21.

2.6K 368 61
                                    

1 January 2022

Suasana sangat canggung di rumah Sowon saat ini. Hanya terdengar suara dentingan piring dan sendok yang saling bertabrakan. Mereka sedang makan malam sekarang, namun tidak ada yang berbicara satu sama lain.

Keluarga Jhope baru saja pulang dan meninggalkan Seokjin dan Sowon beserta anak-anak mereka. Seandainya tidak ada telepon mendadak yang mengharuskan Jhope pergi, mungkin akan sangat ramai di rumah ini.

Mau tidak mau, Sinbi dan Jhope hanya berkunjung selama 5 jam dan langsung pulang karena ada urusan penting di kantor Jhope.

Doyeon, Guanlin dan Wonyoung sama sekali tidak berani membuka pembicaraan diantara mereka. Jadi ketiganya hanya bisa memandangi kedua orang tuanya yang terdiam seperti sedang perang dingin.

"UHUK."

Tiba-tiba saja Seokjin tersedak di tengah keheningan. Sowon langsung saja menuangkan segelas air ke gelas Seokjin agar lelaki itu bisa meminumnya.

"Terima kasih." Ucap Seokjin singkat namun terdengar dingin.

Sowon hanya mengangguk lalu kembali pada makanannya. Oh ayolah, apa kalian bisu? Tidak bisakah kalian saling berbicara?

Guanlin mencoba menenangkan diri untuk tidak teriak karena kesal kepada kedua orang tuanya. Bagaimana bisa mereka tidak mempunyai topik pembicaraan? Apakah dia harus membukanya terlebih dahulu baru orang tuanya itu mengucapkan sesuatu?

Doyeon yang melihat Guanlin misuh-misuh sendiri juga jadi ikut pusing. Dia dari tadi tengah mencari topik yang penting untuk dibicarakan, tidak mungkin kan Doyeon menceritakan dia terjatuh dari kasurnya tadi pagi?

BRAK.

Wonyoung membanting garpunya ke meja dan membuat keempat orang itu menoleh kearahnya.

"Wony—"

"Ada apa dengan kalian, Ma? Pa?" Potong Wonyoung terlebih dahulu. "Kalian sedang perang dingin sekarang? Dari tadi aku tidak melihat kalian saling berbicara, bahkan papa malah terus menjauh dari mama."

"Mama hanya sedang sakit tenggorokan, Wony." Ucap Sowon berbohong.

Sowon hanya tidak ingin berbicara dengan Seokjin. Dia kini sungguh bertekad untuk menjauh dari pria bermarga Kim itu.

"Bohong!" Seru Wonyoung. "Kalau mama sedang sakit, mama tidak mungkin meminum wine pakai es sekarang."

Shit. Dia lupa jika ada segelas wine di tangannya.

Sowon menoleh kearah Seokjin yang menatapnya namun dengan cepat lelaki itu membuang muka dan bersikap tak acuh.

"Mama sedang pusing, Kim Wonyoung." Memang benar jika Sowon sedang pusing sekarang. Kepalanya pening sejak tadi pagi, apalagi semenjak sikap Kim Seokjin yang berubah drastis sejak pertemuan itu.

"Lalu papa." Wonyoung beralih kepada Seokjin. "Mengapa papa—"

"BISAKAH KAU MENUTUP MULUT ANAKMU ITU, SOWON!" Bentak Seokjin.

Wonyoung langsung bersembunyi di belakang Guanlin takut dengan bentakan Seokjin. Sowon sangat terkejut karena tindakan Seokjin yang membuat putri kecilnya ketakutan. Ada rasa bersalah dibenak Seokjin, namun lelaki itu mencoba untuk tidak peduli.

Doyeon menenangkan adik bungsunya, dia menyesal karena tidak menghentikan Wonyoung berbicara tadi. Seharusnya dia saja yang kena amarah Seokjin, jangan Wonyoung.

Sowon berdiri dari kursinya, dia sudah muak dengan sikap Seokjin yang sering berubah-ubah.

"Kim Seokjin." Sowon menatap Seokjin dengan mata tajamnya. "Aku ingin berbicara denganmu."

Break ; jin sowon✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang