32.

2.3K 294 47
                                    

Flashback
4 January 2021

"Tuan Jin, jangan minum terlalu banyak." Peringat wanita yang bernama Minatozaki Sana itu.

"DIAM!" Bentak Seokjin yang sedang mabuk. "Kau tidak punya hak untuk mengaturku!"

Seokjin menuangkan soju kembali ke gelasnya yang sudah kosong. Dia tidak peduli jika besok ada rapat penting di kantornya.

BRAK.

Sana tiba-tiba memukul meja dengan botol kosong hingga membuat Seokjin kaget.

"Minum saja sepuasnya, Jin! Minum sampai kau mati di bar ini!" Balas Sana kesal.

"Yaak! Saya ini bosmu! Berani-beraninya kau memanggilku seperti itu!"

"Dan aku adalah artis terkenal, Tuan Kim Seokjin yang terhormat. Kau bisa saja ku tuntut karena memperlakukan seorang artis seperti ini!" Sana tidak takut sama sekali.

Seokjin sudah ingin melemparkan gelas yang ada di tangannya, namun dia tahan karena takut Sana benar-benar akan melaporkannya ke polisi.

"Ck. Dasar wanita."

Sana duduk disebelah Seokjin dan mengambil botol soju yang baru lalu meminumnya langsung.

"Cih, kau memperingatiku agar tidak minum lagi, namun kau sendiri malah meminumnya hingga habis." Cibir Seokjin.

"Ini hidupku, kau tidak usah ikut campur." Balas Sana.

"Terserah. Kalau kau mabuk aku tidak akan menolongmu." Ucap Seokjin.

"Kau sendiri juga mabuk, bodoh."

"Aku hanya ingin menenangkan pikiranku makanya aku minum seperti ini," Seokjin menatap gelas kosong di tangannya. "Dia juga tidak akan peduli jika aku mati dalam perjalanan ke rumah."

"Dia? Maksudmu Kak Sowon?" Tanya Sana.

"Tidak usah menyebut namanya, aku sangat membenci nama itu."

"Dasar lelaki tidak tahu diuntung," Nyinyir Sana. "Kau sudah sangat beruntung mendapatkan istri seperti Kak Sowon, sayangnya kau sangat bodoh karena menceraikannya hanya karena masalah sepele."

"Kau tidak tahu masalahku, jangan sok tahu seperti itu." Ucap Seokjin.

"Kenapa? Aku benar kok, kau yang terlalu berperilaku kasar kepadanya. Seharusnya kau bersikap baik kepada Kak Sowon."

"Diam, kau sendiri juga tidak bisa menyelesaikan masalahmu."

Sana terdiam. Dia menatap Seokjin tajam seperti akan membunuhnya.

"Tapi setidaknya Hanbin masih jauh lebih baik darimu." Balas Sana.

"Kata siapa?" Seokjin menyunggingkan smirknya. "Kalau Hanbin lebih baik dariku seharusnya dia tidak berpacaran dengan sahabatmu kan?"

Mau bagaimana pun Sana membalas ucapan Seokjin, lelaki itu pasti akan membalasnya lagi. Seokjin bukan orang yang mudah untuk ditaklukan, dia adalah lelaki yang mempunyai seribu alasan untuk mengelak.

"Aku heran bagaimana bisa Kak Sowon tahan denganmu selama 15 tahun ini, untung saja dia sudah bisa berpisah denganmu bulan depan nanti." Ucap Sana mengalihkan pembicaraan.

Kini giliran Seokjin yang kalah telak, dia paling lemah jika sudah berbicara tentang sosok istrinya itu. Tapi dengan cepat Seokjin menyembunyikan wajah marahnya dan bersikap santai untuk menjawab Sana.

"Sowon, Sowon dan Sowon. Terserah kau ingin mengucapkan apapun tentangnya, aku tidak peduli."

"Tidak peduli? Benarkah? Awas saja kau menangis meraung-raung seperti bayi saat persidangan nanti."

Break ; jin sowon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang