15.

3.1K 387 47
                                    

Flashback
7 December 2018

"SELAMAT ULANG TAHUN, MAMA!" Teriak Doyeon.

"CIEEE YANG LAGI ULTAH." Teriak Guanlin tidak mau kalah.

Sowon terkejut begitu mendengar suara Doyeon dan Guanlin. Padahal tadinya dia sedang bersantai di sofa dan tiba-tiba lampu di ruang itu mati, baru saja Sowon ingin mengeceknya, Doyeon dan Guanlin sudah mengejutkannya.

"Mama, selamat ulang tahun!" Seru Wonyoung sambil memberikan Sowon sebuah kue di tangannya.

Sowon menerimanya dengan senang hati dan menaruh kue itu di meja. Dia mengusap puncak kepala Wonyoung lalu memeluk ketiga anaknya dengan erat.

"Mama sangat berterima kasih karena kalian mengingat ulang tahunku." Ucap Sowon.

"Bagaimana bisa kita tidak mengingat ulang tahun Mama? Mama adalah orang yang sangat berharga bagi kita selamanya." Sahut Guanlin.

Sowon tersenyum mendengar ucapan Guanlin.

"Tapi ini sudah malam, sayang, kalian bisa terlambat pergi ke sekolah besok."

"Kita kan pengen jadi orang pertama yang ngucapin ulang tahun ke Mama." Ucap Doyeon.

"Kata Ibu guru di sekolah, mengucapkan ulang tahun kepada orang tua itu sangat penting, Ma." Timpal Guanlin.

"Kak Guanlin bukannya tadi hanya mau makan kuenya saja? Tadi Kakak bilang begitu." Adu Wonyoung.

Guanlin panik karena rencananya dibongkar oleh adik kesayangannya. "Stt. Dek Wonnie diem deh."

"Pantesan kamu paling semangat pas milih-milihin kue tadi." Doyeon menatap datar adiknya.

Guanlin terkekeh pelan. Dia tidak berani menatap Mama nya yang pasti saat ini sedang tertawa melihat tingkahnya. Namun Sowon hanya tersenyum kecil lalu beranjak ke dapur untuk mengambil piring dan sendok.

"Papa belum pulang, Ma?" Tanya Doyeon yang menyadari ada yang kurang diantara mereka.

"Belum. Mungkin Papa mu masih sibuk dengan pekerjaannya." Jawab Sowon sambil memegang piring di tangannya.

"Papa selalu saja sibuk, dia tidak bisa apa meninggalkan pekerjaannya sebentar saja?" Sungut Guanlin.

Sowon tidak menanggapi pertanyaan Guanlin. Hubungan antara Sowon dan Seokjin memang tidak bisa ditebak, terkadang baik-baik saja dan bisa menjadi seperti musuh bebuyutan.

"Wonnie coba telpon Papa ya?" Usul Wonyoung.

"Tidak usah, sayang. Papa mu sedang sibuk, dia pasti juga capek saat ini." Ucap Sowon.

"Ma, mau sampai kapan Mama biarin Papa gak ada pada saat ulang tahunmu? Papa selalu sibuk sampai tidak bisa meluangkan waktunya dengan Mama." Protes Doyeon.

"Sibuk, sibuk dan sibuk. Hanya itu alasan yang Mama ucapkan dari 5 tahun yang lalu. Tidak mungkin Papa selama 5 tahun berturut-turut selalu sibuk. Aku muak dengan ini semua." Guanlin ikut kesal.

"Mama... Kata temen Wonnie, Papa selingkuh sama wanita lain. Itu bohong kan, Ma?" Tanya Wonyoung.

"Itu bohong, sayang. Papa sangat menyayangi Mama dan kalian bertiga." Jawab Sowon.

"Mama—"

Brak.

Suara pintu depan yang terbuka dengan kasar itu memotong ucapan Doyeon. Sowon langsung mengecek apa yang terjadi disana diikuti oleh ketiga anaknya.

Dapat dilihat Kim Seokjin saat ini pulang dalam keadaan mabuk. Tidak mengherankan karena Seokjin memang selalu pulang dalam keadaan seperti ini. Sowon sebenarnya sudah muak dengan tingkah suaminya, tapi dia tahan agar anak-anaknya tidak terus tertekan dengan pertengkaran mereka.

Break ; jin sowon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang