Ditya sedang berkunjung ke rumah Nasha pagi ini. Ia mengetuk pintu pemilik rumah itu beberapa kali.
Tak lama kemudian, pintu terbuka dan berdiri seorang wanita paruh baya sambil memberi senyum ramah."Assalamualaikum, Bu." Ditya mencium tangan Reni.
"Waalaikumsalam, Nak. Ayo masuk dulu."
"Maaf ya Bu, Ditya pagi banget datang ke sini."
"Nggak papa, nak Ditya. Kebetulan Ibu juga lagi buat sarapan. Ayo duduk."
Ditya mengikuti langkah Reni menuju dapur.
"Ada yang bisa saya bantu Bu?" tawar Ditya.
Reni sempat tertawa sebentar mendengar tawaran itu. "Emang kamu bisa masak?"
"Bisa dong Bu. Di apartment sering masak sendiri," jawab Ditya bangga.
"Ibu kira kamu cuma bisa masak air saja."
Ditya tertawa dengan pernyataan Reni.
Di kamar, Nasha baru saja selesai berdandan. Ia mendengar keributan dari arah dapur. Karena penasaran, ia pun keluar dan sedikit terkejut saat melihat Ditya sedang bersama ibunya di dapur.
"Loh. Mas, kok bisa di sini?" tanya Nasha berdiri di samping ibunya.
"Baru bangun?" tanya Ditya sedikit menggoda.
"Enak aja! Nasha udah rapi begini kok," ucapnya sewot. "Sejak kapan di sini?" lanjutnya.
"Baru aja Sayang. Kamu terlalu lama di kamar," sahut Reni.
"Hm. Sini biar Nasha aja Mas." Nasha ingin mengambil alih pekerjaan yang dilakukan Ditya tapi ditolak.
"Biar Mas aja."
"Emang bisa masak?"
"Bisa dong. Apa sih yang nggak bisa Mas kerjakan."
"Masa?" Nasha tampak meremehkan Ditya.
"Nggak percaya?" dijawab gelengan Nasha. "Ya sudah."
"Ih, aneh," cibir Nasha.
"Sudah debatnya. Nasha bantu Ibu ambil piring, taruh di meja."
"Siap, Bu."
"Oh ya, adik kamu ke mana?" tanya Ditya.
"Lagi tidur. Masuk siang dia."
Setelah menyiapkan makanan, mereka berkumpul berempat tanpa Ardhan yang ikut. Adiknya itu masih ingin istirahat.
✴✴✴
"Nasha masuk dulu ya, Mas.""Iya, sayang. Jangan nakal ya! Belajar yang rajin."
"Siap, Mas!" Nasha tersenyum dan meninggalkan Ditya. Setelah mengantar Nasha, Ditya langsung menuju kantor.
Saat Nasha berjalan di koridor, tiba-tiba Kayla menghadangnya yang memasang wajah tidak bersahabat.
"Apa?" tanya Nasha malas.
"Cewek murahan!" maki Kayla.
Nasha melotot seketika. "Maksud lo apa? Hah!"
"Kurang jelas? Lo nggak tau diri ya, pacaran sama Daniel tapi jalan bareng cowok lain." Kayla tersenyum miring, "Kok mau- maunya Daniel milih lo. Apa sih lebihnya lo? Tukang se-"
"Cukup! Lo nggak tau apa-apa tentang gue ya. Lagian itu bukan urusan lo. Jadi nggak usah ikut campur! Ngerti?!" potong Nasha cepat. Emosi Nasha memuncak mendengar tuduhan Kayla yang sok tahu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Pendamping Masa Depan (Complete)
RomantizmHanya sebuah kata yang dirangkai menjadi kalimat menghasilkan paragraf dan disusun menjadi sebuah cerita sederhana dan ringan konflik. Berfungsi sebagai hiburan semata. Cerita ringan, biasa aja dan nggak macem-macem kok. Tapi... (Cuma satu macem aj...