"Huh! Akhirnya selesai." Nasha sedikit berseru saat semua usahanya hari ini selesai dikerjakan bersama Daniel.
"Iya nih. Kalo mereka jadian, gue bakal malakin mereka sebagai ganti usaha kita. Gimana?" tanya Daniel kepada Nasha.
"Ho'oh. Gue udah cocok belum sih jadi WO?" Nasha tertawa geli dengan ucapannya.
"WO dadakan ini mah," sahut Daniel yang ikut tertawa.
"Berhubung udah selesai mending kita pulang dulu. Nanti kita koordinir mereka untuk ntar malem," ucap Nasha.
"Iya udah, balik dulu aja. Gue udah keringetan ini."
"Kuy lah."
Nasha dan Daniel memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Setelahnya mereka akan berkumpul lagi nanti di rumah Nasha. Tak lama motor sport merah itu berhenti di depan rumah Nasha.
"Gue langsung ya, ntar gue kemari lagi," ucap Daniel.
"Siap! Hati-hati, Pak Bos."
"Gimana?" tanya Ardhan tiba-tiba.
"Astaga! Lo mau bikin gue jantungan?" omelnya sambil mengelus dadanya terkejut.
"Hehehe. Sorry, Kak."
"Udah selow aja. Semuanya rebes sama gue. Lo tinggal nunggu komando dari gue sama Daniel aja," ucapnya sambil terus berjalan ke kamar.
"Makasih, Kakak gue! Yess!" teriak Ardhan girang.
✴✴✴✴
Tin tin tin.
Terdengar suara klakson motor di luar rumah. Kebetulan Ardhan sedang duduk di ruang tamu. Segera ia melihat siapa yang datang.
"Woi, Bro. Masuk-masuk," ucap Ardhan sambil mempersilakan tamunya duduk.
"Ceileh. Yang mau nembak gebetan sampe ribet bener," goda Daniel.
"Yah, gimana ya. Gue, kan, pengen buat sesuatu yang nggak bakal dilupain," sahut Ardhan belagu.
"Iya deh, yang bakal lepas jomblo. Aku bisa apa hanyalah remahan kerak." Daniel sok dramatisir.
Ardhan tertawa. Tak lama Nasha sudah ikut bergabung bersama dua pria itu.
"So, rencana kalian apa, nih?" tanya Ardhan yang tidak sabaran.
"Lo jemput Tiara ke rumahnya, tapi sebelum berangkat tutup dulu matanya. Biar dia makin kepo," jelas Nasha.
"Setelah itu, kita ke sana barengan. Gue sama Nasha di depan, lo ngintil dari belakang. Pokoknya tempat itu oke punya deh! Dijamin, super duper romantis," sambung Daniel.
"Hm, oke. Gue percaya kalian."
"Harus percaya. Lo siap-siap dulu sono," usir Nasha.
"Oke!"
Ardhan langsung berlari ke kamarnya.
"Niel, kamera bawa, 'kan?"
"Oh, tentu. Ini moment terbaik. Bisa nge-vlog gue." Daniel terkekeh.
"Lah, kampret. Lo masih suka nge- vlog? Kok gue nggak tau?" tanya Nasha penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Pendamping Masa Depan (Complete)
RomanceHanya sebuah kata yang dirangkai menjadi kalimat menghasilkan paragraf dan disusun menjadi sebuah cerita sederhana dan ringan konflik. Berfungsi sebagai hiburan semata. Cerita ringan, biasa aja dan nggak macem-macem kok. Tapi... (Cuma satu macem aj...