisa merasakannya? Entah kenapa jantungku berdetak dengan lebih cepat saat aku berada di sampingmu. Hati ku berdesir saat melihat senyummu. Bahkan tawamu membawa ratusan kupu-kupu terbang di perutku." ucap Hanbin putus asa. Krystal menatap Hanbin penuh pengertian. Dengan lembut Krystal mengusap dada Hanbin, mencoba menenangkan detak jantung Hanbin.

Krystal mengukir senyum manis di bibirnya untuk Hanbin, namun perlahan ingatannya kembali saat Jaewon mengatakan tentang cinta pertama Hanbin yang bernama Kim Jiwon.

Krystal memiringkan kepalanya dengan lembut, tangannya masih mengusap dada Hanbin. Senyuman masih terukir di bibir Krystal, meski kini terlihat sedikit masam.

"Aku tidak tahu apakah kau benar-benar serius dengan ucapanmu Kim Hanbin. Tapi ada bagian di hatiku yang masih meragukanmu Hanbin-ah. Mungkin memang hatimu masih tertuju pada gadis bernama Kim Jiwon itu." batin Krystal seraya mengumbar senyumnya lagi.

"Kim Hanbin, kau belum cukup mengenalku. Aku pun belum terlalu mengenalmu. Cukup melegakan jika saat bersamaku bisa membuatmu nyaman. Hanya saja, kau mungkin salah mengartikan perasaan nyamanmu Hanbin-ah." ujar Krystal menjelaskan dengan sabar, dia menarik tangannya menjauh dari dada Hanbin dan berniat untuk beranjak dari tepi kolam.

Hanbin terdiam sesaat mendengar ucapan Krystal, memang ada benarnya setiap ucapan Krystal.

" Benarkah aku hanya salah mengartikan rasa nyamanku padanya??" batin Hanbin mulai terpengaruh ucapan Krystal tadi.

Hanbin bangkit dari tempatnya dengan sigap dan segera menyusul Krystal yang mulai menjauh, Hanbin menahan tangan Krystal lembut.

"Waeyo?" tanya Krystal bingung, meski harus Krystal akui jika dirinya sudah cukup terbiasa dengan kehadiran Hanbin dan setiap tingkahnya. Entah Hanbin sadari atau tidak, dirinya sudah mengetuk pintu hati Krystal. Dan entah sadar atau tidak, Krystal pun sudah membiarkan pintu hatinya terbuka untuk Hanbin.

Bad IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang