Nasha menggeliat di kasurnya. Kepalanya sedikit pusing karena nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.
Tok tok tok.
"Kak, bukain pintunya. Di luar ada Daniel tuh nungguin. Haelah, molor bae!" teriak Ardhan dari luar. Daniel sudah datang ke rumah Nasha 15 menit yang lalu. Karena tidak ada yang menyambutnya, ia duduk di depan teras sambil menghubungi Nasha yang sama sekali tidak ada respon. Dan tak lama, Ardhan pulang dan melihat Daniel di depan rumahnya.
Nasha mencari ponselnya dan melihat banyak panggilan tak terjawab dari Daniel.
"Oh my ... gue lupa! Dek, bilangin 5 menit lagi gue kelar!"
"Oke," sahut Ardhan. Ardhan menghampiri Daniel di ruang tamu.
"Bro, tungguin 5 menit lagi ya," ucap Ardhan."Haduh. Sabar deh gue. Iya dah, makasih."
Ardhan tertawa. "Maklumin aja, cewek mah begitu. Gue ke kamar dulu. Kalo haus, ambil sendiri di kulkas," suruh Ardhan. Daniel mengangguk.
Lima menit kemudian Nasha keluar dengan pakaian simple-nya. Kaos putih polos, dipadukan kemeja biru dan jeans hitam, ditambah sneakers putih.
"Yok!"
"Lo tega banget deh biarin gue nungguin lo di luar. Untung adek lo pulang, jadinya gue bisa masuk," omel Daniel.
"Maaf deh. Salah gue. Udah yok, telat ntar," ajak Nasha menarik tangan Daniel. "Dek, gue pergi ya. Bilangin ke ibu sama ayah nanti!"
Ardhan menyembulkan kepalanya dari pintu kamar.
"Jangan kemaleman. Niel, jaga kakak gue ya," pesan Ardhan.
"Oke!" ucap Daniel sambil mengacungkan jempolnya. Mereka berdua menaiki motor sport Daniel yang body motornya itu ... ehem.
✴✴✴✴
Sesampainya di rumah teman Daniel, mereka masuk yang langsung mendapat sambutan dari Toni.
"Hi, Bro. Makasih udah dateng. Wih, pacar lo, ya?" tanya Toni.
"Iya dong. Rame juga di sini," balas Daniel.
"Kenalan dong cantik," ucap Toni menyodorkan tangannya. Nasha menyambut tangan itu dan memberikan senyuman.
"Nasha."
"Toni," balasnya sambil terus menatap Nasha.
"Woi. Mata lo jangan jelalatan!" Daniel sambil menepis tangan mereka.
Toni langsung tersenyum kikuk.
"Masuk dulu ya. Gabung di sana, gue mau nunggu yang lain," suruh Toni.Nasha meminta izin ke toilet dan meninggalkan Daniel sendiri sambil meminum minuman yang disediakan. Dari kejauhan nampak seorang wanita sedang memandang ke arah Daniel sembari tersenyum. Ia menghampiri Daniel.
"Hi. Ketemu lagi. Kamu diundang juga?" sapa Kayla. Daniel menoleh, dengan tatapan malas.
Nih cewek udah kayak apa sih? Di mana-mana nongol. Mood gue buruk seketika, batin Daniel.
"Menurut lo?" tanya Daniel sewot.
Kayla tersenyum kecut.
"Sendiri aja? Aku temenin, ya?" Kayla masih memaksa tanpa peduli nada sewot pria itu.
"Sama pacar gue."
"Oh. Apa kalian bahagia?" tanya Kayla tiba-tiba. Daniel mengangkat sebelah alisnya.
"Banget."
"Kamu berubah ya sekarang."
"Setiap orang pasti berubah kali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Pendamping Masa Depan (Complete)
RomansaHanya sebuah kata yang dirangkai menjadi kalimat menghasilkan paragraf dan disusun menjadi sebuah cerita sederhana dan ringan konflik. Berfungsi sebagai hiburan semata. Cerita ringan, biasa aja dan nggak macem-macem kok. Tapi... (Cuma satu macem aj...