-12- [Liontin]

3K 325 11
                                    

Happy reading...

Seperti yang tertulis didesc, bahasa kadang baku dan gak baku ya! Sesuai tempat dan suasananya..

Haechan menatap langit yang sedang mendung. sekarang dirinya berada dirooftop sekolahnya. Ia bolos jam pertama hanya untuk menatap langit.

"Aku rindu kakak sama abang..." lirihnya sambil menatap selembar foto kebersamaan dirinya bersama mark.

" lirihnya sambil menatap selembar foto kebersamaan dirinya bersama mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Haechan," haechan berbalik dan cepat-cepat menyembunyikan fotonya. Ia kaget dengan kedatangan seseorang yang ia kenal.

"Renjun? Lo kok gak bilang mau kesini?" Tanya haechan. Renjun tersenyum dan mengambil tempat disamping haechan.

"Gak usah disembunyiin. Mana foto tadi? gue tau lo kangen"

Kalian pasti bertanya-tanya kenapa renjun ada di cina?

Jadi, sebelum dirinya naik kelas 3. Renjun memutuskan untuk pindah ke cina lebih cepat dari haechan. Ibunya mengajaknya tinggal disana untuk menjaga adiknya yang sedang sakit.

"Njun, Gue pengen ketemu kak jeno dan abang mark. Gue kangen mereka dan ini udah lama banget!" Rengek haechan terdengar lirih. 

"haechan, lo gak pernah berubah yah? tapi gue bosen liat muka lo!" Ucap renjun sekedar bercanda.

Secara, renjun berpikir saat meninggalkan sekolah dulu. Dia tidak akan lagi bertemu haechan, tapi nyatanya? Takdir benar-benar mempertemukan mereka.

Haechan menunduk menatap liontinnya.

"Kata kakak, Kalau kita minta satu permintaan dari liontin ini, permohonan kita akan terkabul," jelas haechan sembari menatap renjun.

"Kalau begitu, lo udah minta sesuatu? " tanya renjun kemudian.

"Sampai sekarang, belum." jawab haechan ragu.

"Kalau begitu ini saat yang tepat! Ucapkanlah sebuah permohonan." haechan menatap renjun ragu. Apa permohonannya itu akan terkabul?Pikirnya.

"Gue gak pernah yakin dengan semua ucapan yang gue ungkapin." Jelas haechan lagi.

"Gue yakin apapun yang lo katakan akan menjadi keajaiban jika tuhan berkehendak." Renjun menepuk bahu haechan sekali.

Haechan mengangguk menggenggam liontin tersebut erat, menutup matanya dan mulai mengucapkan permohonan.

"Aku berharap tidak ada lagi perpisahan yang menyakitkan. Semoga keluargaku akan kembali seperti dulu, aku merindukan mereka dan aku berharap, semoga aku bisa kembali berkumpul dengan mereka sebelum...aku pergi."

Haechan membuka matanya setelah memohon lewat batin.

"Sudah selesai? apa permohonan lo?" Tanya renjun sumringah.

"Itu privasi! Gak usah kepo." Jelas haechan yang langsung mendapat tatapan sinis dari renjun.

Keadaan hening...sampai..

Tess..

Darah lolos begitu saja dari hidung haechan mengenai tangannya yang ia pangku diatas pahanya. Membuat mata renjun membola. Bukannya kaget. Renjun cemas. Haechan sudah mengalami ini berkali-kali.

"Hidung lo berdarah lagi chan!" Renjun segera mengeluarkan tisunya dan membantu haechan membersihkan darah dihidungnya tersebut.

"Ayo kita turun, Sebentar lagi hujan." Haechan  mengangguk.

Mereka beranjak dari rooftop saat rintik hujan mulai turun..        

[Spatium Vitae]

"Ayah, katanya minggu ini kita akan ke china yah?" Tanya mark exited.

"Tentu sayang, kita akan liburan, ayah paham  kalian sedang sibuk memikirkan haechan dan bunda akhir-akhir ini." jelas taeyong yang notabenya memang cepat peka.

"Bunda benar-benar ninggalin thailand tanpa ngasih jejak! Dia pergi membawa haechan!" Kesal mark. Jeno sedari tadi hanya memerhatikan liontinnya, Sangat indah.

Tapi entah kenapa kepala jeno tiba-tiba sakit. Seperti mengingat sesuatu, tapi apa?

"Arghhh!!" jeno meringis sembari memegangi kepalanya, Taeyong serta mark panik.

"Kak! Kakak gak papa?!" Tanya sang ayah panik.

"Sakit yah!" Rontahnya sembari menarik rambutnya kuat.

"Kakak berhenti! Kakak bisa nyakitin kepala kakak sendiri!" Cegah mark berusaha menarik tangan jeno agar berhenti menjambak rambutnya.

Mereka kewalahan, sampai tiba-tiba jeno pingsan. Taeyong dan mark makin kalang kabut.

"Bawa kakak kemobil bang!"




"Bawa kakak kemobil bang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa votementnya.
Emang susah yah nekan bintang doang?

Spatium Vitae || NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang