Last Chance

1.3K 142 44
                                    

'Apa yang pria ini pikirkan? Bagaimana mungkin ia bisa mengatakan hal seperti itu?' protes Soeun dalam hati.

Mata Soeun menatap penuh keseriusan pada Junho yang masih memeluk pinggangnya. Keterkejutan atas apa yang dikatakan oleh Junho cukup sukses membuat Soeun tak peduli akan jemari Junho yang mengelus lembut pinggangnya. Seakan-akan lewat jemari itu pria itu berusaha mengatakan pada Soeun bahwa semuanya akan baik-baik saja? Namun, benarkah seperti itu?

Keheningan dan keterkejutan pun akhirnya pecah mendekati menit ke sepuluh.

"A...apa ini? Junho... Bibi mengenalmu dengan baik.... Kau.. bagaimana mungkin kau...."

Jiran lalu menatap tajam pada Soeun.

"... Sihir apa yang kau gunakan pada Junho? Kau benar-benar mencuci otaknya. Wow, Kim Soeun.... Kau sungguh-sungguh luar biasa. Manipulative....."

Jiran terus saja mengoceh tanpa peduli Tuan Kim yang berjalan menghampiri mereka.

"Tutup mulut mu, Jiran!!!" Potong Tuan Kim.

Jiran lalu menoleh pada Tuan Kim.

"Oh, my great ex-husband. Ttsskk...ttsskk... Pria yang tak berhati, yang selama ini bersikap dingin pada putri kandung nya sendiri. Lalu sekarang bersikap seolah-olah menjadi ayah yang baik. What a shame you are...!!! Ayah dan anak sama saja... Manipulative, cruel,..."

Jiran tak sempat menyelesaikan ucapannya. Sebuah telapak tangan mendarat dengan keras di pipinya yang penuh make up itu. Saking kerasnya tamparan itu membuat tubuh Jiran terdorong ke samping dan beberapa tamu yang menyaksikan pun mengeryit.

"Sudah kuperingatkan jangan pernah lagi bicara buruk padaku, apalagi mengenai putri ku. Manipulative, cruel.....?"

Tuan Kim pun menghentikan kata-katanya lalu tertawa.

"Its so funny. Apakah kau tak bisa menilik perbuatan mu sendiri? Kau wanita manipulatif yang hanya mengincar harta. Wanita kejam yang tak sekalipun bersikap hangat pada putriku sedikit pun. Selama ini putri ku tak pernah membalas sikap mu padanya, tapi apa yang kau lakukan? Kau malah melontarkan tuduhan palsu padanya... You're real bicth, snake woman!!!" Umpat Tuan Kim.

Tuan Kim tak lagi peduli dengan reputasi nya. Selama ini ia lebih mementingkan reputasi dibandingkan perasaan darah daging nya sendiri. Selama ini ia lebih mementingkan orang lain dibandingkan putrinya sendiri. Selama ini ia lebih memilih ego nya dibandingkan Soeun nya. Tapi, hal itu tak akan terulang lagi mulai saat ini hingga ke depannya.

Nafas Jiran memburu. Wajahnya memerah karena amarah dan rasa malu atas kebenaran yang dibongkar suaminya di hadapan banyak pasang mata. Belum lagi, satu sisi pipinya yang di sana terukir telapak tangan. Rasa nyeri berdenyut di pipi wanita paruh bayah itu. Namun, ia masih menolak untuk dipojokkan.

"..Kau... Fuck you....!!! Berani nya kau menamparku... Aku akan membalasmu... You're crazy bastard...!!!" Teriak Jiran sekuat-kuatnya.

Jiran lalu melirik ke kiri dan ke kanan. Matanya terpaku pada sesuatu di dekat meja. Sembari berlari menghampiri meja yang dipenuhi hidangan lalu mengambil sebuah garpu. Ia lalu berbalik menatap Soeun dengan tatapan yang penuh kebencian.

Perlahan Jiran mendekat menuju posisi Soeun berdiri. Menyadari niat buruk Jiran, refleks Junho memutar tubuh Soeun sehingga berada di balik tubuhnya.

"Jangan melakukan hal yang bodoh, Jiran. Jika kau menyakiti Soeun, kau akan merasakan akibatnya" ancam Junho.

Jiran hanya menyengir. Ia tak menghiraukan Junho.

"Mati saja kau, Soeun...!!!" Teriak Jiran sembari berlari ke arah Junho-Soeun dengan garpu yang terayun.

His Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang