Mohon maaf typo bertebaran.
Enjoy reading readers 🤗🤗"Soo Jung-ah, gwaenchana?" tanya seorang namja seraya mengusap pipi Krystal kecil yang berlinang airmata. Krystal tidak menjawab karena menahan tangisnya. Namja dihadapannya pun langsung mengecup pipi Krystal penuh kasih.
"Soo Jung-ah uljima. Oppa berjanji akan selalu melindungimu eoh. Jadi kau juga harus kuat eumt." ucap namja itu lagi masih mengusap pipi putih Krystal. Manik mata Krystal memandang manik namja itu penuh harap.
"Janji? Soo Woo oppa benar-benar akan melindungiku?" tanya Krystal lemah. Soo Woo mengangguk lalu memeluk Krystal erat.
"Oppa janji. Oppa akan mempertaruhkan nyawa oppa sendiri untuk melindungimu Soo Jung-ah." bisikan Soo Woo lembut tepat di telinga Krystal yang sontak membuat Krystal mengeratkan tangannya membalas pelukan Soo Woo. Tangisan Krystal pecah setelah mendengar ucapan Soo Woo.
" Soo Woo oppa." gumam Krystal dalam tidurnya. Airmata keluar dari pelupuk matanya yang masih terpejam erat. Nafas Krystal mulai sedikit tak beraturan karena merasakan sesak di dadanya. Mimpi itu datang lagi, seolah tak membiarkannya merasa tenang.
Perlahan gadis cantik itu membuka kelopak matanya lalu mengusap bekas airmata di pipinya. Helaan nafas berat lolos dari bibir Krystal yang kini beranjak dari kamarnya menuju lantai bawah.
"Soo Jung-ah kau belum tidur?" tanya Je Yeon saat melihat Krystal berniat untuk masuk kamar kakak sulungnya.
"Aku ingin tidur di kamar kakak Yeon oppa." jawab Krystal datar tanpa menoleh pada Je Yeon. Namja berekspresi datar itu menautkan alisnya merasa ada yang tidak beres dengan sikap Krystal.
"Mungkinkah Soo Jung bermimpi buruk lagi?" gumam Yeon menatap pintu kamar bos nya dari arah dapur. Sebagai orang kepercayaan Jung Sajangnim untuk menjaga Krystal membuat Yeon harus memahami dan mengerti keadaan Krystal sepenuhnya. Baik sisi positif, bahkan sisi negatifnya. Dengan begitu Yeon akan mampu membantu Krystal mengatasi sisi negatifnya itu.
"Soo Jung-ah, kau harus tumbuh lebih kuat." gumam Yeon lagi seraya kembali ke kamarnya.
#####
Sunmi berjalan dengan santai di sebuah taman seraya membawa sebuah paper bag berwarna biru langit di tangan kirinya.
Sunmi menatap rumah di hadapannya dengan ragu, haruskah dia masuk. Akankah si pemilik rumah mengizinkannya masuk sebagai seorang teman, ah tidak sebagai seorang tamu saja sudah cukup.
Dengan memberanikan diri Sunmi menekan bel rumah berlantai dua itu, setelah menghela nafas Sunmi memberikan senyuman termanisnya untuk menyambut seseorang yang akan membuka pintu rumah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Ice
Любовные романыKim HanBin si bad boy yang terkenal akan sikap seenaknya. Jung Soo Jung Si ice princess yang selalu menunjukan wajah dan sikap dinginnya. Bagaimana jika kedua insan ini saling berinteraksi dan berjalan beriringan di jalan kehidupan yang mengharuska...