aku harus apa lagi?

8.2K 503 32
                                    

Happy reading all

Typo harap maklum

Autor Pov

"Nghhhh...."

"Soree....." Sapa Rasya.

Iyan mendongak mencari asal suara tersebut, setelah menemukannya Iyan tersenyum.

"Udah sore yah?." Tanya Iyan.

"Heem." Kata Rasya sambil mengangguk. Rasya menyentuh kedua mata Iyan dengan Ibu jarinya, sesekali mengelusnya.

"Abis nangis?." Tanya Rasya.

Iyan hanya diam, tak menanggapi.

Setelah beberapa menit keduanya terdiam, Iyan buka suara.

"Besok mamah pulang."

"Hiks..."

"Kenapa nangis?." Tanya Rasya seraya menghapus air mata Iyan.

"Ta-takuttt...hikss." lirihnya.

"Apa yang harus ditakutkan?." Tanya Rasya.

"Takut mamah marah." Jawab Iyan lemah.

"Ada Kaka." Kata Rasya menarik Iyan kedalam pelukannya.

Iyan menyamankan posisi di dalam pelukan Rasya.

"Udah makan?." Tanya Rasya.

Iyan hanya menjawabnya dengan gelengan kepala.

"Ayo, Kita makan." Kata Rasya. Rasya melepaskan pelukannya dan bangkit berdiri.

Iyan mendongak menatapnya.

"Kenapa?." Tanya Rasya.

Iyan menggelang, tapi masih menatapnya.

"Haisss lucunyaaaa." Kata Rasya sambil mencubit pipi Iyan dan menggoyangkannya.

"Uunghhh...sawkit kwaaa." Kata Iyan.

"Haha, iyah iyah maaf, ywdh ayo makan." Kata Rasya.

Iyan mengulurkan tangannya.

"Apah?." Tanya Rasya menggoda.

Iyan menurunkan tangannya dengan mulut maju beberapa senti.

"Haha. Iyan gak usah makan deh, Kaka aja yg makan, jadi laper liat Iyan kaya giniiii." Laper yg di maskud Rasya adalah laper yg sedikit ambigu, yg mengarah ke ena ena mantab mantab :v.

"Ihhh Kaka mahh. Iyan minta di gendong juga." Kata Iyan.

"Ngk ah, berat." Kata Rasya.

Iyan langsung bangkit dan berjalan kearah dapur dengan kaki yg dihentak kuat dilantai, hingga menghasilkan suara seperti...

Dugh dugh dugh dugh.

Rasya hanya tertawa melihat tingkah Iyan.

Rasya mengikuti Iyan ke dapur.

"Iyan duduk aja Kaka yg masak." Kata Rasya.

"Hhnn." Jawab Iyan singkat. Ngambek ceritanya.

Rasya membuka kulkas dan hanya mendapati telur dan beberapa sosis saja.

"Cuma ada telur, mau telur mata sapi atau omelette?." Tanya Rasya.

"Serah." Jawab Iyan.

"Omelette aja yah?, ini juga masih ada sosis beberapa." Kata Rasya.

"Terserah." Jawab Iyan.

"Udah dong jangan ngambek, maaf dehhh tadi Kaka cuma bercanda." Kata Rasya sambil memecah beberapa telur.

Fate Line (RASYA & IYAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang