Soeun menciptakan record mandi dan berpakaian tercepat selama hidupnya. Soeun baru saja selesai memberikan sentuhan halus make up di wajahnya. Sekarang ia tengah memilah sepatu yang akan dikenakan. Ia mempunyai waktu 10 menit tersisa sebelum Junho tiba di pintu apartemennya.
"Arggh... Yang mana yang harus ku kenakan?" Erang Soeun.
Ia masih belum menemukan sepatu yang cocok untuk dress nya. Sejujurnya jika bisa, Soeun lebih memilih menggunakan sneaker saja. Too bad, she can't.
Tiba-tiba terdengar bunyi bel. Soeun menghentikan aktivitasnya, ia melirik jam dinding di kamarnya.
"07:50 PM. Siapa itu? Apa mungkin Junho? Tapi tidak mungkin, ia selalu datang tepat waktu" Gumam Soeun.
Ia segera meninggalkan lemari sepatunya. Berjalan menuju pintu depan apartemen nya. Menemui siapapun yang berada di balik pintu depan apartemen nya.
"A... Apa yang kau lakukan di sini?" Tanya Soeun.
Orang yang ditanya hanya diam mengamati Soeun. Lalu matanya mendarat di kaki Soeun.
"Having trouble?"
Soeun menghela nafasnya. Lalu mempersilahkan tamu itu memasuki apartemen nya.
"Yeah. Shopping trouble...!!!" Keluh Soeun.
Terdengar suara tawa yang tertahan. Hal itu tak luput dari telinga Soeun. Sontak Soeun pun memelototi pria yang nampak tampan bersetelan jas hitam.
"Aku tidak suka belanja. Jika bukan terpaksa, aku tidak akan membuang waktu dan energi ku untuk mencari dress. And what a pain, menemukan dress sesulit mengerjakan algoritma. Even worse" keluh Soeun.
Junho mendengarkan keluhan Soeun. Ia menatap Soeun dalam.
"Tapi kau nampak sangat cantik mengenakan dress itu. So stunning"
Soeun tercengang mendengar pujian Junho. Tak mampu ia mencegah semburat merah muncul di pipinya.
'Mengapa aku masih saja tersipu hanya karena pujian nya?' rutuk Soeun dalam hati.
Soeun berdeham, nampak bersikap biasa saja. Berusaha menyembunyikan efek pujian Junho pada dirinya.
Seakan teringat masalah yang ia hadapi sesaat sebelum Junho tiba di apartemennya, Soeun pun menghela nafasnya kasar.
"Aku kesulitan menemukan sepatu yang cocok untuk ku" aku Soeun.
Senyuman kecil terukir di wajah tampan Junho.
"Itu lah mengapa aku datang lebih awal. Let me help you" ujar Junho.
Tanpa menunggu jawaban Soeun, Junho pun segera berjalan melewati Soeun menuju kamar tidur Soeun. Tak butuh waktu lima menit, Junho menemukan sepatu yang menurutnya cocok untuk Soeun.
Soeun mengerang ketika ia melihat sepasang sepatu yang ada di tangan Junho. Bukan karena sepatu itu tak cantik, tapi karena sepatu itu termasuk high heel yang cukup tinggi.
"Ya Tuhan, apa kau ingin membunuh ku dengan sepatu itu...!!!" Erang Soeun.
Junho memutar bola matanya. Ia menghampiri Soeun lalu membawanya duduk di pinggiran tempat tidur.
"Kau berlebihan. Sepatu ini sangat cocok dengan dress yang kau kenakan" ujar Junho.
Junho lalu berjongkok di depan Soeun yang duduk di pinggiran tempat tidur. Mata Soeun membulat.
"A-apa yang kau lakukan, Junho?" Tanya Soeun dengan sedikit terkejut.
Refleks jemarinya menyentuh pundak kokoh Junho.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Mistake
ParanormalChild's father believes that she is who to blamed and he comes to revenge. In other side, she losts almost everything, still she is blamed for something she didn't does. Ketika ayahnya memutuskan untuk fokus pada kesedihannya ditinggal istri yang di...