Happy reading all
Typo harap maklum.
.
.
.
.
.
.
Iyan POV"Uhh..." Gua pegang kepala gua yang sakit.
"Ini dimana?" Tanya gua saat sadar gua ada di ruangan serba putih.
"Rumah sakit, emang nggak bisa liat." Jawab seseorang.
"Ehh..." Gua liat orang di sebelah kanan gua. Dan ternyata itu orang yang gua liat di UKS kemaren dan yang nyamperin gua pas gua keluar dari ruang OSIS.
"Lo mau apa di sini." Tanya gua ke orang itu.
"Mau jagain lo." Jawabnya.
"Nggak usah, lagian gua nggak kenal sama lo." Jawab gua.
"Buat jagain lo doang, lo nggak perlu kenal gua." Kata tuh orang.
"Ck, gak jelas banget jadi orang." Cibir gua ke dia.
"Intinya gua kenal lo." Kata tuh orang lagi.
"Ihh, ga jelas."
Dia ngedeketin gua dan ngebisikin sesuatu.
"Mau yang jelas, kaya yang waktu di UKS." Bisik dia.Blushhh
"Sial kenapa gua jadi deg deg an sih."
"A-apa sihh." Kata gua ke orang itu.
"Gua di sini di suruh sama mamah Lo, gua di suruh jagain lo." Kata orang itu lagi.
"Ohh. Nama Lo?" Tanya gua ke dia.
"Lo nggak perlu tau." Kata dia.
"Jangan bikin gua emosi dehh. Tinggal kasih tau nama Lo apa susahnya sih." Kata gua sedikit emosi.
"Lagian buat apa Lo tau nama gua." Kata tuh orang sambil ngebenerin bajunya.
"Ya biar enak gua manggil nya, masa gua manggil lu, weh, woy, suttt. Kan nggak enak banget di dengernya." Kata gua ke dia.
"Ohh gua ngerti," Dia ngedeketin wajahnya ke kuping gua. "Biar nanti lu bisa panggil nama gua saat lu klimaks kan." Sumpah gua merinding denger dia ngomong gitu.
Gua toyor kepalanya.
"Gila Lo." Kata gua ke dia. Dia cuma pasang tampang watados—wajah tanpa dosa—
"Gua yang gila, atau lu yang gila?" Kata tuh orang yang bikin emosi gua naik.
"Bodo. Gak peduli." Jawab gua. Gua miringin posisi tidur gua jadi ngebelakangin dia.
Plak
"Ternyata pantat lu empuk juga." Kata tuh orang setelah dengan nggak tau malunya nampar pantat gua.
"Eh orang gila, sialan ya lo nampar pantat gua." Kata gua emosi ke orang yang menjurus gila itu.
"Gua punya nama ya." Kata tuh orang gila.
"Lu nggak kasih tau gua nama lu, jadi gua panggil orang gila. Coba kalo lu kasih tau nama lu, bisa aja kan gua panggil Raka, Raja, Bisma, Bastian..."
"Nah itu tau." Kata tuh orang gila spontan, dan bikin gua kaget.
"Tau apa?" Tanya gua sewot.
"Tadi lu sebut nama gua."
"Yang mana?" Kata gua ke dia.
"Bastian, nama gua Bastian." Kata orang gila itu yang ternyata namanya Bastian.
"Ohh, makanya bilang dari awal kalo nama lu...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Line (RASYA & IYAN)
RomanceIyan ga nyangka bakal berurusan sama ketua OSIS nya, dan dia ga nyangka klo ketua OSIS nya ga sebaik yg dia kira, hidup Iyan mulai di ganggu sama ketua OSIS nya. Dan yg labuh parah lagi, katua OSIS nya ngejadiin Iyan pacar.