Happy reading gaes.
Typo merajalela, no edit. Harap maklum"Bun.. bunda..." Teriak Rasya setelah sampai ke rumah nya.
"Kenapa sih Sya teriak-teriak," Kata bunda dari dapur.
"Astaga Sya, Iyan kenapa?" Tanya bunda ketika menghampiri Rasya.
"Bun, tolong bikinin teh hangat sama siapin air hangat juga ya Bun, nanti klo udh selesai baru Rasya jelasin semuanya," Kata Rasya.
"I-iya, Rasya bawa Iyan ke kamar aja dulu," Kata bunda. Bunda langsung bergegas ke dapur. Sedangkan Rasya langsung menuju kamarnya.
Rasya membaringkan tubuh Iyan di kasur.
Tok
Tok
Tok"Sya bunda masuk ya?.
" Teriak bunda dari depan kamar."Iya Bun masuk aja," Kata Rasya. Bunda masuk ke dalam kamar.
Bunda meletakkan teh hangat dan wadah berisi air hangat di atas meja.
Bunda menghampiri Rasya yang sedang menatap Iyan prihatin dan sedih.
Bunda mengelus pundak Rasya. "Sya.. Iyan kenapa?" Tanya bunda.
"Rasya gagal jagain Iyan Bun," Kata Rasya menyesal.
"Rasya jangan gitu dong, Rasya jangan menyalakan diri sendiri juga, emang kenapa dengan Iyan?" Tanya bunda.
"I-iyan di mmm.. Iyan di perkosa sama Juan Bun" Suara Rasya mengecil.
Bunda menatap tubuh Iyan prihatin.
"Astaga Sya, kamu jangan bercanda Sya." Kata bunda lagi.
"Rasya gk bercanda Bun, Rasya ada bukti nya, temennya Juan merekam semua kejadian tersebut," Kata Rasya seraya menyodorkan handphone milik teman Juan.
Bunda mengambil handphone tersebut dan mulai melihat videonya.
"Astaga sya," Bunda menangis melihat rekaman tersebut.
"Rasya udh gagal Bun," Kata Rasya.
"Kamu jangan gitu Sya. Udh sekarang kamu bersihkan badan Iyan dulu, kamu ganti pakaiannya, bunda mau buat Bubur buat Iyan," Kata bunda.
"Iya Bun," Rasya bergegas mengambil wadah yg berisi air hangat yg di letakkan di atas meja.
Bunda pergi ke dapur untuk membuat bubur.
Rasya mulai membuka baju Iyan.
"Iyan maafin Kaka, karena Kaka gk bisa jagain Iyan," Batin Rasya.
Setelah pakaian Iyan terlepas semuanya Rasya mulai mengelap tubuh Iyan dengan air hangat.
Rasya mengelap dengan sangat lembut, dia tidak ingin menyakiti Iyan. Rasya menatap sekitar leher Iyan, di sana banyak tanda merah. Rasya yang melihat itu langsung mengeraskan rahangnya menahan amarahnya.
Rasya mengelap seluruh badan Iyan, setelah selesai Rasya memakaikan pakaian ke tubuh Iyan.
"Sya, bunda masuk ya," Kata bunda dari luar.
"Iya Bun,"
Drrtt drrtt drrtt drrtt
Handphone Rasya berbunyi.
"Halo Di, kenapa?" Tanya Rasya.
"..."
"Sekarang?" Kata Rasya.
"..."
"Oke oke," Kata Rasya lagi.
"..."
"Iya tungguin gw," Rasya menutup teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fate Line (RASYA & IYAN)
Lãng mạnIyan ga nyangka bakal berurusan sama ketua OSIS nya, dan dia ga nyangka klo ketua OSIS nya ga sebaik yg dia kira, hidup Iyan mulai di ganggu sama ketua OSIS nya. Dan yg labuh parah lagi, katua OSIS nya ngejadiin Iyan pacar.