Pulih

47 19 0
                                    

Di pagi harinya Azkiya  terbangun, dan disampingnya sudah ada Ibunya,ayahnya, adiknya, kekasihnya, dan temannya.

Azkiya sudah sedikit stabil. Dan ada kabar baik, bahwa Azkiya sudah boleh dipindahkan ke kamar rawat inap, betapa bahagianya mereka dan terutama Azkiya.

Ketika Azkiya dipindahkan, Egi dan ayahnya lah yang menggeledek kasurnya. Dan yaps Ruang Melati kelas 1 No 2.

Itulah ruangan Azkiya yang sekarang, tidak ada bunyi yang menyeramkan dan perawatan steril lagi. Tidak ada orang orang yang ingin meninggal lagi disampingnya,

Sungguh hari itu sangat bahagia, sehingga wali kelas dan teman sekelasnya menjenguk Azkiya.

Itu menjadi tambahan untuk membuat Azkiya lebih semangat untuk sembuh lagi.
Ya walau kadang harus disuntik berkali kali, setidaknya semua sudah terlewati. Tetapi Azkiya masih kekurangan darah dan harus menemukan orang yang rela mendonorkan darahnya untuk Azkiya.

Hal itu sangat susah. Karena dari keluarganya tidak bisa mendonorkan karena, golongan darah mereka berbeda. Ayah azkiya memiliki riwayat asma, jadi meskipun golongan darahnya sama tetapi tetap tidak boleh untuk didonorkan.

Akhirnya mereka mengumumkan barang siapa yang golongan darahnya A maka bisa datang ke RS. Harapan bangsa. Dan mendonorkan darahnya untuk pasien r.melati kelas 1 no 2. Sekian terimakasih.

Pesan sudah disebarkan, ketika Egi mengetahuinya bahwa golongan mereka berdua sama, Egi rela mendonorkan darahnya untuk sang kekasih.

Egi datang ke ruang pengambilan darah, dan dia siap untuk diambil darahnya.
Petugas donor darah :"apakah anda siap untuk mendonorkan darah anda kepada ananda Azkiya?,"
Egi :"Saya siap Pak,"
Petugas donor darah :"apakah anda memiliki penyakit yang menular? Apa berat badan anda lebih dari 45Kg? Dan apa kah anda tidak sedang sakit?,"
Egi :"saya sehat pak. Berat badan saya 65Kg, cepat ambil darah saya pak. "

Petugas langsung mengambil darah Egi, tidak disadari setelah Egi mendonorkan darahnya. Tiba tiba dia tidak sadarkan diri, petugas sangat panik dan langsung memeriksa keadaan Egi. Ternyata tidak apa apa, itu terjadi karena baru pertama kali dia mendonorkan darahnya.

Lalu Egi kembali keruangan melati no 2. Tempat dimana Azkiya dirawat disana.
Dan perawat telah memasang infus darah ke tangan azkiya.
"Egi, terimakasih atas darahmu," ucap ibu dan ayah azkiya. Egi "sama sama om Tante. ," Ayah Azkiya menyambung "kamu lelaki yang baik, kau harus selalu bersama Azkiya. Kau pasti bisa menjaga Azkiya.,"
Egi dan Azkiya saling bertatapan disaat itu. Dan Kania mengkode kode dengan berlagak setek ekhem ekhem...

Mereka berhenti saling tatap tatapan.
Dokter membicarakan kepulangan Azkiya setelah dia benar benar stabil dan rasa pusingnya telah hilang.

Setelah 5 hari dirawat di RS. Azkiya nampak jenuh ingin sekali rasanya sekolah, dan ingin yang lainnya. Azkiya meminta ayahnya untuk menyuruh dokter memulangkan Azkiya.

Tetapi sebenarnya dokter tidak setuju karena belum benar benar stabil, Azkiya merasa tidak nyaman dirumah sakit selama 5 hari. 3 hari diruang ICu dan 2 hari diruang rawat inap.

Kania dan Egi pulang karena besok pagi mereka akan sekolah seperti biasanya.

Dan besok paginya, dokter memberikan kabar yang membuat Azkiya sangat senang. Yaitu Azkiya sudah boleh pulang pukul 08.00 wib.
Hah? Benar benar sangat menyenangkan.

Azkiya memberikan kabar kepada Egi dan Kania bahwa hari ini dia akan pulang. Tetapi dia belum boleh untuk bersekolah, mungkin setalah 2 hari boleh sekolah.

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang