chapter 1 [Arc 1]

732 55 304
                                    

"Hei, apa yang kau lakukan. Sharki?"

Aku bertanya kepada Adikku yang duduk di ruang makan.

"Lagi baca buku kak. Lagipula, hari ini kakak yang masak kan?" balasnya kepadaku yang masih mengantuk.

Eh, memangnya aku Yang memasak hari ini ya.

"Kau pasti berpikir, apa benar hari ini aku yang memasak. Benar kan kak!"

Wah ... Apakah adikku itu seorang Esper ya.

"Sudahlah, itu sangat jelas di wajahmu. kak!"

Eh, apa segitu polosnya diriku ya.

"Hahaha ... Kau memang adik yang hebat Sharki!"

Hahaha ... Persis dengan julukannya itu.

"Sebaiknya kau cepat kak, karena aku sudah lapar!" ucap adikku yang menunjuk kearah dapur.

"Baiklah, tunggu sebentar ya!" balasku sambil memasak makanan.

Setelah beberapa menit, aku pun selesai membuat dua buah porsi makanan yang lezat.

"Nih, Kau sudah puas kan!"

Aku pun langsung menaruh piring ke atas meja makan, dan membuatnya terkejut.

"Eh, bukankah makanan ini tuh ..."

Sebelum dia menyelesaikan kata-katanya, aku langsung menyela ucapan tersebut.

"Apa maksudmu Sharki. Apa kau ingin berkata, bahwa ini bukan makanan?"

Ketika aku berkata seperti itu, Sharki langsung membuat wajah pasrah.

Hahaha ... wajahmu lucu sekali, sharki.

"Baiklah, kak!"

Ho ... pada akhirnya dimakan juga ya.

Lagipula, aku tidak begitu peduli dengan tanggapan mu. Sharki.

Sebenarnya, aku membuat dua buah nasi goreng spesial.

Hanya saja, punyaku memakai telur dadar dengan saus cabai di dalamnya.
Dan untuk adikku dia memakai telur mata sapi, serta itu merupakan sarapan pagi yang biasa dibuat oleh ibu kami.

Akhirnya selesai juga. baiklah, waktunya ke dapur.

Aku pun langsung berdiri dan langsung menuju ke arah dapur.

Setelah berada di dapur, terdengar suara bell pintu rumahku.

Keliatannya pesananku sudah sampai ya.

"Sharki, tolong buka pintunya. Mungkin itu pesanan kakak!" suruhku untuk membuka pintu.

"Tcih, mengapa harus aku yang melakukannya sih!"

Eh, apa barusan dia bergumam.

Ketika adikku membuka pintu, dia melihat seorang paman yang memakai jas hitam. Serta dua pelayan yang berbeda di belakangnya.

"Siapa kalian, dan ada perlu apa kemari?" ucap Sharki yang bernada tinggi sampai ke dapur.

"Sial, apa yang kau lakukan. Sharki!"

Mudah-mudahan tidak terjadi hal yang merepotkan.

Setelah beberapa menit kemudian, aku pun didatangi oleh adik laki-lakiku.

"Kak, apa kau ngutang pada orang?"

Aku yang mendengar itu langsung terdesak, ketika meminum segelas air putih.

King Of The RulersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang