(9)

5.3K 876 98
                                    

Ed yang terduduk di kursi depan penumpang mengamati Kevin sepanjang perjalanan. Kevin bertanya-tanya apakah malam ini pakaiannya menggelikan, padahal Kevin sudah sebisa mungkin berpakaian dewasa dan rapi untuk cerminan Ed. Orang-orang pasti tidak akan bisa membedakan Kevin akan pergi makan malam atau ke Beverly House. Ed menatapnya dengan senyuman halus yang menawan, mengingatkannya pada senyum Calvin yang sudah lama tidak Kevin lihat.

Kevin menepis pikiran tidak menyenangkan itu.

"Jadi... kau punya hobi?" tanya Kevin hati-hati.

Ed berpikir sesaat seraya menatap jalan untuk sekilas. "Hobiku membaca."

Kevin terkejut dengan pengakuan itu. Membaca? Bagaimana mungkin hobi Ed membaca? Hobi Kevin ketika delapan tahun adalah bermain bola dan menjahili kembarannya. "Kau serius?"

Ed mengangguk. "Mom sering mengajakku ke toko buku bekas di New Haven. Ada banyak sekali buku. Sepertinya aku belum menghabiskan bagian dongeng. Sayang sekali baru lancar membaca saat umur empat. Empat tahun tidak cukup untukku menghabiskan semua buku dongeng."

"Toko buku bekas, ya?" Kevin memikirkan hal ini dengan sangat serius. Ia belum pernah datang ke toko buku bekas, ia bahkan belum pernah ke toko barang bekas manapun. Apakah ia bahkan pernah menerima barang bekas? Brengsek, memikirkannya saja membuat Kevin ingin membawa seisi toko untuk Ed.

"Apakah di sini ada perpustakaan yang besar seperti itu, Mr. Beverly?―eh, benar Beverly, kan?"

Kevin mengangguk dan berusaha tidak tertawa meski merasa geli. Ed sudah memanggilnya Riverly beberapa kali malam ini.

"Seingat Mom, ia belum pernah melihat toko buku bekas atau perpustakaan sebesar itu. Mom berjanji akan mencari tahu, tapi sepertinya Mom sangat sibuk. Aku harus puas dengan perpustakaan sekolah, meski kadang-kadang Joe tidak mau ikut denganku. Aku tidak tahu mengapa ada orang yang tidak menyukai buku."

Kevin senang Ed bicara lebih banyak dari pertemuan pertama mereka. Itu pasti pertanda bagus, bukan? Kevin juga harus berterima kasih pada Quinn karena memberi ijin dan membuat Ed gemar membaca buku. Tidak semua orang tua mampu melakukan itu, kan? Hebat sekali Quinn bisa membesarkan Ed dengan baik sejauh ini.

"Beberapa orang punya kegemaran masing-masing, Sobat. Tidak semuanya menyukai buku."

"Apa hobimu, Mr. Beverly?"

Eh... Kevin tidak mengira pertanyaan itu. Apa hobinya? Ia dulu suka bermain bola, tetapi ia sudah jarang bermain di usianya yang sekarang, teman-teman seumurannya sudah meninggalkan Westerly dan banyak dari mereka yang menetap sudah menikah dan memiliki anak.

Well, sekarang Kevin punya anak, tetapi itu hal lain.

"Biar kupikirkan," ujar Kevin. "Kulihat sehari-hari aku mengurus hotel, jadi menurutku itulah hobiku―mengurus hotel."

"Hobi adalah sesuatu yang kausukai. Mengurus hotel itu pekerjaanmu."

"Aku suka mengurus hotel. Aku suka pekerjaanku."

Ed tertawa hingga dada Kevin mengembang. "Oke."

Kevin bisa membuat Ed tertawa. Baiklah, ini mungkin tidak sesulit yang dipikirkannya. Ed sudah lebih responsif padanya. Ini hanya soal waktu, seperti yang ayahnya katakan. Kevin pasti bisa mengatasi ini. Pikiran itu membuat Kevin tersenyum.

Kevin memarkirkan mobilnya di jalan masuk rumah ayahnya yang terang benderang dan terlihat hangat. Ed dengan penuh rasa ingin tahu mengintip dari jendela. Ketika Kevin membuka sabuk pengaman dan melepas kunci, Ed bertanya mereka di mana.

"Tempat malam kita," kata Kevin. "Tenang saja. Kujamin makanan di dalam sudah merangkum seluruh makanan lezat di kota. Jangan sampai kita ketinggalan."

REMEMBER OURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang