12.

3.3K 433 45
                                    

18 September 2021

"Jin, kita sudah bercerai..."

Suara itu lagi. Seokjin sangat membencinya.

Seokjin sangat benci dengan kenyataan bahwa dia sudah bercerai dengan Sowon.

"Pergilah. Aku tidak ingin melihatmu lagi."

Di dalam pandangan Seokjin, Sowon berjalan menjauh dan menyebrang jalanan yang luas seperti tak berujung. Ingin sekali Seokjin menghentikan Sowon, namun Seokjin tidak mampu menggerakkan kakinya.

Dapat terdengar di telinga Seokjin jika sebuah truk akan melintas dengan kencang di jalan itu. Dia melihat Sowon yang tampak melamun disana.

Suara itu deruman truk itu semakin jelas.

Dia sangat ingin memperingatkan Sowon untuk menghidar dari jalan itu, tapi suaranya tidak keluar sama sekali dari tenggorokannya.

TIIIINNNNNNNNN

Bunyi klakson dari truk itu terdengar sangat nyaring di telinganya.

Sowon yang baru saja menyadarinya hanya dapat terkejut di depan truk yang melaju kencang itu. Truk itu hanya tinggal berjarak 3 meter darinya.

BRUK.

"SOJUNGGGGGGGGG!!!"












"PA! Papa! Bangun!"

Seokjin langsung terduduk dengan nafas terengah-engah. Bajunya basah penuh keringat.

Seokjin melihat Guanlin di sebelahnya. Tampaknya dia telah membangunkan putra kesayangannya.

"Guanlin? Bagaimana bisa kau berada disini?" Tanya Seokjin.

"Aku terkejut karena mendengar teriakan Papa dari kamarku. Apalagi mendengar Papa meneriakkan nama Mama."

Guanlin menuangkan air ke gelas Seokjin dan memberikannya. "Minum dulu, Pa."

"Terima kasih." Seokjin tersenyum. "Maafkan Papa ya karena telah membangunkan tidur nyenyakmu."

"Tidak apa-apa. Ini juga sudah waktunya untuk bangun. Apakah Papa bermimpi buruk tadi?"

"Papa hanya mengkhawatirkan ibumu. Bisakah kau meneleponnya untuk memastikan keadaannya baik-baik saja?" Ucap Seokjin.

Guanlin mengangguk. "Aku akan meneleponnya nanti. Jika Papa sangat mengkhawatirkan Mama, mengapa tidak berkunjung saja ke rumahnya?"

"Tidak usah. Dia pasti tidak akan suka melihatku. Cukup mendengar bahwa dia baik-baik saja, itu sudah cukup bagiku."

Guanlin memandang Seokjin dengan sendu. Dia dapat melihat jika Seokjin sangat ingin menemui Sowon, dia hanya bisa berdoa agar kedua orang tuanya kembali bersama.

Semenjak Sowon menasihati Guanlin agar selalu patuh dan sopan kepada Seokjin, sifat Guanlin langsung berubah menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Dia jadi lebih dekat dan mengenal ayahnya sendiri. Tadinya Guanlin sangat membenci ayahnya, namun berkat nasihat Sowon dia berubah.

Bagaimana pun juga Seokjin adalah ayah kandungnya.

Guanlin juga menjadi tahu jika sebenarnya Seokjin sangat kehilangan Sowon. Seokjin kembali menjadi pria pemarah di kantor berdasarkan cerita Om Junhyun, sekretaris Seokjin.

Jika dilihat dari sisi sang Mama, Guanlin juga percaya jika Sowon masih sangat mencintai Seokjin. Walaupun Sowon selalu menyembunyikan perasaannya, Guanlin dapat melihat dari matanya yang menyinarkan kecintaan pada sang suami.

Break ; jin sowon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang