His Mistake (Again)

1.2K 114 19
                                    

Satu bulan telah berlalu sejak pernikahan mereka. Seperti yang diduga oleh Junho, hari demi hari hubungan mereka pun membaik. Junho bersikap lembut dan hangat pada Soeun. Hal itu membuat Soeun melihat sosok Junho yang dulu, pria yang membuatnya jatuh hati. Tiap malam, mereka akan makan malam bersama, lalu menghabiskan waktu menonton televisi sembari mengobrol.

Sementara Soeun? Ia masih tetap berhati-hati saat Junho bersamanya. Meski, Junho tampak berubah menjadi lebih hangat dan manis padanya, jelaslah Soeun tak ingin buru-buru membuka pintu hatinya dengan lebar. Sadar atau tidak, rasa sakit yang diberikan oleh Junho dulu padanya membuat Soeun benar-benar menjaga hatinya. Ia tak ingin terluka lagi untuk kesekian kalinya oleh orang yang sama.

Mau dibawa kemana hubungan pernikahan kami? Entah mengapa aku mulai meragukan keputusan berpisah dari Junho suatu hari nanti adalah keputusan yang tepat’ pikir Soeun ketika ia membuka matanya di pagi hari.

Soeun menoleh ke sampingnya dan mendapati ia hanya seorang diri di ranjang. Ya. Sejak bulan madu hingga saat ini, Soeun dan Junho tidur dalam satu tempat tidur. Semuanya adalah ide Junho, pria itu bersikeras bahwa sebagai suami istri keduanya harusnya tidur di tempat yang sama. Mau tak mau, Soeun pun menerimanya, ia tak ingin berdebat panjang dengan Junho. Dan karena itu, tiap malam Junho akan tidur dengan memeluknya. But only cuddle. No more.

Junho terkadang menciumnya, tapi tak pernah lebih dari itu. Pria itu nampaknya menahan diri untuk tidak bercinta lagi dengan Soeun. Hal itu cukup membuat Soeun heran. Pikiran negatif mulai memasuki benaknya.

Ada apa dengannya? Apakah aku tak lagi menarik di matanya?’ pikir Soeun.

Tak lama, Soeun pun menggelengkan kepalanya.

Apa yang aku pikirkan? Mengapa aku merasa kecewa? Get a grip, Soeun. Bukankah aku harusnya lega jika Junho tak lagi menyentuhku dengan intim?’ lanjut Soeun dalam hati.

Soeun lalu menoleh ke arah jam yang berada di meja di dekat tempat tidur.

“06:45” gumam Soeun.

Soeun pun bangkit dan menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur. Belakangan ini ia selalu bangun lebih telat dibandingkan dengan Junho. Soeun selalu merasa dirinya lelah dan selalu ingin tidur.

Mungkin beberapa hari melembur benar-benar menguras energi ku’ pikir Soeun.

Ya. sejak dua minggu yang lalu Soeun telah kembali bekerja di Blue Enterprise. Meski dengan wajah ditekuk, Junho pun akhirnya membiarkan istrinya itu kembali bekerja. Ada kelegaan dalam diri Soeun. Meski memang di awal pernikahan mereka karena keterpaksaan, tapi bagaimanapun jua bagi Soeun, ia akan lebih tenang jika pekerjaan yang ia geluti mendapat dukungan dari Junho.

And boy, Junho menampakkan dukungannya pada Soeun. Pria itu tak segan membantu Soeun saat Soeun membutuhkan masukan terkait desain atau ketika ia bingung memilih di antara dua ide, maka Junho akan memberikan sudut pandangnya secara profesional.

Mungkin hari ini aku akan bermalas-malasan di tempat tidur saja’ pikir Soeun mulai merencakan bagaimana ia akan menghabiskan hari libur kerjanya.

Tak lama, terdengar suara pintu kamar terbuka.

“Morning, sleepy head” ucap Junho dengan lembut.

Soeun pun menoleh dan mendapati Junho yang telah memakai kemeja putih. Nampak rapi dan siap untuk berangkat ke kantor. Namun, pria itu masih belum memakai dasi. Bukan hal yang aneh, karena sejak pulang dari bulan madu, Junho tak pernah memakai dasinya sendiri, ia selalu meminta Soeun memakaikan dasi untuknya. Awalnya Soeun menolak, lama kelamaan, hal itu sudah menjadi rutinitas baginya.

His Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang