Kecelakaan Parah

43 17 0
                                    

Ibunya langsung memberi kabar bahwa Egi pacarnya sedang koma di Rumah sakit karena kecelakaan saat menuju rumah neneknya. Betapa terkejutnya Azkiya dan langsung duduk didekat ibunya lalu memeluknya.

"Ibu kata siapa? Yang bener Bu ini ga lucu,"tanya Azkiya.
"Ibu ga bohong sayang. Tadi mamahnya yang ngabarin dan dia minta kamu buat nemenin dia diruang ICU siapa tau dia bisa pulih lagi. Nanti kita ke sana ya," jelas ibunya.
"Kapan Bu? Kecelakaan apa dengan apa?,"tanya Azkiya.
"Tadi 3 jam yang lalu. Egi ditabrak mobil saat menuju taxi dari bandara." Jawab ibunya dengan wajah datar dan serius.
"Ibu dimana sekarang dia dirawat?"tanyanya lagi.
"Di RS.Cipto abadi,"jelasnya.

Betapa sedihnya Azkiya dari tadi pantesan saja tidak ada kabar, dan tidak dapat dihubungi. Lalu Azkiya langsung menghubungi nomer Egi .
Dan tidak terhubung, lalu Azkiya minta nomer hpnya mamah Egi.

Lalu menelfonnya.
"Halo Tante," Azkiya.
"Oh iya. Azkiya ya?," Mamah Egi.
"Egi gimana Tante? Udah sadar apa masih koma Tan?," Azkiya.
"Belum sadar juga Azkiya. Berdoa aja ya buat Egi semoga cepat sadar." Mamah Egi.
"Itu selalu Tante. Nanti aku sama ibu mau kesana Tan," Azkiya.
"Hati hati Azkiya." Mamah Egi.

Setelah itu sambungan terputus karena koneksi dirumah sakit sangat buruk, lalu Azkiya bersiap untuk menengok keadaan pacarnya. Karena Atsani sudah pulang dari sekolah.

Atsani tidak ikut kerumah sakit tetapi kami harus mengantarnya dulu ke rumah Tante Elma (dititipkan) karena usianya masih kecil dilarang untuk masuk ke rumah sakit.

Setelah menitipkan atsani, mereka melanjutkan perjalanan . Setelah 3 jam, sampailah. Tetapi Ibu Azkiya membeli parsel buah untuk Egi. Dan membelikan beberapa minuman.

Azkiya tidak sabar untuk melihat kondisi egi, dan sampailah di depan ruang ICu dan disambut oleh mamah papahnya Egi.
"Tante Egi ngga papa? Om Egi gimana kabarnya?, Apa boleh masuk om? " Tanyanya dengan cemas.
"Belum . Belum boleh untuk njenguk sebentar lagi," jawab papah Egi.
Azkiya menuju ke jendela yang dibuka. Dan melihat wajah Egi yang bercucuran darah di kepalanya. Dan tidak kuat melihatnya lalu menangis batin,

Lalu Azkiya melihat tangan Egi yang bergerak dan kakinya juga. Lalu Azkiya melihat Egi membuka matanya dan berbicara sesuatu kepada suster didalam ruangan itu. Entah apa yang dikatakan Egi , tetapi suster itu mengecek infus dan memberikan Egi air minum. Setelah itu Egi diam mungkin terasa pusing jika terlalu banyak gerak.

Setelah dokter mengijinkan untuk menjenguk, mamah papah Egi terlebih dulu yang masuk. Mamahnya mengelap semua darah yang menempel diwajahnya, dan papahnya berdiri disampingnya dengan memegang gelas air putih.

Egi berbicara "Cantika mana mah?," Terkejutlah mamah dan Papahnya dia menyebut nama mantannya sendiri dan ingin bertemu dengan mantannya.

Lalu orang tua Egi mengobrol dengan dokter bahwa Egi hilang ingatan. Dan dia hanya mengingat kejadian yang terjadi 5 bulan yang lalu saat Egi masih berpacaran dengan Cantika. Pradana putri disekolah nya,

Azkiya langsung masuk dan melihat semua kondisi Egi dari kepala yang diperban dan kaki yang di perban juga. "Egi, nggak papa kamu kan? Pantes saja dari tadi tidak memberi kabar, dan tidak bisa dihubungi." Ocehnya. Dan Egi hanya melihat Azkiya tanpa berkata apapun, lalu Egi menanyakan siapa wanita ini pada mamahnya.
"Siapa wanita ini mah? Apa dia salah orang? Aku nggak kenal mah," tanya Egi.

Azkiya mendengar hal itu menahan sabar dan tangis tetapi ia tetap berada disampingnya Egi. Meskipun ia mendengar semua apa yang tadi Egi katakan.

Mamahnya Egi memberitahukan pada Azkiya bahwa Egi hilang ingatan sementara dan akan sembuh jika waktunya sudah tepat. Azkiya memakluminya,
"Mah mana Cantika? Dan mana ponselnya Egi." Tanyanya keras.
"Egi sabar Cantika lagi OTW. Ponsel kamu terlindas mobil sayang. " Jelas mamahnya.

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang