🍀 22°

140 4 0
                                    

Malam harinya di rumah keluarga Gunawan diadakan makan malam bersama. Semua makanan sudah tertata dengan rapi. Mereka hanya tinggal menunggu yang lain datang.

"Ayah, Ardhan mau jemput Tiara dulu ya?"

"Ya sudah. Hati-hati."

Setelah berpamitan Ardhan langsung pergi menggunakan motornya. Tak lama ketukan pintu terdengar. Nasha yang duduk di sofa segera berlari menuju pintu. Senyumnya langsung muncul saat melihat Ditya berdiri di depan.

"Assalamualaikum, cantik," salam Ditya dengan senyuman manisnya.

"Waalaikumsalam, Mas. Ayo masuk dulu." Nasha mempersilakan Ditya untuk masuk dan langsung menuju ruang makan. Terlihat orang tua Nasha menyambut dengan ramah kedatangan Ditya.

"Eh. Nak Ditya udah dateng," ucap ibunya Nasha.

"Iya, Bu." Ditya menyalami ayah dan ibu Nasha lalu ikut duduk. Mereka tampak menikmati obrolan ringan, sedangkan Nasha kembali ke arah pintu yang diketuk berulang kali.

"Malem, cantik," sapa Daniel dengan jahilnya.

"Aduh, Abang ganteng udah dateng aja. Yuk masuk, Bang" sahut Nasha iseng.

"Assalamualaikum, semua," salam Daniel dengan suara hebohnya.

"Waalaikumsalam," jawab mereka kompak.

"Nak Daniel, duduk sini."

"Wah. Ini masakan Tante, ya? Banyak banget. Kalau begini mah kenyang maksimal Daniel," celetuknya tanpa malu. Reni hanya terkekeh.

"Kamu ini kalau gratisan senang bukan main," cibir Gunawan.

"Yah, Om ganteng. Kayak nggak tau Daniel aja," sahutnya dengan cengiran lebarnya.

"Biarin aja Yah. Mumpung ada. Yang penting nggak ngelunjak," ucap Nasha.

"Nah itu. Princess paling the best deh," Daniel mengangkat dua jempolnya. Mereka hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Daniel.

"Tu bocah ke mana sih, lama bener," gerutu Nasha.

"Siapa Sha?" tanya Daniel.

"Ardhan."

"Lagi jemput pacarnya?"

Nasha mengangguk. Tak lama Ardhan datang bersama Tiara di sampingnya.

"Nah, itu. Panjang umur," tunjuk Daniel.

"Dek. Lama sekali?" tanya ibunya.

"Maaf semua. Nunggu lama," ucap Ardhan. Mereka duduk bersama sambil menikmati hidangan yang tersedia. Setelah selesai makan, para lelaki berkumpul di depan rumah. Kebetulan rumah ayahnya memiliki pelataran. Meskipun tidak terlalu luas, tapi setidaknya cukup menampung jika ada acara seperti saat ini.

Sementara itu, Reni, Nasha, dan Tiara sedang menyiapkan bahan untuk acara barbeque mereka. Reni dan Nasha membawa minuman dingin dan cemilan. Nasha membawa kue yang ia buat tadi. Dan Tiara membantu membawa bahan BBQ ke halaman rumah.

Terlihat para pria sedang sibuk. Ada yang membuat bara api, menata meja, dan menggelar tikar. Setelah semua berkumpul, Nasha dan Ditya bertugas memanggang daging yang sudah dibumbui. Daniel dan Ardhan sedang duduk bersantai sambil bernyanyi. Sedangkan Tiara ikut berbincang bersama kedua orang tua Nasha.

"Sini, gantian Mas yang kipas." Ditya mengambil alih kipas yang dipegang Nasha.

"Mas cocok deh jadi tukang bakar beginian."

"Kalau Mas jadi tukang ginian, emang kamu masih mau sama Mas?"

"Tentu. Kan Nasha tulus dari hati." Nasha tersenyum lebar begitupun Ditya yang masih fokus dengan dagingnya. "Biar Nasha bantu. Udah duduk aja, keringatnya udah nongol itu."

Calon Pendamping Masa Depan (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang