Soeun tengah duduk di ruang tamu apartemen nya. Jemarinya berkali-kali menggonta ganti saluran tv yang ada di hadapannya. Hampir tiap lima menit, Soeun menatap pada iphone yang tergeletak di meja di depannya.
Mata Soeun kembali melirik jam dinding berwarna silver yang tertempel di dinding, tepat di atas televisi.
"Sudah jam 10:00 am. Bukankah harusnya sudah ada kabar dari Blue Enterprise sejak 30 menit yang lalu?" Gumam Soeun.
Soeun menghela nafasnya. Ia pun merebahkan kepalanya ke sofa. Perlahan Soeun menutup matanya. Ia kembali teringat dengan wawancara yang ia lakukan dengan pihak Blue Enterprise, salah satu perusahaan properti interior yang cukup maju. Meski belum sebesar perusahaan ayahnya, namun untuk ukuran perusahaan baru, Blue Enterprise cukup sukses dan berhasil menorehkan namanya dalam 10 perusahaan besar yang bergerak di bidang properti interior.
***Flashback***
"Nonna Kim Soeun"
Soeun segera bangkit dari kursi di ruang tunggu. Ia pun berjalan menghampiri seorang wanita muda cantik mengenakan blouse pink yang dipadukan dengan skirt cream. Senyuman ramah di wajahnya membuat Soeun juga tersenyum ramah.
"Mari, saya akan antarkan anda bertemu dengan manager Blue Enterprise"
Soeun membulatkan matanya.
"Manager?"
"Ya. Manager kami sudah membaca CV yang telah anda kirimkan hari sebelum nya. Dan beliau ingin turun langsung dalam wawancara ini"
Soeun menutup mulutnya yang terbuka. Lalu menganggukan kepalanya.
'Manager? Ku pikir kepala HRD yang akan mewawancaraiku...' pikir Soeun.
Soeun pun lalu mengamati penampilannya hari ini. Blouse hitam dipadukan rok hitam selutut. Dan blazer putih. Rambutnya tergerai rapi. Ia tampil formal namun modis.
'setidaknya aku tak perlu mengkhawatirkan mengenai penampilan' lanjut Soeun dalam hati.
Tanpa sadar Soeun mengelapkan telapak tangannya yang berkeringat di sisi roknya. Pertanda ia mulai gugup.
"Jangan terlalu gugup, manager Young sangat baik"
Soeun kembali menoleh pada wanita yang ada di sebelahnya. Senyuman kecil disunggingkan oleh Soeun. Keduanya pun terus berjalan menuju sebuah ruangan dengan pintu berwarna coklat tua.
"Tunggu sebentar"
Soeun pun mengangguk. Wanita di sebelah Soeun pun mengetuk pintu.
"Manager Young, Nonna Kim Soeun sudah datang"
"Persilahkan ia masuk"
Alis Soeun bertautan.
'Suaranya? Dimana aku pernah mendengar suara ini? Suaranya tak asing...' pikir Soeun.
Soeun menggeleng kepalanya. Perlahan ia pun melangkahkan kakinya memasuki ruangan. Matanya mendarat pada sosok pria yang tengah duduk di kursi kulit yang mahal.
Seketika itu jua, mata Soeun membelalak.
'dia....?'
Soeun lalu melirik pada papan nama di meja kerja pria itu.
'...manager di perusahaan ini?' pikir Soeun lagi.
Sama hal nya dengan Soeun yang tercengang, pria yang di tatap Soeun pun terpaku. Meski jelas, alasan terpaku keduanya tak sama. Jika Soeun tercengang karena tak menyangka manager perusahaan yang akan segera mewawancarainya dalam hitungan detik itu tak lain adalah pria yang pernah bertemu dengannya, namun pria yang dipanggil Manager Young itu terpaku karena penampilan Soeun yang rapi, elegan dan cantik.

KAMU SEDANG MEMBACA
His Mistake
FantastiqueChild's father believes that she is who to blamed and he comes to revenge. In other side, she losts almost everything, still she is blamed for something she didn't does. Ketika ayahnya memutuskan untuk fokus pada kesedihannya ditinggal istri yang di...