Ada Apa Dengan Azkiya?

58 22 0
                                    

Ketika sedang ditaman Azkiya merasa sangat pusing sepertinya Penyakit yang diderita kambuh lagi. Azkiya sangat pusing dan meminta Egi untuk segera mengantarnya .
"Egi, aku ingin pulang sekarang!," Teriaknya , sedangkan Egi hanya diam dan tidak ingin berpisah dengan Azkiya dan mengantarkannya pulang "aku tidak akan mengantarkanmu beri aku waktu 1 jam lagi untuk menikmati momen momen kita," gombal Egi.

Tetapi Azkiya tidak menghiraukannya. Dan Azkiya berubah pucat seketika tetapi Azkiya berhasil menutupi wajahnya dengan masker yang ia selalu bawa. Jadi Azkiya selalu membawa masker wajah, agar jika dia pucat atau kambuh penyakitnya maka ia akan siap untuk memakainya agar orang lain tidak khawatir padanya.

Lalu Azkiya ingin pulang sendiri dengan menyetop taxi, tetapi berhasil dihalangi oleh Egi.

Dan Egi akhirnya, mengantarkan Azkiya pulang kerumahnya.

Benar benar Egi sedikit merasa aneh dengan kondisi Azkiya sekarang. Tanganya sangat dingin , dan tiba tiba wajahnya memucat dan ditutupi oleh masker wajah.
Azkiya turun dari motornya Egi dan berpamitan serta berterimakasih pada Egi atas waktunya.

Dan Azkiya melambaikan tangannya saat didepan pintu masuk rumahnya, dan Egi pergi meninggalkan rumah Azkiya.

Azkiya sangat panik akan rasa pusing yang ia derita, ibunya bertanya tentang hari hari nya disekolah tetapi Azkiya hanya bisa tersenyum dan langsung lari menuju kamar.

Didalam kamar Azkiya merasakan hal yang luar biasa dengan kepala yang berputar putar membuatnya terpaksa mencari obat terakhir periksa.

Azkiya mencari dana terus mencari obat itu, terkadang Azkiya suka manjur jika meminumnya. Dan Azkiya menemukannya langsung saja diminum obat itu berjumlah 3 tablet sekaligus..

Dan beberapa menit kemudian Azkiya tertidur sangat pulas. Dan keadaan kamarnya ia kunci dari dalam.

Ibunya yang risau dengan keadaan putrinya. Dan menuju kamar Azkiya dan terdapat tulisan diluar pintu "Jangan ganggu aku sangat lelah hari ini :)"

Ibunya langsung kembali keruang tamu.
Azkiya merasa rileks setelah meminum obatnya. Dokter pernah berkata jika sudah merasa pusing wajib Azkiya periksa ke dokter dan tidak menambah dosis obat sendiri. Tetapi hal yang Azkiya lakukan salah kaprah .

Bangun dari tidur Azkiya merasa pusingnya hilang. Dan dia melakukan aktivitas seperti biasa..

Egi pacarnya menelpon dan Azkiya mengangkatnya. Lalu mereka mengobrol tentang sesuatu. Jadi rencana mereka berdua akan ada kencan pertama nanti malam,

Azkiya keluar dari kamar untuk menemui ibunya, dan membicarakan hal hal penting

Ibunya yang sedang asyik menyaksikan film favoritnya itu disusul oleh Azkiya yang siap menanyainya dengan pertanyaan yang ada apa dirinya.
"Ibu.. " panggil azkiya. Ibunya tersenyum dan menanyai kembali "iya sayang?",
Sebenarnya Azkiya malas membahas semua ini. Tetapi dia memang kepo dengan apa yang terjadi pada dirinya tadi siang.

"Ibu, apakah aku memiliki riwayat penyakit yang membahayakan diriku?," Tanya Azkiya dengan penuh percaya diri bahwa ibunya akan menjawab dengan jujur.

Ibunya menatap Azkiya dengan menangis batin. Ibu Azkiya tidak akan membuat anak pertamanya takut akan penyakit yang diderita dari kecil itu, hingga akhirnya ibu Azkiya berbohong. "HM sayang... Apa yang kamu katakan ? Itu tidak mungkin dan tidak akan pernah. Ibu disini Sayang, kau tidak akan tersakiti dan terluka sedikitpun ,"

Mendengar jawaban itu Azkiya menarik napas lega dan percaya begitu saja, tetapi ibunya sangat sedih. Dan langsung memeluknya sambil meneteskan air mata tersembunyi.
.
.

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang