"Nghhhh...." Rasya merasa lehernya sedikit sakit dan basah.
"Shhh....ahh..." Kini desahan yg keluar dari mulut rasya.
Rasya pov
"Nghhhh...." Rasya merasa seperti ada yg menghisap Dan menggigit lehernya.
"Astaga apakah ini hanya mimpi??." Batin rasya.
"Shhh....ahh..." Perlahan rasya membuka matanya, rasya yakin ini bukan mimpi.
"Akkhh...." Pekiknya ketika melihat iyan tengah menggenggam penisnya.
"Iyan, sedang apa?." Tanya rasya.
Iyan menolehkan wajahnya menghadap rasya dan menggeleng, iyan diam dan matanya mulai berkaca-kaca.
"Heii, kenapa menangis hmm?." Rasya bangkit memeluk iyan.
"Hiks..."
"Kenapa hmm?..." Tanya rasya lagi, rasya mengelus pundak iyan.
"Hikss..., Ingin..., emmm...hiks." iyan Tak melanjutkan kata-katanya lagi.
"Ingin apa?." Tanya rasya.
"Ingin...emmm?..."
Rasya melepas pelukannya, memegang wajah iyan dan mengelusnya.
"Iyan ingin apa hmm?..." Tanya rasya lagi.
"Emmmm, ingin...itu..." Iyan menyentuh selangkangan rasya dan iyan memalingkan wajahnya.
"Haha...haiss kenapa tidak bilang dari tadi." Kata rasya.
"Emmm...maluu..." Kata iyan dengan suara yg sangat kecil.
Rasya mengambil tangan iyan dan menuntunnya ke arah selangkangannya.
"Lakukan apa Yang iyan ingin lakukan." Kata rasya.
Iyan menatap rasya dan perlahan mendekat ke arah rasya.
Iyan memeluk rasya dengan sangat erat. Rasya balik memeluknya. Rasya benar-benar terkejut dengan sikap iyan yang sekarang, yang rasya tau, iyan tak akan berani memulai untuk melakukan hal yang menurut nya sedikit fulgar, tapi tak apalah, rasya tak mungkin menolak segala kemauan iyan untuk saat ini. *Dih bang rasya bilang Aja emang pengennya itu mah, awokawok.
Rasya mulai menghirup leher iyan dan mengelus punggung iyan. Iyan mulai bergerak gelisah. Rasya menghentikan segala aktivitasnya, rasya takut jika yang dia lakukan akan mengingatkannya pada kejadian di gudang waktu itu, rasya melihat wajah iyan, wajahnya memerah, matanya sayu, bibirnya sedikit terbuka, entah bagaimana bisa hasrat rasya tak bisa di tahan lagi sekarang, melihat iyan yang sekarang terlihat sangat menggairahkan.
Rasya mendekatkan wajahnya ke wajah iyan, rasya mengecup bibir iyan, rasya hanya mengecupnya, Karena rasya takut jika ia bertindak lebih dari itu, ia akan mengingatkan iyan dengan kejadian waktu itu.
Rasya menjauhkan wajahnya dari wajah iyan, tapi iyan menahan tengkuknya, iyan mendekatkan wajahnya dengan wajah rasya, iyan mencium bibir rasya. Rasya fikir iyan hanya sekedar mengecup saja, tapi dugaannya salah, iyan melumat bibirnya seolah menginginkan balasan, rasya balas melumat bibir iyan.
"Mmmmhhhh....ahhhh..." Lenguhnya. Rasya memperdalam ciumannya, rasya menggigit bibir iyan hingga bibirnya sedikit terbuka, rasya segera memasukan lidahnya ke dalam mulut iyan.
Lidah rasya menari-nari dengan lidah iyan di dalam mulut iyan.
"Shhhaa..afffhhhh..mmhnnnnn...ahhhh..." Desah iyan.
Rasya merasakan sesuatu dibawah sana mulai bereaksi. Rasya menghentikan kegiatannya, rasya meraih tangan iyan dan menuntunnya ke selangkangannya.
"Yann...Kaka udh gk tahan." Kata rasya. Iyan perlahan menundukkan kepalanya.
"I iyan mau ke kamar mandi dulu ya ka, i iyan kebelet pup." Kata iyan tergagap sembari berjalan ke kamar mandi.
"Ohh shitt. Gua udh tegang malah di tinggalin." Kata Rasya mengacak rambutnya.
.
.
.
.
.
.
TBCUdh berjamur nih cerita di draf fiuhhh....
Mohon maaf jika ada perubahan sikap baik Rasya maupun Iyan.See you...
![](https://img.wattpad.com/cover/174587300-288-k254583.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Line (RASYA & IYAN)
RomanceIyan ga nyangka bakal berurusan sama ketua OSIS nya, dan dia ga nyangka klo ketua OSIS nya ga sebaik yg dia kira, hidup Iyan mulai di ganggu sama ketua OSIS nya. Dan yg labuh parah lagi, katua OSIS nya ngejadiin Iyan pacar.