-00- [Rutinitas]

10.1K 650 17
                                    

Happy reading....

Pagi ini, seperti biasa. Ten bangun lebih dulu, untuk apa lagi kalau bukan memasak. Setelah membuat kopi untuk taeyong, ten kembali kedapur.

"BANG! ADEK! KAKAK! BANGUN!" Bunda ten teriak dari arah dapur, masih mencincang sosisnya. Tidak ada jawaban, bunda pun turun tangan.

Bunda berhenti memotong dan segera berjalan menuju kamar anak-anak. Bunda ngelewatin ayah diruang tengah yang lagi asik baca koran, tapi tvnya nyala.

Bunda ngegeleng terus ambil remot dan matiin tvnya.

"Ayah yah! Kebiasaan. Nyalain tv tapi matanya sibuk baca koran. Listrik mahal tau yah!" Marah ten. Tidak memperdulikan lagi, bunda lanjut ke kamar anak-anak.

"Bunda kenapa sih?" Hanya itu yang taeyong katakan. Lalu ia melanjutkan bacanya.

"Bang! Abang udah bangun belum?" Bunda ngetok kamar abang sambil teriak.

"Ini lagi pakaian bun..jangan dibuka pintunya! Awas aja kalo dibuka!" Mark teriak dari dalem kamar terus ngancam bunda.

Bunda melotot gitu, baru aja kan mau dibuka. "Yaudah, bunda bangunin adek sama kakak dulu yah! Kalau udah siap keruang makan aja!" Pesan bunda sebelum pergi meninggalkan kamar mark dan bergeser ke kamar jeno dan haechan.

Apaan elah, bunda pake pamit segala sama mark. Kepeleset juga sampe kekamar jeno sama haechan. Iya, mereka sekamar. Anak kembarma takut kepisah.
Sudah cukup pisah kelas aja mereka tuh.

"KAKAK! ADEK! BANGUN! KALAU GAK BANGUN JUGA. BUNDA GAK KASIH SARAPAN YAH!" Bunda teriak. Cara banguninnya beda, sama mark aja lembut.

"Buka aja bun pintunya. Kakak udah siap daritadi, tuh si adeknya kebo gak mau bangun!" Jeno teriak dari dalam. Bunda langsung buka pintu kamarnya dan benar saja. Si adek masih tidur.

Bunda ngegeleng terus ngedekatin haechan. "Adek bangun gak?! Mau ditinggal?!" Haechan geleng-geleng doang.

"Lima menit lagi bun." Ucapnya masih tertidur.

"Gak ada 5 menitan! Bangun sekarang!" Bunda mukul pantat haechan brutal sampe haechan terbangun dan langsung duduk memegang pantanya sambil meringis.

"Awh...BUNDA IH! AYAH! BUNDA NIH, MUKUL PANTAT ADEK!" emang dasarnya manja sama si ayah, haechan langsung teriak ngadu.

"Dasar manja!" Bisik jeno sambil menyiapkan rosternya.

"Udah jangan ngadu-ngadu. Mandi atau telat?!" Bunda masih tetap kekeuh berkotek.

"Iya-iya bun! Ih bawel!" Haechan menuruni ranjangnya dan segera masuk ke kamar mandi.

[Spatium Vitae]

"Sini sayang!" Haechan berlari kepelukan sang ayah saat dirinya merasa terpanggil.

"Najis ish!" Cibir mark, jeno cuma ngangguk.

Mereka sekarang sedang menikmati sarapan yang bunda ten masak tadi. Posisi mereka sekarang. Jeno sama mark sampingan sedangkan haechan diapit ayah bundanya.

"Tunggu bunda ambilin minum kalian" mereka ngangguk aja sambil lanjut makan. Ten kembali dengan 2 gelas susu. Tentu saja untuk haechan dan mark.

Jeno yang pada dasarnya alergi susu cuma bisa minum teh. Iya, anak kembar ini punya kekurangan masing-masing. Kalo jeno alergi susu. Haechan beda lagi, anaknya gampang sakit.

Maka dari itu ayah protektif banget. Gak boleh capek lah, makanya adek dilarang ikut eksul futsal ataupun basket.

Karna itu juga. Jeno sama haechan bisa saling menjaga satu sama lain saat mark lagi sibuk dengan osisnya. Ukh..romantisnya.

"Nih bang, adek diminum susunya. Tunggu ya kak. Bunda bikinin teh." Kakak ngangguk aja.

[Spatium Vitae]

Mereka semua berangkat disatu mobil. Mobil alphard, jangan salah. Keluarga lee ini kaya banget, pekarangannya aja luas.

"Udah anak-anak masuk duluan sana" pinta bunda yang lagi sibuk masang gembok ke 9 pada pintunya.

Karna mark masih kelas 12 dan masih satu sekolah juga sama jeno dan haechan. Makanya mereka diantar duluan. Selanjutnya bunda dan terakhir si ayah tentunya.

Mereka punya kesibukannya masing masing.

Mark turun lebih dulu dari mobil diikuti haechan dan jeno. Mereka langsung pamit aja sama ayah bunda.

"Bun pamit yah" mark salim diikuti adik-adiknya.

"Iya, Masuk sana entar telat lo?" Mereka ngangguk.

"Bye bunda ayah!" Teriak haechan.

"Abang ada tugas kan entar?" Tanya jeno saat baru memasuki gerbang sekalian basa basi.

"Hmm..kayaknya bakal pulang mal...ANJIR KITA TELAT!" perkataannya berubah saat melihat parah murid udah pada baris.

mereka telat. Upacaranya udah mulai dari tadi. Mereka tanpa ngomong lagi langsung lari ke kelas masing masing.

Jeno lari ke kelas nyimpen tas ambil topi langsung lari lagi keluar cari barisan. sedangkan haechan jalannya santai aja soalnya dia sempat ketemu renjun dikoridor yang kebetulan mereka juga sekelas.

"Eh kalian?! Udah tau telat jalannya santai lagi! Cepat lari simpen tas!" Suara seseorang membentak mereka. Bukan takut, tapi mukanya beneran nyeremin sumpah.

"Pak kumis njun! Lari!" Haechan langsung lari narik renjun malah kelasnya dilantai 2 pula.

Mereka sampe dikelas terus atur napas. "Njun..ha...pak suparmin nyeremin sumpah!" Ucap haechan masih mengatur nafasnya begitu juga renjun si sohib.

"Udahlah chan keluar aja. Nanti dihukum lagi" haechan ngangguk nurutin renjun.

Pas sampe dibawa, benar saja. Mereka dihukum. Bahkan disana ada jeno sama mark juga.




Lanjut tidak?

Kiyootnyya mereka :*

Spatium Vitae || NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang