7th-(Begin)

436 53 7
                                    

Halo semua... 🤗🤗
I'm back..

Ada kah yang menunggu kelanjutan cerita Bad Ice??
Semoga masih ada yang menikmati kelanjutan ceritanya yaa..

Mohon maaf typo bertebaran.

Jangan lupa vote dan komentarnya.
Terima kasih.

Check it out yooo...🤗😉






















Krystal menggelengkan kepalanya tak paham melihat Bobby yang tengah tertawa gemas setelah memenangkan game nya di komputer gamingnya.

"Cih. Padahal tadi dia menangis seperti seorang bayi." gumam Krystal kembali bersidekap dada. Namun setidaknya Krystal lega, sahabatnya itu telah meluapkan seluruh beban di hatinya dan kembali menjadi Bobby yang ceria.

"Ya!! Kau lihat kan Soo Jung-ah aku menang telak.. Hahaha.." ucap Bobby bangga seraya mengacak rambutnya sendiri.

"Molla. Ya!! Tentang YuRa, cobalah untuk membuatnya sadar." ucap Krystal santai, Bobby kini menghela nafas berat lalu beranjak untuk duduk di samping Krystal.

"Ya! Sudah berapa kali aku coba untuk menyadarkannya, tapi dia seolah membuat tabir penghalang." gumam Bobby mengayunkan kakinya gemas.
Krystal menatap Bobby sesaat lalu kembali tersenyum.

"Cobalah lagi. Jika kau menyerah, kekasihmu itu akan selalu terperangkap di dunia ketakutannya Bobb.." jelas Krystal menepuk pundak Bobby lembut. Bobby tersenyum mendengar ucapan Krystal, Bobby tahu jika Krystal lah yang paling memahami posisi YuRa.

"Aigo!! Arraseo.. Sudah larut aku akan mengantarkanmu pulang kajja.." ucap Bobby mencubit pipi Krystal gemas.
Krystal langsung memukul lengan Bobby keras, lalu mengusap pipinya yang lumayan terasa sakit.

"Appo!!" bentak Krystal yang justru membuat Bobby tertawa gemas. Krystal selalu sukses mengembalikan moodnya.

"Mianhada, kajja.." ucap Bobby lagi seraya menarik tangan Krystal. Gadis itu berdecak lalu menepis tangan Bobby pelan.

"Cih dasar, kenapa malah mengusir.." gerutu Krystal berjalan mendahului Bobby.

Belum sempat Bobby membalas ucapan Krystal, tiba-tiba ponsel Bobby berdering. Ada panggilan dari YuRa.

"Eoh yeobeoseo YuRa-ya.. Waeyo?" tanya Bobby menjawab telefon YuRa. Krystal tetap berjalan menuju pintu rumah Bobby.

"Oppa, bisakah kau menjemputku di toko?" tanya YuRa dengan suara lembutnya. Bobby memandang Krystal sesaat, namun gadis itu tak menyadari pandangan Bobby.

"Ah, tentu saja. Tapi aku akan mengantarkan Soo Jung dulu eoh. Gwaenchana?" tanya Bobby yang sontak mengalihkan fokus Krystal padanya. Bobby tersenyum saat melihat Krystal bertanya dengan isyarat tubuhnya. Bobby pun menjawab dengan bahasa isyarat juga. Bobby menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat kekasihnya tak langsung menjawab pertanyaannya.

"YuRa-ya?" panggil Bobby pelan.

"Nan Khalkae. Je Yeon oppa sudah menunggu di depan rumah." ucap Krystal dengan suara yang lumayan keras. Hingga dia yakin YuRa mendengarnya dengan baik. Bobby membulatkan kelopak matanya. Bobby berniat menahan Krystal namun Krystal tersenyum seraya memberi isyarat jika dia bisa pulang sendiri.

" Jiwon oppa? Kau bisa menjemputku?" tanya YuRa lagi sesaat setelah Krystal beranjak dari hadapan Bobby. Bobby mengacak rambutnya kasar. Bobby merasa bersalah pada Krystal. Bagaimanapun juga tidak etis jika seorang namja membiarkan sahabat perempuannya pulang sendiri di malam yang sudah larut. Tapi Bobby pun tak bisa menyalahkan YuRa.

Bad IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang