-20- [meet]

3.1K 311 10
                                    

Happy reading

Setelah mark bersusah payah memesan kamar dengan cara bolak balik google translate untuk menerjemahkan bahasa, akhirnya mereka bisa rebahan dikasur juga. Tak lupa mark mengirimi pesan singkat untuk sang ayah perihal kamar yang mereka tempati.

"Kak, rasanya beda banget ya sama di kanada" ucap mark saat ia merebahkan dirinya dikasur empuk apart.

"Beda lah bang, Dikanada dingin, disini panas, walau gak terlalu panas" jawab jeno asal. Membuat mark kembali berdecak kesal.

"Bukan itu maksud abang kak! rasanya beda banget gitu ditinggal ayah, mesen apart sendiri, abang jadi keinget film home alone" jelas mark lagi membuahkan 'oh' ria dari jeno.

"Ini juga salah satu pelajaran buat kita mandiri bang" ucap jeno. Keduanya yang sedang rebahan dikasur langsung saling tatap dan tersenyum.

"Abang jadi lapar, bagaimana kalau kita ke mart depan? Beli ramen aja. Terus makan disini deh" ajak mark,  jeno terlihat berpikir.

"Memangya abang punya uang?" tanya jeno. Kali ini mark yang berpikir.

Mark bangun dari tidurnya dan mengambil tasnya, siapa taukan ada uang yang tersisa.

"Ada!" Seru mark.

"Sedikit sih, tapi kayaknya cukup untuk ganjel perut selagi nunggu ayah pulang" jeno mengangguk sambil tersenyum menampilkan eye smilenya.

"Ayo pergi!!"

[Spatium Vitae]

"Kuharap itu haechan dan ten" taeyong terus memohon berharap, jika berkas itu benar-benar milik haechan. Tapi kalau pun benar, taeyong harus siap menerima kenyataan pahit tentang anak bungsunya.

Brakkk....

Taeyong membuka pintu ruangan tanpa izin, ia hanya ingin tau. Itu benar atau tidak.

Tapi saat pintu terbuka, taeyong benar-benar merasakan berbagai perasaan kacau, kecewa, sedih, senang semua jadi satu..

Itu benar haechan yang sedang terbaring lemah dengan masker oksigen di area hidung dan mulutnya, sedangkan johnny yang masih berusaha menenangkan kan ten dengan cara menggenggam tangan ten. Itu membuat hati taeyong sakit.

"Taeyong?!" setelah tersentak kaget, ten berdiri melepas genggaman johnny dan menghampiri taeyong.

"Tae, ini gak bener.... -diam, aku sedang tidak ingin berdebat" potong taeyong lembut.

Taeyong meninggalkan ten, atensinya lebih merujuk pada sang bungsu.

"Adek" lirih taeyong, satu kata yang sudah lama sekali tidak taeyong ucapkan. Ia duduk dikursi samping brankar dan menatap sang putra. "Ada apa denganmu sayang?" tanya taeyong lirih, tangannya menggapai tangan kiri haechan yang terbebas dari infus, menciumnya lalu mengelus surai kecoklatan milik sang putra.

"Maafkan ayah....Ayah salah selama ini" taeyong mulai sesenggukan menahan tangis, tapi pertahanannya benar-benar runtuh. Sudah cukup jeno, jangan haechan lagi. Tapi takdir tidak bisa menolak.

Disaat takdir mempertemukan mereka, bukan bahagia yang taeyong dapatkan. Tapi kesedihan.

Taeyong merasa ada seseorang mengelus pundaknya.

"Kau kembali taeyong" ucap ten lirih, mata taeyong melirik pada tangan yang ada dipundaknya sebelum lirikannya berpindah menatap ten.

Taeyong berdiri dari duduknya agar bisa menatap ten dengan intens.

"Matamu sembab karna kebanyakan menangiskan? apa haechan sudah lama mengalami ini?" tanya taeyong, tidak memperdulikan johnny yang ada didekat mereka.

"Saat pertama kali dia masuk rumah sakit setelah perdebatan itu" jawab ten mulai sesenggukan.

"Kenapa kau merahasiakannya? KENAPA?!" taeyong mengguncang pundak ten emosi.

"Maaf" satu kata terucap lirih dari mulut ten. Mata taeyong berpindah menatap johnny.

"Kau?...-maaf taeyong" ucap johnny sebelum taeyong melanjutkan ucapannya.

"Aku tidak bermaksud, Aku hanya membantu menenangkan ten yang hampir depresi"  jelas johnny tergagap.

"Kenapa kau menghancurkan keluarga kami?!" bentak taeyong.

"Maaf, dulu aku tidak sadar dengan perbuatanku yang terlalu cemburu. tapi, sekarang aku ingin menyatukan kembali hubungan kalian" jelasnya lagi.

Bahu taeyong merosot seketika. Ia tidak tau dimana letak kesalahan ten ataupun johnny atau bahkan mungkin dirinya.



Jangan lupa votementnyaCiee ngegantung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa votementnya
Ciee ngegantung

Spatium Vitae || NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang