Happy reading all.
Typo harap maklum
.
.
.
.
.
Rasya POVGua gak tahu harus apa sekarang? Semuanya jadi berantakan. Dari kabar yang gua dapat dari Dodi dan Tyo kondisi Iyan makin buruk, dia jadi lebih sering hilang kendali.
Bukannya gua udah gak perduli sama Iyan. Mamahnya Iyan ngeliat gua baru keluar rumah aja langsung masuk kedalem klo dia lagi di luar. Gorden di tutup, pintu di kunci. Gua jadi gak bisa ketemu Iyan, padahal kangen.
Sekarang gua udah mulai berkegiatan kayak biasanya. Udah mulai sekolah, aktif lagi di OSIS.
"Ras." Panggil Aldi sedikit mengguncang pundak gua.
"Hmmm." Bukannya lebay atau gimana, tapi akhir-akhir ini gw jadi gak bersemangat buat ngapa-ngapain.
"Ayolahhh, jangan terpuruk teruss, udah lama juga dari kejadian itu." Kata Aldi berusaha ngehibur gua. Emang sih kejadian kemaren tuh udah berlalu udah sekitar 1 bulan lebih. Tapi rasanya tuh kayak baru kemaren.
"Ffhhuuuuuhh. Justru karena udah lama Di, gua jadi kangen banget sama Iyan." Jelas gua ke Aldi.
"Ras, RASYA...." Teriak Bimo dari luar kelas.
"Kenapa Bim?" Tanya gua.
"I-Iyan, gu..gu...gu..a liat Iyan di..." Gua langsung bergegas keluar kelas setelah Bimo bilang dia liat Iyan.
"Lapangan." Lanjut Bimo pelan.
Gua berlari kekelas Iyan, dan langsung masuk kedalam kelasnya. Tapi gua nggak ngeliat Iyan di situ. Gua ngeliat ada Dodi di sana. Gua langsung menghampiri Dodi.
"Dod, katanya Iyan udah masuk sekolah lagi ya?" Tanya gua ke Dodi.
"Iya ka." Jawab Dodi.
"Terus dimana sekarang?" Tanya gua lagi.
"Dia di kelas X Ips ka." Jawab Dodi.
Gua langsung berlali ke kelas X Ips. Gua ngeliat Tyo lg duduk dan gua langsung nyamperin Tyo.
"Tyo, I-Iyan dimana?" Tanya gua. Tyo menghela nafasnya dan menggeleng.
"Di-dia bukan Iyan ka." Jawab Tyo.
"Bukan Iyan?, Maksudnya apa?" Tanya gua heran. Jelas-jelas tadi Bimo bilang dia liat Iyan, tapi kenapa Tyo bilang itu bukan Iyan.
"Dia bukan Iyan yang kita kenal kak, I-Iyan udah berubah." Jelas Tyo.
"Be-berubah?" Tanya gua heran.
Tyo hanya mengangguk.
"Hahahaha." Gua ngedenger tawa dari seseorang yang gua rindukan. Gua nengok keasal suara itu, betapa terkejutnya gua. Gua liat Iyan lagi bercanda sama dua orang yang gak gua kenal dan dia berjalan kedalam kelas.
Gua nyamperin Iyan. Gua tarik tangannya dan dia kaget banget. Iyan refleks narik tangannya. Gua langsung meluk dia. Dan sama dia langsung ngedorong badan gua.
"Yan, kaka kangen." Kata gua ke Iyan. Iyan keliatan kaget.
"Maaf, kaka siapa?" Gua langsung bungkam. Gua natap Iyan tepat dimatanya. Dia keliatan gugup gua tatap kayak gitu.
"Ini kakak Yan. Kak Rasya. Secepat itu Iyan lupain kaka?" Tanya gua ke Iyan.
"Emmm, kita pernah kenal sebelumnya?" Tanya Iyan penasaran. Iyan melirik kedua temennya. Dan temennya hanya menggelengkan kepalanya.
"Yan, ini kaka." Kata gua sedikit mengguncang pundaknya. Iyan keliatan risih dengan sikap gua kedia.
"Maaf kak, saya permisi dulu." Kata Iyan jalan ke tempat duduknya. Tunggu bentar, bukannya Iyan dulu gak sekelas sama Tyo yah, bukannya yang sekelas sama Tyo itu si Dodi. Iyan Kan kelas X Ipa ko bisa ada di kelas X Ips? Dan Dodi tadi ada di kelas X Ipa.
"Yan." Panggil gua. Iyan acuh.
"Kak Rasya." Panggil Tyo. Tyo jalan nyamperin gua.
"Sabar kak, mungkin Iyan butuh waktu ." Kata Tyo sembari mengusap punggung gua.
"Gua boleh nanya sesuatu?" Tanya gw ke Iyan.
"Boleh kak." Kata Tyo.
"Iyan kok bisa di kelas lu, bukannya dia kelas X Ipa?" Tanya gua.
"G-gua juga gak tau kak, pas Iyan masuk, Dodi pindah ke kelas X Ipa dan dia masuk kelas X Ips." Jelas Tyo. Setau gua di sekolah ini hanya bisa pindah kelas kalau masih satu jurusan. Tapi Iyan gak cuma pindah kelas dia bahkan pindah jurusan.
Gua menghela nafas dan natap kearah Iyan. Gua berusaha tersenyum ke Tyo.
"Ywdh gua balik ke kelas ya Yo, nitip Iyan yah."
"Iya kak." Jawab Tyo.
Gua berjalan keluar kelas dan bergegas untuk kekelas gua.
.
.
.
.
.
.
Tbc.Holaaa, segini dulu ceritanya. Besok lanjut lagi.
AYO ALL, GAK ADAKAH YANG INGIN BERPARTISIPASI DALAM PEMBUATAN CERITA INI (MY SENIOR BAD). MASIH DI TUNGGU LOH. Dan maaf klo ceritanya sedikit membosankan.See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Line (RASYA & IYAN)
RomanceIyan ga nyangka bakal berurusan sama ketua OSIS nya, dan dia ga nyangka klo ketua OSIS nya ga sebaik yg dia kira, hidup Iyan mulai di ganggu sama ketua OSIS nya. Dan yg labuh parah lagi, katua OSIS nya ngejadiin Iyan pacar.