"Sial, apa yang harus aku lakukan sekarang?" ucapku sambil berpikir setelah menemukan Doune.
Karena aku tidak menyangka, bahwa dia tidaklah mati setelah menerima penyiksaan dari keturunan Vordz tersebut.
Itu karena, aku melihat tubuh yang sudah seperti di dalam game yang pernah aku mainkan di jaman ku, serta pikirannya yang telah hancur oleh waktu yang sangatlah lama.
Tcih, merepotkan!
Dan aku pun berpikir untuk membuatnya kembali seperti semula menggunakan [Ability] ciptaan milikku. Akan tetapi aku langsung berhenti, setelah melihat sekeliling ku tersebut.
"Ha ... Merepotkan sekali," gumamku yang melihat sekeliling ku dengan wajah sedikit kesal terhadap perilaku keturunan Vordz.
Setelah itu, aku pun memutuskan untuk melakukan hal merepotkan kepada diriku ini, yaitu dengan mengembalikan semua gadis ini menjadi seperti semula menggunakan [Ability] ciptaan milikku yang bernama.
[Setting]
(Setting, Ability yang dapat mengatur segala hal sesuai dengan keinginan penggunanya, serta dapat mengatur dari hal terkecil sampai terbesar seusai dengan imajinasi sang pengguna)
Aku yang sudah mengucapkan [Ability] itupun langsung melakukan seperti yang aku rencanakan, dan menghidupkan kembali mereka semua menjadi seperti semula.
Ha ... Benar-benar hal yang merepotkan!
Setelah aku melakukan hal itu, tiba-tiba mereka yang berada di ruangan itupun terbangun dengan tubuh dan jiwa mereka yang kembali seperti sediakala.
"Wah, sepertinya itu bekerja?" ucapku yang melihat kejadian itu dengan kedua mataku.
Namun mereka langsung ketakutan, ketika melihat diriku ini.
Eh, apa aku melakukan kesalahan ya?
Karena mereka semua bergetar di seluruh tubuh mereka, dan itu termasuk dengan Doune yang melihat diriku tepat di depan.
Tcih, benar-benar hal yang merepotkan!
Setelah beberapa menit, aku pun menjelaskan bahwa aku bukanlah orang jahat. Namun itu tidak berguna, karena mereka tidak menganggap perkataan ku.
"Tcih, merepotkan!" gumamku yang berada dalam kondisi seperti itu.
Dan itupun membuat diriku menyadari satu hal yang aku lupakan.
Ah, aku lupa bahwa mereka masih mengingat semua penyiksaan terhadap diri mereka ya!
Aku yang berpikir seperti itu, langsung maju selangkah kepada Doune dan berkata kepada dirinya.
"Maafkan saya, namun saya merupakan utusan dari adik ku Vilzy! Dan dia sudah menunggu kedatangan mu di luar kastil ini, Nona Ashistra Doune," ucapku sambil menjulurkan tangan ku kepadanya dengan tulus.
Doune pun langsung kebingungan dengan ucapan dan perilaku dariku, dan dia berkata kepada diriku.
"A-Apa kau yakin, bahwa kau adalah utusan dari adikku Vilzy?" tanya Doune yang sepertinya meragukan diriku.
Hmm ...? Sepertinya dia masih tidak percaya kepada diriku ya?
Dan itu membuat diriku menjawab pertanyaannya dengan aura kasih sayang yang keluar dari tubuhku.
"Tentu saja! Karena dia merupakan gadis umur delapan tahun yang hampir setara dengan diriku loh!" jawabku sambil tersenyum kepada dirinya tanpa niat tersembunyi.
pada saat dia ingin mengambil tanganku, Doune pun melihat sekelias apa yang terjadi kepada sekelilingnya. Dan itu membuat Doune berwajah sedih, jika meninggalkan mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Of The Rulers
Fantasy[Ongoing] {Update: Random} [Original] Sebuah kakak beradik yg tinggal di sebuah negara. mereka berdua senang dengan kehidupan sehari-hari yg mereka lakukan, hingga mereka berdua di perebutkan oleh dua keluarga! Kedua keluarga tersebut, adalah keluar...