'Last chance?
'Last chance?'
'Last chance?'
Tak henti-hentinya kata-kata itu terngiang di benak Soeun. Mata Soeun masih terpaku pada manik hitam ayahnya.
'Oh betapa aku berharap aku bisa membawa diriku untuk pergi dari sini. Melarikan diri dari pernikahan ini' pikir Soeun.
Ia pun kembali teringat perkataan Hyerin tiga hari yang lalu.
'Masih belum terlambat untuk membatalkan semuanya. Sebelum kau mengatakan 'I do' masih ada waktu untuk keluar dari kekacauan yang akan merenggut kebahagiaanmu. Merenggut kebebasanmu, Soeun. Please, Soeun. Bersikap lah egois. Pikirkan dirimu. Pikirkan kebahagianmu. Untuk kali ini saja' nasehat Hyerin pada Soeun saat wanita itu makan siang bersama Soeun di tengah kesibukan persiapan pernikahan.
Soeun menghela nafasnya, berusaha mengabaikan nasehat Hyerin yang kembali terngiang di benaknya. Soeun pun mengalihkan tatapan matanya dari wajah ayahnya. Matanya mengudara dan setelah seperkian detik menjelajah keramaian tamu undangan, akhirnya matanya mendarat pada sosok Hyerin yang tampil cantik di samping tunangannya, Goong Min.
Dari posisinya saat ini, Soeun masih bisa melihat senyum kecut Hyerin juga kecemasan dalam sorot wanita yang telah dianggap sebagai kakak baginya. Soeun mengerti dengan baik pesan dalam sorot mata Hyerin.
'Maaf unnie. Kali ini aku tak bisa bersikap egois. Aku tahu unnie hanya ingin yang terbaik untukku dan unnie mungkin akan kecewa dengan keputusanku. Tapi aku bukan putri yang tak punya hati yang tega melarikan diri dari altar. Dan membuat banyak orang mendapat masalah karena nya. Aku tak ingin merusak kehangatan antara aku dan ayah dengan mempermalukannya di hadapan tamu undangan. Dan aku juga tak ingin menyakiti orang-orang yang menaruh harapan pada pernikahan ini. Meski pun aku sendiri tak berharap atas pernikahan ini.......' ucap Soeun dalam hati.
Soeun memejamkan matanya untuk sesaat. Alunan musik berubah tempo. Semula mengalun lembut, sekarang menjadi lebih cepat. Pertanda, pernikahan akan segera dimulai dan pertanda bagi mempelai wanita untuk segera menaiki altar.
"Soeun...?" panggil Tuan Kim dengan lembut.
Nada cemas sangat kentara dalam suara pria paruh bayah itu. Jujur saja, pria itu semakin cemas dengan apa gerangan yang berkelebat dalam benak pria semata wayangnya itu.
Soeun membuka matanya, lalu kembali menatap ayahnya. Jantung Tuan Kim berdetak kencang ketika pria paruh bayah itu menyelami manik indah putrinya itu. Tekad dan ketegaran sangat nyata di sana.
"Let's go, ayah" ucap Soeun dengan mantap.
Tuan Kim menelan ludahnya. Pria itu mengangguk dengan lemah. Meski jauh di lubuk hatinya, Tuan Kim ingin Soeun mengatakan keberatannya mengenai pernikahan, ia tak punya hak untuk mempertanyakan keputusan yang telah di ambil Soeun. Nurani nya masih tak 100% rela Soeun menikah dengan Junho saat ini. Terlebih di saat ia tahu bahwa tak ada kebahagian yang terpancar dari manik indah yang sama dengan manik indah mendiang istrinya yang tercinta.
Lalu Soeun dan Tuan Kim pun menatap lurus ke depan. Menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya. Secara harmonis ayah-anak itu mengambil langkah, semakin mempersempit jarak menuju altar pernikahan. Mempersempit jarak yang membawa Soeun menuju apapun masa depan yang menunggunya.
Suasana hati Soeun semakin memburuk ketika mereka telah berada di hadapan Junho. Tanpa sadar, Soeun mempererat cengkeraman jemarinya di lengan ayahnya.
"Junho...." sapa Tuan Kim dengan nada bicara yang sulit untuk diartikan.
Kedua pria itu saling menatap dengan dalam untuk hampir lima detik. Soeun yakin ada percakapan non-verbal lewat adu pandang antara Junho dengan ayahnya itu. Namun, apapun itu, Soeun tak peduli. Tidak ketika pikirannya sangat kacau saat ini. Hatinya terasa berat. Dengan susah payah, Soeun mengusir jauh semua keraguan dan ketakutan yang tak berhenti berusaha untuk menguasai dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Mistake
ParanormalChild's father believes that she is who to blamed and he comes to revenge. In other side, she losts almost everything, still she is blamed for something she didn't does. Ketika ayahnya memutuskan untuk fokus pada kesedihannya ditinggal istri yang di...