Mereka tiba di resto Dimas. Suasana resto itu terlihat ramai pengunjung. Beberapa pelayan terlihat mondar-mandir untuk melayani pesanan. Ditya menggandeng tangan Nasha menuju kasir.
"Permisi Pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya penjaga kasir itu ramah.
"Ada chef Dimas?" tanya Ditya.
"Ada Pak. Beliau ada di dapur. Perlu saya antar?"
"Oh, tidak perlu. Saya akan ke sana sendiri. Terima kasih."
"Sama-sama."
Mereka masuk ke dapur dan menemukan Dimas sedang sibuk memasak.
"Chef Dimas!" panggil Nasha.
"Aih! Kalian ternyata. Tumben ke sini?" Dimas bertos ria dengan sahabatnya, lalu bersalaman dengan Nasha.
"Iya, kebetulan ada waktu kosong. Jadi gue ajak dia ke sini," balas Ditya.
"Mas Dimas masak apa?" tanya Nasha.
"Oh. Ini aku lagi mau buat steak salmon. Pakek saus keju sedikit."
"Wah. Boleh coba nggak?"
"Boleh dong. Tunggu sebentar ya. Duduk dulu kalian."
Dimas kembali sibuk dengan kegiatannya, sedangkan tamunya masih asik memperhatikan cara Dimas memasak.
"Gimana hubungan kalian? Kapan married?" tanya Dimas.
"Tuh, Mas, ditanyain."
"Secepatnya. Nanti gue pesen catering di lo aja ya. Diskon bolehlah," pinta Ditya.
"Boleh aja. Asal souvenir buat gue tiket jalan ke Maldives."
"Ngalahin honeymoon gue dong. Enak aja!"
"Iya nggak papa. Itung-itung balas budi ke gue. Secara masakan gue paling enak," ucap Dimas pamer.
"Huh! Mata duitan!" ejek Ditya. Nasha yang memperhatikan dua pria itu hanya cekikikan.
"Mas Dimas masih lama nggak?" tanya Nasha tak sabaran.
"Tunggu sebentar babe."
"Heh. Pacar gue ini. Main panggil babe aja," gertak Ditya. Nasha yang bingung menatap Dimas dan mereka tertawa.
"Astaga. Masih aja possesive. Calm down brother."
"Mas Ditya kenapa sih, aku itu laper tau," omel Nasha.
"Sayang. Aku nggak suka dia panggil kamu begitu."
"Cuma bercanda aja Mas. Astaga." Nasha menepuk jidatnya.
"Nih. Dicoba, semoga suka ya." Dimas memberikan dua porsi salmon steak kepada sepasang kekasih itu. Nasha langsung mengambil garpu dan memotongnya. Ia memasukkan potongan salmon itu ke mulutnya.
"Enak banget!" puji Nasha.
"Terima kasih, cantik."
"Sayang, pelan-pelan makannya," tegur Ditya pelan.
"Enak loh Mas. Aish! Kalau begini aku mau deh belajar masak sama Mas Dimas."
"Nggak boleh!" larang Ditya cepat. Nasha menghentikan kunyahannya.
"Kenapa?"
"Dia juga bisa kok. Kalau kamu mau dimasaki beginian, calon suami kamu juga bisa," ucap Dimas.
"Masa? Emang sih Mas Ditya bisa masak. Tapi apa bisa rasanya mirip ini?" tanya Nasha meremehkan.
"Kamu nggak percaya?" tanya Ditya.
![](https://img.wattpad.com/cover/168300476-288-k439559.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Pendamping Masa Depan (Complete)
RomanceHanya sebuah kata yang dirangkai menjadi kalimat menghasilkan paragraf dan disusun menjadi sebuah cerita sederhana dan ringan konflik. Berfungsi sebagai hiburan semata. Cerita ringan, biasa aja dan nggak macem-macem kok. Tapi... (Cuma satu macem aj...