Kencan Pertama

53 21 0
                                    

Lalu Azkiya menceritakan tentang dirinya dan Egi. Bahwa tadi siang mereka resmi jadian dan nanti malam akan mengadakan kencan pertama. Ibunya hanya merespon tertawa "hahaha.. ternyata ada juga yang suka dengan putri ibu ini. Kau boleh menjalin hubungan tetapi kau ingat batasanmu, dan jangan sampai lupakan keluargamu. Kau boleh kencan nanti malam asal jangan melebihi pukul 22.00 ok,"

Azkiya sangat senang mendengar persetujuan dari ibunya. Dan mengacungkan jempol sambil tersenyum,

Lalu Azkiya kembali ke kamarnya. Untuk bersiap kencan pertama mereka,,

Egi mengirimkan beberapa pesan untuk Azkiya :
Egi : "Hy cantik,manis,dingin aku akan menunggu didepan gerbang rumahmu pukul 17.00 nanti,"

Azkiya hanya membaca chat dari pacarnya itu . Dan bersiap ...

Azkiya mencari baju gaun pendek sebetis berwarna merah, dengan sepatu high warna hitam, dan tas hitam. Itulah yang akan dia kenakan nanti,

Dan Azkiya berdandan dengan cantik, dengan rambut di rembyak dan bagian kanan dijepit, dandanannya sangat natural karena dia gadis remaja SMA .

Hanya bedak yang ia gunakan tetapi itu sudah membuatnya seperti putri kayangan.
Tepat pukul 17.00 Azkiya berpamitan pada ibunya , dan ibunya memberi pesan agar hati hati dan tepat waktu.

Egi sudah ada didepan gerbang rumahnya , Azkiya menatap Egi yang berada didalam mobil berwarna Putih.

Egi membukakan pintu mobilnya dan menyuruh Azkiya masuk.
Didalam mobil Azkiya sangat malu, karena tidak seperti biasa dia memakai gaun kencan dan memakai sepatu high heels.

Ketika diperjalanan menuju Kafe Trend now, Egi meledek Azkiya yang wajahnya super imut apalagi rambutnya ia rembyak. "Kau ini siapa? Apakah kau Azkiya?," Sedangkan Azkiya hanya bisa memasang raut wajah yang biasa saja dan mencoba tenang "aku ini Azkiya pacarnya Egi , lantas anda siapa?," Sambungnya.

Egi hanya menatap Azkiya dan sambil berkata " jujur, kau bukan Azkiya yang aku kenal . Kau terlihat sangat anggun malam ini, andai kau kesekolah berpenampilan seperti ini setiap hari. Aku akan puas jika menatapmu dengan red dress yang indah buatmu ini".

Azkiya hanya bisa diam, menunjukan bahwa Azkiya belum berubah dia masih gadis dingin yang sama.

Sesampainya di cafe , Egi menuntun Azkiya masuk kedalamnya. Disana sangat ramai, musik yang diputar juga kencang,ada perkumpulan para perokok juga.

Azkiya sebenarnya tidak menyukai tempat itu, tapi apalah daya mereka sudah singgah dan memesan beberapa makanan dan kopi untuk malam itu.

Pelayan datang membawakan pesanan mereka berdua. Ketika sedang menaroh Ice Coffea diatas meja ternyata malah tumpah ke baju Egi . Hal ini membuat Egi agak marah, tetapi kemarahannya bisa direda ketika melihat Azkiya yang sedang berusaha menenangkan Egi agar tidak membuat gaduh. Dan Azkiya malah menyuruh Egi ke toilet untuk mengeringkan pakaiannya itu. "Keringkan lah pakaianmu, itu akan lebih baik kau lakukan di toilet ya," ucap azkiya. Egi pun menyetujuinya dan pergi ke toilet,

Ketika Egi sedang berada di toilet ada seseorang remaja seumuran Egi yang berani menggoda Azkiya , dia membawa rokok elektrik dan membuat asap didepan Azkiya . Hal ini membuat Azkiya merasa batuk dan pucat seketika, orang itu terus menggoda Azkiya dan mengajak kencan dengannya, tetapi Azkiya menolak.

Tidak lama kemudian Egi kembali ke meja pesanan mereka, Egi melihat Azkiya sedang digoda oleh seorang lelaki perokok, Egi langsung menghajar orang itu karena sudah beraninya menggoda kekasihnya. Terjadi sebuah pertarungan yang rame, semua pengunjung melihatnya bahkan sampai pemilik cafe itu mengusir mereka bertiga. Azkiya melihat Egi yang terdorong terkena meja pesanan dan mengeluarkan darah ditangan karena terkena pecahan gelas,

Lalu pemilik cafe melaporkan lelaki penggoda itu ke pihak yang berwenang, dan menyuruh Egi dan Azkiya untuk pergi dari cafe itu.

Mereka keluar dan masuk kedalam mobil, Azkiya membersihkan luka Egi dengan kotak P3K, sambil berbicara..
Azkiya "kau tak seharusnya melakukan semua ini, lihat apa yang telah terjadi kau mengeluarkan darah, bagaimana jika kau terkena infeksi? Apa kau tidak memikirkan perasaan orang tuamu jika mengetahui semua ini ? Coba pikirkanlah sejenak jangan asal apa apa main fisik Egi , aku mohon jadilah orang yang bijak," Egi hanya tersenyum.

"Baiklah dokter, lain kali aku akan hati hati dalam gelutku ini, jadi apa kau tau?," Tanya Egi , lalu Azkiya menjawab dengan polosnya "tau apa? ,"

Egi menjawab dengan kasih sayang "Aku tidak akan terima jika ada seseorang yang berani menggodamu,menyakitimu,bahkan mempermainkanmu. Aku tidak suka, jika aku melihat orang itu lagi pasti akan ku selesaikan gelut rounde ke 2 nanti,"

Azkiya tercenung mendengar jawaban Egi "hah? Kau itu kekasihku, kau bukan bodyguard'ku. Jadi kau juga harus pandai menjaga diri. Jika sesuatu terjadi padamu, apa yang aku lakukan dan rasakan nanti? Berpikirlah kritis,"

Egi setuju tidak akan bertarung dengan seseorang lagi. Azkiya telah selesai memberikan perban pada tangan Egi yang berdarah itu, dan membawa Egi ke rumah sakit.

Untung saja masih pukul 18.45, jadi apa salahnya kalau kerumah sakit untuk mengobati luka Egi .

Azkiya mendatakan nama Egi , dan setelah menunggu 15 menit nama tersebut dipanggil. Dan Egi masuk keruangan dokter bersama Azkiya , didalam ruangan dokter itu mengobati luka dan memberikan resep obat.

Tiba tiba saja rasa pusing yang diderita Azkiya kumat secara langsung, dan Azkiya mencari kamar mandi untuk tempat dia minum obat.

Dan ketemu, Azkiya melihat kearah kaca dan terlihat hidungnya mengeluarkan darah seperti mimisan , "Ya ampun,, mengapa semua ini terjadi padaku. Sebenarnya aku mengidap penyakit apa?," Ocehnya.

Azkiya berniat untuk memeriksakan dirinya sendiri tanpa bersama Egi , karena dokter menyuruh agar kondisi Egi tenang lalu memperbolehkan pulang .

Azkiya mendatakan nama , dan setelah 10 menit dipanggil . Azkiya bertemu dengan dokter Vivi. Azkiya berkonsultasi bahwa akhir akhir ini sering pusing bahkan sangat pusing , dan dia juga tadi mimisan sangat banyak, jadi Azkiya ingin tau sebenarnya dia mengidap penyakit apa?

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang