Typo Harap Maklum.
Autor POV
Setelah beberapa hari Rasya tidak pergi sekolah, Hari ini Rasya mulai sekolah lagi.
"Yan, Kaka kesekolah dulu ya, nanti kalau Iyan pengen sesuatu bilang ke bunda Aja ya." Kata Rasya.
"Iya ka." Jawab Iyan.
"Bunda Rasya sekolah dulu yah, Rasya titip Iyan bun." Kata Rasya.
"Iya Ras." Kata Bunda
"Ywdh kaka berangkat ya." Pamit Rasya.
"Hati-hati ya ka." Kata Iyan.
Rasya mengelus kepala Iyan. "Iya, Kaka akan hati-hati." Jawab Rasya.
Cup.
Rasya mengecup kening Iyan. Setelah itu Rasya bergegas pergi kesekolah.
Iyan menghampiri bunda.
"Bunda, Iyan ingin pulang." Kata Iyan.
"Tapi Yan, bunda ingin kepasar, pulangnya nanti ya setelah bunda pulang dari pasar." Kata bunda.
"Iyan ingin pulang sekarang bunda, bunda gpp kepasar Aja." Kata Iyan.
"Beneran gpp Yan?." Tanya bunda.
"Gpp bun, ayo bareng perginya." Kata Iyan.
"Ayo." Sahut bunda.
Mereka jalan beriringan, sampai depan rumah Iyan.
"Bunda Iyan masuk yah." Kata Iyan.
"Iyah Yan, nanti kalau ada apa-apa telpon bunda aja yah." Kata bunda.
"Oke bun." Iyan langsung masuk kedalam rumahnya.
Rumahnya terlihat berdebu setelah beberapa hari ditinggal oleh Iyan Dan ibunya.
Iyan memberaihkan rumahnya, dari mulai ruang tamu, dapur, kamarnya Dan kamar ibunya, Serta halaman belakang.
Setelah selesai Iyan berjalan ke arah telpon rumah. Iyan berniat menghubungi seseorang.
Tutt...tutt..tut..
[Hallo Yan]. Sapa seseorang di sebrang sana.
"Hiks..." Tangis iyan tak bisa di tahan.
[Iyan kenapa nangis Sayang?].
"Kangen mamah, hikss...." Bisik Iyan.
[Ihh tumben banget, biasanya juga kalau mamah keluar Kota Iyan suruh mamah pulangnya lama, ini ko tumben banget kangen sama mamah. Kenapa hmm?].
[Iyan ada masalah apa?]. Tanya mamahnya Iyan.
"Ngk ada masalah apa-apa, cuma kangen aja. Hikss..."
[Iyah dehhh kalau ngk mau cerita mahhh]. Kata mamahnya Iyan.
"Ihh mamah ngk gitu, emang ngk ada masalah apa-apa ko." Kata Iyan.
[Iyah iyahhh, besok mamah pulang. Mamah juga kangen sama anak mamah yg bandel in, hihi]. Kata mamah iyan sambil tertawa kecil.
"Ihhh mamah apaan sihh. Ywdh ahh Iyan mau makan dulu." Kata Iyan.
[Iyah ywdh...]
[Ehhh Yan, kamu kenapa ngk sekolah?]. Tanya mamah nya Iyan.
"Emmmm ngk mah, ywdh Iyan mau makan dulu yah. Bye."
[Iyan. sebentar.]. Ada penekanan di setiap katanya.
[Setelah mamah pulang, mamah harap kamu cerita sama mamah, kamu jangan bohong sama mamah, mamah tau kamu lagi ada masalah]. Jeda sebentar.
[Ywdh sana kalau kamu mau makan, mamah juga masih sibuk]. Kata mamahnya Iyan.
"Iya mahhh..." Kata Iyan lemah.
[Kamu jaga diri baik-baik, uang dari mamah kurang ngk?]. Tanya mamah.
"Ngk maah, cukup ko uangnya." Kata Iyan.
[Tumben banget, biasanya mamah kasih berapapun selalu kurang?]. Tanya mamah penuh selidik.
"I-itu mahhh, masih sisa ko uangnya, emang dari kemaren Iyan ngk pergi kemana-mana, jadi uangnya masih ada. Gitu." Kata Iyan lemah.
[Oke, mamah gk mau tau, setelah ini ada yang harus Iyan jelaskan ke mamah]. Kata mamah lagi.
"I-iya mahh...." Jeda sebentar.
"Tapi mamah jangan marah sama Iyan, hiks, jangan marah juga sama Ka Rasya. Hikss..." Tangis Iyan Tak bisa di tahan lagi.
[Liat nanti aja]. Kata mamahnya Iyan.
"I-iya mah, hiks..."
[Sudah, jangan nangissss, anak mamah ngk boleh nangis]. Hibur mamahnya.
"Iya mahh." Jawab Iyan lemah.
[Iyan mau oleh-oleh apa nanti]. Tanya mamah mencoba menghibur Iyan.
"Apa aja terserah mamah." Kata Iyan.
[Oke, ywdh senyum dong, jangan nangis]. Kata mamahnya.
"Iya mah." Jawab Iyan.
[Ywdh mamah lanjut kerja dulu yahh, dah]. Kata mamahnya Iyan.
"Dahhh mahh." Kata Iyan.
Tutt.
Iyan meletakkan teleponnya ketempat semula.
Jatuh merosot, sambil meremas dada.
"Hikss...maafin Iyan mahhh, hikkksss...Iyan kotor, Iyan minta maaf, Iyan bikin mamah kecewa...Iyan minta maaf...Iyan minta maaf...Iyan minta maaf. Hikss....." Bangkit dari tempatnya, berjalan menuju kamarnya. Menutup rapat pintunya. Iyan duduk di atas kasurnya, merabanya sebentar. Lalu merebahkan diri, tanpa sadar Iyan tertidur dalam tangisnya.
.
..
...
....
.....
......
.......
........
TBCSee you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Line (RASYA & IYAN)
RomanceIyan ga nyangka bakal berurusan sama ketua OSIS nya, dan dia ga nyangka klo ketua OSIS nya ga sebaik yg dia kira, hidup Iyan mulai di ganggu sama ketua OSIS nya. Dan yg labuh parah lagi, katua OSIS nya ngejadiin Iyan pacar.