Masih peduli

25 11 0
                                    

Hak gue saat ini adalah..
Memperhatikan Lo, merindukan Lo,membutuhkan Lo,memikirkan Lo, dan cemburu sama Lo.
      Quotes.byeRB-_-rindu berkelanjutan

Tepat pukul 22.00 semua siswa siswi berkumpul di tengah lapangan untuk merayakan api unggun.
Egi sudah bersiap sebagai penyembur.

Sebelum dinyalakan api unggun, apel dilaksanakan lebih dahulu.
Api dasa dharma dimulai, lalu disambung api unggun .

Lalu Egi beraksi, menyembur api.
Semua menikmatinya, tidak ada yang boleh melamun...

Azkiya mengkhawatirkan Egi. Dan mengkode untuk memberhentikan aksinya itu,
Egi hanya melirik Azkiya saja.
Dasar bad!

Setelah 10 menit bermain api, ternyata Egi terkena semburan api dari temannya sendiri,
Hal itu membuat Azkiya panik.

"Egi!!" Teriaknya dan langsung mendekati Egi..
Tetapi Egi kuat dia hanya kesakitan tidak berteriak.
"Tenanglah ini hanya hangat, karena kau yang dingin datang jadi hangat. Karena dingin+panas sama dengan hangat." Gombalannya.

Hal itu membuat Azkiya malu di rayu dihadapan seluruh siswa kelas X dan Kaka Kaka dewan.
Semua menyorakinya, "ciye ciye."
Wajah azkiya berubah jadi tomat.

Langsung berlari mengumpat di barisan sangganya.
"Egi gila, gawaras." Omelnya ke Kania.
"Itu artinya dia emang cinta sama Lo. Jadi jangan marah terus kasian." Kata Kania.
Azkiya nambah ilfeel.

Setelah pertunjukan selesai, Egi ke tenda kesehatan. Lalu disusul Azkiya.
"Egi, gue mau..." Gugup Azkiya mulai kumat.
Penyakit setelah 2 tahun yg lalu kambuh.
"Eh Lo keselek apa? Ko diem . Bibir Lo geter kaya eyang gue." Ledeknya lagi

"Di. .. di... Diem Lo ! Gue maafin Lo. Lo juga maafin gue ya." Pintanya azkiya.
Egi langsung menyetujuinya lalu ada petugas PMR.

Azkiya pergi kembali, dan tidur didalam tenda.
Takut, dingin,cemas.
Azkiya tidak bisa tidur. Lalu keluar lagi, karena semua orang tau Egi pacarnya Azkiya jadi dia tidak canggung untuk menemui Egi.

Azkiya menemui Egi yang sedang duduk di depan api unggun yang sedang berkobar dengan samuel,diga,Agi, Flo,Jorge,
Azkiya menyusul dan duduk disebelah Egi.
"Eh, nongol." Kata Agi.
"Apa? Gasuka?" Ledes Azkiya.

"Sopan dong ." Flo.
"Oke, " Azkiya.
"Mau apa?" Tanya Egi sambil menatap Azkiya terkejut.
"Mau ketemu lo, kangen." Bohongnya.
"Bucin terus Lo ." Ledek diga.
"Berisik Lo pada . Iya gue juga kangen Lo. Maaf kita jarang ngabisin waktu bersama, tau kan jabatan gue apa. Dan gue sibuk banget suer." Jelasnya.

Azkiya mengangguk memaklumi. Lalu dia bersender di pundak kanan Egi menikmati hangatnya api unggun dan semribidnya angin malam.

"Gue kangen ibu,ayah,Atsani ." Ocehnya..
"Oke besok kita balik." Jawab Egi.
"Sumpah?" Agi
"Iya. Kan lapangannya mau di sewa . Lo budek ya." Sinis azkiya.

Semua mengobrol dan memainkan musik, Azkiya yang menyanyi. Saat itu momen yang tak ingin Azkiya dan Egi lupakan. Bersandar dipundak ini baru pertama kali, dan bertatap mata 30 cm,dipegang tangannya dengan erat.

"Lo sweet banget hmmm... Good night" azkya.
"Too " Egi, sembari melempar senyuman manis.

Azkiya tidur ditemani Egi diluar tenda.
Setelah nyenyak Egi kembali ke tenda sendiri.

Pagi hari semua ingin pulang, dan akhirnya mereka harus merubuhkan tenda dan membersihkan tempat itu..

Azkiya membawa tas yang berat itu,
"Berat banget ...:(" Ocehnya .
Ada Egi yang muncul dari belakangnya dan membawakan tasnya ke tengah lapangan,
"Eh makasih loh." Azkiya
Egi mengangguk.

Lalu operasi semut. Setelah semua selesai. Orang tua mereka mulai njemput.
Tibalah ayah azkiya,

Egi mengantar azkiya untuk ke mobil orang tuanya.
"Lo udah dijemput." Bisiknya.
"Ah? Sumpah? Dih ko tau." Tanya Azkiya.
"Taulah. Dah sana udah ditunggu." Egi.
"Jaga mata,jaga hati ya... Bye pulang dulu"

Setelah kegiatan kemah itu selesai, Azkiya merasa lega. Akhirnya dia bisa mengakhiri masa sulitnya. Ketika di mobil dia ketiduran, mungkin karena sangat lelah.

Sesampainya didepan gerbang ayahnya membangunkan Azkiya dan menyuruh masuk kedalam rumah untuk istirahat.

Tertidur lagi Azkiya didalam kamarnya dengan suhu 17°C. Membuatnya terlalu nyenyak dan nyaman dalam membuat mimpi.

Tepat pukul 16.00 Azkiya terbangun, karena ada suara ketukan dari luar kamarnya, nampaknya itu Ibunya. Dia membawakan Sup ayam beserta nasinya ke dalam kamar Azkiya.

"Azkiya... Bangun !"
"Azkiya ... Makan dulu!!"seru ibunya.
"Iya Bu, Azkiya bangun. " Jawabnya.
Azkiya melangkahkan kakinya menuju ke dekat pintu kamar.

Diterima lah sup ayam itu dan dia menyantapnya di dalam kamar, tiba tiba ada panggilan dari Egi.
Tapi tidak dijawab oleh azkiya karena sengaja.
"Bodoamat. Sampe kapan mau bertahan." Ocehnya...

Lalu tak lama kemudian Egi menelfonnya lagi. Dan kali ini dijawab oleh azkiya.

Egi : Hy hy cantik, kok jutek. Ga suka deh.
Azkiya : aku lagi makan, kan kalo lagi makan ga
                Boleh bicara.
Egi : iya iya. Rindu ternyata salah, maaf.
Azkiya : bukan rindunya yang salah,
Egi : terus apanya?
Azkiya : Waktunya kurang tepat hehe..
Egi : Apa perlu aku buat jadwal buat merindu?
Azkiya : Boleh kalo minat.
Egi : ashiappppp minat pake banget.
Azkiya : udah dulu lah aku mau makan,
Egi : awas tersedak.

Azkiya langsung tersedak dan melempar ponselnya lalu mengambil air untuk minum.

Egi : Kamu ga papa hey?
Azkiya : kan udah aku bilang udah..
Egi : ya udah, GWS.
Azkiya : buat apa?
Egi : sembuh keseleknya.
Azkiya : dasar ih nyebelin bye.

Langsung mematikan data selulernya agar Egi tidak bisa menghubunginya lagi.

Azkiya dengan nyaman bisa menikmati sup ayam,
Kenyang dirasa...

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang