(2)

7.5K 849 74
                                    

James Keith Beverly dan Miranda Lean Beverly lahir dengan selamat dan begitu sempurna. Mereka punya mata biru Max, rambut pirang Jesse; namun meski kembar berbeda kelamin, ada kemiripan di wajah keduanya―yang masih belum diputuskan lebih mirip siapa. Max menangis saat keluar dari ruang persalinan, lalu memeluk Gerald ketika Jesse berhasil melahirkan bayinya dengan selamat. Sekarang Jesse sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Semua orang yang tadinya berpesta di halaman belakang kini pindah ke ruangan itu untuk melihat kembar Beverly yang baru lahir.

Max begitu luwes saat menggendong kedua bayinya di masing-masing lengannya. Meski Jesse telah mengingatkan soal lengannya, kali ini Max bersikap keras kepala dan tetap membawa keduanya sekaligus. "Astaga, mereka bahkan tidak lebih berat dari bola futbol. Tenang saja, oke? Aku bisa mengatasinya."

"Sungguh tidak adil kau bisa menggendong Keith dan Lean sekaligus dengan mudahnya," kata Cara. "Rick harus belajar menggendong bayi sebelum hari kelahiran. Kau bahkan tidak perlu latihan, mengingat selama kehamilan Jesse lenganmu digips."

"Dia sudah membayangkan akan menggendong keduanya sejak lama sekali," kata Jesse. "Aku bahkan belum sempat menggendongnya."

"Tunggu saja sampai kau harus berpergian dan perlu membawa kereta dorong, tas popok, dan tas-tas lainnya," kata Rick. "Max tidak akan pernah cukup punya dua tangan."

"Aku tak peduli," balas Max. "Ini adalah hadiah ulang tahun terbaik dalam hidupku. Bisa kalian bayangkan? Sekarang keluarga ini harus merayakan ulang tahun tiga orang dalam satu hari."

Benar. Siapa yang menyangka Keith dan Lean lahir dua minggu lebih awal dari waktu perkiraan dokter? Tepat di hari ulang tahun Max yang ke-29. Max benar-benar sedang sangat beruntung karena mendapatkan momen itu.

"Max, berbagilah pada kami," kata James. "Aku juga ingin menggendong mereka."

"Aku juga mau menggendong," cetus Janice yang sedaritadi memandang Max dengan penuh harap.

"Aku ingin menggendong, tapi Starr sepertinya tidak mau lepas dariku," kata Cara. "Dia jadi manja karena ada bayi lain."

"Kalau bayinya mengompoliku, aku mau berada di giliran terakhir," kata Vivian.

"Dan semua orang ingin menyentuh bayinya," imbuh Kevin. Meski Kevin juga mendadak merasakan ketertarikan ketika melihat kembar Beverly lainnya.

"Aku bahkan belum puas menggendong mereka." Tetapi Max pada akhirnya mengalah dan memberikan Keith yang dibungkus berlapis-lapis selimut pada James.

"Oh, lihat dia, Janice. Dia tampan sekali. Seperti namanya, James," ujar James. "Seharusnya aku tahu darimana ketampanan itu berasal. Halo, Sayang. Ini Gramps."

"Panggilannya Keith. Karena Keith James terdengar menggelikan, kami menggunakan James Keith. Bukan berarti namanya James," kata Max.

"Aku tetap mertuamu, Maxime," tegur James. "Camkan itu."

Kevin menghampiri Jesse yang terbaring lemas setelah persalinan normalnya. Wanita itu tiba-tiba saja terlihat hebat karena sudah melahirkan si kembar dengan selamat. Tidak satupun dari mereka membuat kepanikan dengan tidak bernapas. Keduanya menangis begitu kencang dan saling bersahutan dalam jarak lima menit kelahiran.

"Kau oke?" tanya Kevin.

Jesse mengerjap ketika matanya yang sayu mulai tertutup. "Oh, ya. Terima kasih sudah mengantarku, Kev."

Kevin mengendik. "Bukan apapun. Kita keluarga sekarang. Kau hebat. Terima kasih sudah membuat mereka di sini."

Gerald menyusul Kevin, mendekati Jesse dan mengecup pipi menantunya. "Kevin benar, kau hebat. Sekarang aku punya lebih banyak cucu."

REMEMBER OURSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang