-10- [separation!]

3.2K 345 31
                                    

Happy reading...

Apa yang lebih menyakitkan dibanding terpisahkan oleh saudara kita sendiri?



"Bunda, kenapa koper dan barang-barang adek dibawa kemobil? Kalian mau kemana?" Jeno terus mengekori ten yang tengah sibuk memasukkan barang-barang haechan kemobil.

"Seperti yang bunda katakan kemarin" jawab ten singkat

"Tapi kenapa bun? Aku mau ikut!" Lagi, hati jeno sesak. Harus menerima semua perkataan yang diucapkan sang bunda.

"Sayang...kau akan ikut dengan ayah ke kanada, bunda akan sering menghubungi kalian. Lagian kan kita tidak cerai...bunda juga punya pekerjaan yang harus bunda urus." Ten menjelaskan selembut mungkin pada anaknya yang mulai terisak.

"Bunda!!" Jeno memeluk tubuh ten erat. Ten tidak bisa menahannya lagi. Ia ikut sedih. Sedih menerima bahwa ia tidak bisa lagi dekat dengan anak-anaknya.

Sedih menerima fakta bahwa keluarganya hancur hanya kabar yang tak pasti itu. Yang jelas hati ten sangat sakit...

Ia mengelus surai jeno lembut.

"Bun...aku ikut mengantar kalian yah? Untuk melihat haechan yang terakhir kalinya..habis ini aku sudah tidak bisa memeluk dan menciumnya lagi, bahkan tangan kita tidak dapat menggenggam satu sama lain lagi." Jelas jeno, membuat ten makin menguatkan tangisnya tak tega.

Ia menyesal memisahkan keduanya.. tapi ini demi haechan.

"Jaga dirimu dengan baik sayang...ibu akan mengunjungi kalian jika ada waktu" jeno semakin terisak tidak ingin berpisah dengan haechan.

[Spatium Vitae]

"Kau benar-benar ingin berangkat sekarang? Bahkan kau baru saja menjemput haechan dari rumah sakit dan kau langsung kebandara?" Taeyong berbicara diluar ruangan haechan.

Sedangkan didalam terdapat mark dan jeno yang membantu membereskan barang-barang haechan.

"Ibu mencari ku disana. Aku akan menelfonmu..lagi pula kau akan ke kanada kan?  dengar taeyong, sampai kapanpun aku akan tetap percaya tentang berita itu, sebelum aku mendengarnya langsung dari johnny. tapi biarlah kita berinteraksi layaknya teman dan bukan suami istri" jelas ten, taeyong menunduk pasrah. Ia mengerti.

Entah ini salahnya atau bukan. Tapi hatinya justru sakit, mendapat kabar bahwa beberapa jam lagi ia akan berpisah dari anak bungsu dan istrinya.

"Aku akan ke kanada bersama jeno dan mark. Seringlah mengunjungiku jika haechan ada waktu libur." Ten mengangguk dan tersenyum.

"Itu pasti kulakukan" ucapnya.

[Spatium vitae]

Taeyong, mark serta jeno mengantar ten dan haechan kebandara. Mark sejak awal hanya menatap sinis bunda. Tatapan sendu justru tertuju pada haechan.

Langit mendung seperti suasana hatiku..pernahkah kalian merasakan dipisah oleh saudara sendiri?

Kalian tau? Sekarang aku merasakannya..

Tangan jeno mengepal berusaha menahan tangisnya. Ia menatap haechan yang menatapnya sedih.

Manik mata indah keduanya sama.. haechan menunduk sedangkan jeno masih menatap. Kerongkongannya tercekat. Ia belum siap dipisahkan.

"Kak...aku akan menghubungimu, tolong jangan lupakan aku." Haechan menghampiri jeno yang kini menunduk.

"Ini...kakak ada 2 liontin merpati, liontin ini melambangkan kesetiaan dan kekuatan.vkamu harus kuat ya? Jangan lupain kakak, abang sama ayah disini dan satu hal lagi. Merpati bermakna harapan. Buatlah harapan setelah memakai kalung liontin merpati ini." ucap jeno dengan bisikan dikata harapan.

Haechan mengangguk paham. "Akan kuminta permintaan spesial!" Mereka berdua saling memeluk. Air mata keduanya lagi-lagi jatuh. "Bagaimana aku bisa jauh darimu?" Lirih haechan.

"Adek...jaga bunda yah? Jadi anak baik. Dan kembalilah dengan membuat ayah bangga!" Pesan sang ayah pada haechan.

"Adek...hubungin abang yah? Abang bakal rindu kamu...my fullsun." kata-kata itu, yang selalu membuat haechan berdebar 'My fullsun'

"Bang...kenapa abang bilang aku fullsun?"

"Kamu mau tau artinya?" Haechan mengangguk.

"Simple, haechan adalah adik kesayangan mark yang paling bersinar. Dan selalu membuat hati abang bercahaya" jelas mark. Haechan melongo.

"Kamu benar-benar diibaratkan sebagai matahari. Sepanas apapun matahari. Itu akan telihat indah jika bersinar" ucap jeno. Haechan tersenyum sekaligus bersyukur mempunyai orang-orang yang sangat menyayanginya.

Sekarang waktunya mereka berpisah..perpisahan yang sangat lama..

Jangan lupa votementnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa votementnya..
Alurnya dipercepat gak yah?

Spatium Vitae || NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang