Chapter 7 [Arc 1]

169 21 0
                                    

"Siapakah kau, dan apa kau teman dari mereka semua?" tanyaku dalam mode siaga.

Jika dia salah satu dari mereka, maka aku harus mengalahkan nya.

"Hahahaha. Tenang saja, aku bukan dari mereka kok!" ucap gadis kecil itu yang memegang katana di pinggangnya.

Tcih, aku tidak tau siapa dia.

Tapi entah mengapa, aku merasakan hal yang merepotkan akan terjadi.

"Baiklah, tapi sebaiknya kau perkenalkan dirimu. Wahai gadis kecil!" ucapku sambil merendahkan dirinya.

Aku ingin tau siapa dia, dan mengapa sekolah yang aku buat ini terisi oleh orang yang tidak waras ya?

"Hahahaha. Maafkan saya, namun. Saya adalah gadis dari wanita yang kau kalahkan. Tuan Arzer." ucap gadis yang membuat ku penasaran.

Eh, memangnya aku pernah bertemu dengan ibunya?

"Hahahaha. Maaf saja, akan tetapi aku tidak mengingatnya. Karena aku benci hal yang merepotkan." balas ku dengan wajah yang meremehkan gadis tersebut.

Hahaha. Aku tidak tau siapa kau.

Tapi sebaiknya aku harus berhati-hati dari dirinya.

"kalau begitu. Maka aku harus melakukannya untuk mengingatkan mu, tuan Arzer! "ucap gadis itu sambil menebas pedangnya kearah ku.

Sial, Perasaa, aku tidak pernah ketemu sama ibunya.

Eh, tunggu sebentar!

"Hahahaha. Sekarang aku mengingatnya, apa kau anak dari Aoki Yumi?" tanyaku sambil menghindari serangan tersebut.

Karena serangannya tidak begitu cepat daripada Aoki Yumi. Akan tetapi, dia lebih akurat.

Tcih, ternyata buah tidak jauh dari pohonnya.

"Hahahaha, benar sekali. Aku adalah anak dari Aoki Yumi, namaku adalah Aoki Prilz. Ingat namaku itu, dasar bocah bau kencur!" ucap nya sambil mengeluarkan [Ability] yang dia miliki.

Tcih, apa nih bocah gak di ajarkan sopan santun ya.

"Rasakan ini, [[ice bullet]]" ucapnya sambil mengeluarkan beberapa peluru yang terbuat dari Ice.

Hahahaha. apa dia ingin membuat es serut ya.

Baiklah, sudah saatnya aku tidak bermain-main lagi.

"Kau bilang itu adalah Ability mu, maka aku akan mengeluarkan Ability ku." ucapku yang mengeluarkan sepasang pistol deagel ku dari pinggang.

Semoga kau tersadar setelah kejadian ini, dasar gadis kecil sialan!

"Makan nih, peluru one punch man!" ucapku sambil menembak peluru Energi uranium.

Dan semua yang disana terkejut, karena ledakan besar pun terjadi.

Tepat setelah peluru itu mengenai dirinya.

Apa dia mati? Jika dia mati, maka aku harus menyelamatkannya.

"Uhk ... Uhk. Apa-apaan dengan ability mu itu, dasar bocah sialan!" ucapnya dengan luka di sekujur tubuhnya.

Ho ... aku tidak tau dia dapat bertahan.

Hmm? Sepertinya ada yang melindunginya.

"Baiklah, aku akan serius kali ini!" ucapku sambil mengeluarkan sedikit auraku.

King Of The RulersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang