Malu

191 30 0
                                    

Ya ini hari pertama Azkiya belajar disekolah barunya, meskipun perannya sebagai murid baru tapi auranya yang cantik membuat semua orang mudah untuk tersenyum padanya, sehingga seperti semua sudah mengenalnya... Tetapi disitulah yang membuat Azkiya menjadi malu karena Azkiya belum mengenal mereka sedangkan mereka mudah senyum padanya.

Ketika Azkiya berjalan menuju kelas, dia merasa agak takut karena malu, (maklum siswa baru). Lalu seketika itu Azkiya mendengar suara "swit swit" yang tidak tau darimana asalnya, karena Azkiya sedang berada di lorong mungkin dia mengira ada makhluk halus yang menggodanya, tetapi itu makhluk biasa yaitu Egi.

Egi itu murid yang populer karena dia ketua Organisasi Pramuka, ya terkenal keren,gagah,tegas mungkin hal itu yang membuatnya menjadi Famous :v .

"Eh, kaya baru pernah liat nih", tanya Egi dengan tatapan menakutkan. Lalu Azkiya melirik Egi dengan tatapan sinis dan menjawab "mm.. iya aku murid baru", Egi malah tertawa terbahak bahak "hahaha, enak ya lu ga ikut MOS pada hari pertama masuk ke sekolah ini" Azkiya hanya melihat cara Egi berbicara yang berlagak itu. Sedangkan Egi terus ngoceh kaya ibu ibu, ya pastinya dia selalu jadi incaran kakak OSIS kalau dia telat.

Mendengar alasan Egi mengapa dia sinis kepada Azkiya membuat Azkiya berani berkata padanya "hei kamu, songong. Emang aku ngga pernah MOS apa sebelumnya aku juga Masuk sekolah kali dih aneh banget sih. Untung aku anak baru jadi belum berani ribut".

Egi nambah seperti singa yang marah, dengan alis yang menghadap keatas dan tangannya mengepal dan diluncurkan ke wajah Azkiya, tetapi sengaja ia luncurkan kebahunya sambil berkata "lu masih aman sekarang anak baru, tapi kalo lu udah agak lama disini dan lu ketemu gue terus lu nantang ribut. Oke fixs gua terima tantangan-tantangan dari lu",

Azkiya hanya bisa terdiam dan terus berjalan tanpa menghiraukan Egi. Sedangkan Egi menuju kelasnya, seketika Azkiya ingat bahwa pulpennya sudah habis jadi dia mampir dulu ke koperasi sekolah untuk membelinya. Setelah membeli dia masuk kelas dengan ragu ragu "ini kelas aku bukan yah?" Terus bertanya dalam hatinya.

Sempat berhenti selama 5 menit karena masih ragu untuk masuk, dan 5 menit itu berakhir Azkiya menekadkan untuk tetap segera masuk ke kelas dan mengikuti mapel yang ada.

"Selamat pagi, Bu guru, teman teman" sambil Azkiya tersenyum lebar keseluruh dinding kelas, ketika melihat ke pojok kursi dia melihat Egi yang tengil dan itu membuat Azkiya berhenti tersenyum. Lalu Bu gurunya pun agak bingung dan melontarkan kata kata "kamu siapa,??" Semua pada menertawai Azkiya dan mulai bergosip tentang Azkiya "dia kan murid baru, mungkin aja salah kelas hahaha" semua murid menertawainya termasuk Egi yang terlalu berlebihan hingga menggentakan tangannya di atas meja "buk buk buk...",

Seketika aku sangat malu dengan semua ini. Rasanya ingin menangis tetapi harusku tahan, ibu guru mungkin melihat wajahku yang memerah dan hampir menangis "sudah diam anak anak! Dia kan murid baru wajarlah dia salah kelas. Daripada murid lama lupa dengan kelasnya" ucap Bu guru dengan melirik tepat menuju geng Unc unch sejatie. Mereka menutupi wajah mereka dengan buku tulis dan tanganya.

Tidak lama kemudian Ada guru BK yang menjemput diriku untuk mengantar ke kelas asliku, "Eh Azkiya. Kamu disini ternyata ? Tadi wali kelasmu mencarimu." Ucap Bu Fatma guru BK terbaik di SMAN ini, "OKKE Bu, terimakasih . " Aku langsung meminta maaf kepada semua teman dan Bu guru yang ada dikelas itu .

Akhirnya Nemu kelas juga 😂
Kelas IPA,, aku mengambil jurusan IPA karena aku ingin menjadi seorang dokter amin...

Saat masuk kelas ini rasanya berbeda dengan kelas Egi dan geng unch unch itu😏
Disini sangat tenang tidak ada yang mengusik,apalagi menertawakan.

Aku disuruh berkenalan dengan semua yang ada dikelas, sudah kulakukan dan ibu guru menyuruhku duduk disamping kania. "Hai, Kania 😊" sapaku, dia menjawab dengan ramah dan senyum yang indah juga "oh hai juga, Azzah😄". Lalu kami berkenalan selama pelajaran berlangsung sampai istirahat.

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang