cemburu

20.3K 1.1K 83
                                    

Pagi-pagi sekali Iyan sudah ada di sekolah, dia berjalan di koridor sekolah menuju lokernya dan betapa terkejutnya dia melihat ada banyak cokelat dan sebuah surat berwarna biru muda di lokernya.

Di ambilnya surat tersebut dan di baca, surat tersebut berisi tentang pernyataan cinta dari seseorang.

Iyan tidak ambil pusing di letakkan kembali surat tersebut dan Iyan mengambil cokelatnya untuk di makan.

Iyan pergi ke toilet untuk buang air kecil, tapi belum sampai di toilet Iyan menabrak seseorang.

Bughh.

"Eh, maaf-maaf ga liat," Kata Iyan. Iyan menabrak seorang wanita yg dia kira umurnya sepantaran dengannya.

"Kamu ga knp-knp kan?" Tanya Iyan seraya membantu nya untuk berdiri.

"Ah i.. iya, a.. aku gpp kok," Kata wanita tersebut dengan wajah yg memerah. Iyan yang melihat itu hanya tersenyum.

"Aku Iyan, kelas X IPA. Kamu?." Tanya Iyan.

"Aku Amira Angelina, panggil aja mira, aku kelas X IPS. Salam kenal yaa," Jawab Mira masih dengan wajah memerah.

Iyan yg melihat itu hanya bisa senyum-senyum.

Iyan kaget melihat Rasya lewat begitu saja di depannya, Iyan yakin kalau Rasya melihat dirinya, Iyan baru saja mau memangil Rasya tapi Mira sudah menarik tangannya.

"Iyan, kita ke kantin bareng yu, mau ga? hehe," Ajak Mira.

Iyan tidak bisa menolak ajakan Mira karena tangannya sudah di tarik oleh Mira.

Iyan melihat Rasya di kantin, Rasya juga melihat Iyan, wajah Rasya menegang malihat tangan Iyan di gandeng dengan Mira.

"Iyan kita duduk di pojok aja ya," Ajak Mira. Iyan hanya mengangguk saja.

Iyan masih melihat Rasya, tapi Rasya mengacuhkan nya. Iyan merasa tidak enak dengan Rasya.

"Mira aku ke toilet dulu ya, kamu pesan aja apa yg mau di pesan," Iyan beranjak dari tempat duduknya, dia melupakan tadi ke toilet ingin buang air kecil.

Iyan bergegas ke toilet, dia keluar dari bilik toilet dan betapa terkejutnya Iyan melihat Rasya yg berdiri di depan pintu toilet, Iyan baru saja mau keluar tapi Rasya malah mendorongnya masuk kedalam lagi.

Rasya memojokkan Iyan, dan memegang pipinya, wajah mereka sangat dekat, dan Iyan bisa melihat kalau Rasya sangat marah.

"Gw gk suka lu deket-deket sama cewe itu," kata Rasya.

"Dan gw juga ga suka liat lu pegangan sama cewek itu," Kata Rasya lagi.

"Ahhh, sakit ka," Kata iyan berusaha melepaskan cengkraman tangan Rasya di pipinya.

Rasya mendekatkan wajahnya ke wajah Iyan, dan menempelkan bibirnya ke bibir Iyan, Iyan hanya memejamkan mata menikmati ciumannya.

"Lu cuma milik gw, lu itu milik gw," Bisik Rasya di kuping Iyan, dan sengaja menghembuskan nafasnya di dekat kuping Iyan. Iyan mendesah, karena area sensitifnya di tiup oleh Rasya.

Rasya yg mendengar Iyan mendesah menjadi sedikit lebih agresif. Di dudukannya Iyan di toilet, Rasya mulai melumat lagi bibir Iyan, bahkan lumatannya lebih menuntut, Rasya membuka kancing baju Iyan, Rasya terus melumat bibir Iyan dan menggigit bibir Iyan untuk mendapatkan akses masuk untuk lidahnya.

"Ahhh, kaaa," Lenguh Iyan.

Rasya menghisap belakang kuping Iyan membuat Iyan semakin mendesah.

Rasya memasukan tangannya ke dalam baju Iyan, dan memainkan puting Iyan. Di usap dan di pelintir, membuat Iyan semakin mendesah.

Fate Line (RASYA & IYAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang