Menuju Pembantaraan

38 16 0
                                    

Karena waktunya tinggal 3 hari lagi jadi Azkiya dan Kania harus menyiapkan apa yang harus mereka siapkan.
"Kita bisa beli perkap bareng ya? " Kania.
Azkiya mengangguk...

Setelah semua selesai mereka boleh pulang dan akhirnya Azkiya bebas dari tugas sekolah. Dan keluar ke gerbang ternyata supirnya sudah stay di dalam gerbang.
"Pak.. nungguin lama ya? " Azkiya.
"Ehh engga non. Habis kumpul ya non?" Supir nya.
"Iya pak. Mau pembantaraan hehe," Azkiya.

Mereka langsung menuju kerumah. Dan mulai menyiapkan perkap yang dibutuhkan karena 3 hari lagi.
Ibu Azkiya melihat ke dalam kamar Azkiya , "Kaka, ngapain ngeluarin baju di lemari? Kaka mau kabur dari rumah. Oh terciduk" ledek ibunya.
"Ibu.. Azkiya mau pembantaraan banyak banget yang harus dibawa nih. " Sambil menyodorkan perkap pribadi dan perkap sangga.

"Ya tinggal beli aja si ngapain repot amat nyari dirumah udah pada ilang," cetus ibunya.
"Iya emang si aku mau belanja tapi bareng Kania , ya Bu.." ijin Azkiya.
"Tapi jangan naik motor lagi nanti diserempet lagi kamu sama si David " larang ibunya.
"Hehe ya enggak lah Bu sama supirnya Kania." Azkiya.

Langsung ibunya menyuruh Azkiya untuk istirahat dan makan siang. Mereka berdua turun ke meja makan, disana ada Atsani yang sedang makan kue yang tadi beli di jalan.
"Enak banget kayanya deh Dek," Azkiya sambil tangannya mencuil sebagian kue adiknya itu.
Lalu Atsani merengek "lah kakak!!!"
"Pelit banget si kamu dek, jangan pelit nanti kuburannya sempit," sinis azkiya sambil melirik tajam.

Lalu ibunya melerai mereka.
"Kalian!! Jangan pada berantem terus dong. Ini Azkiya lagi ibu tuh beliin buat kamu jadi jangan ngerusuhin Atsani yang lagi enak makan." Lerai ibunya.
Dan ibunya menyuguhkan bingkisan kue, langsung Azkiya makan dan menawari ibunya dulu. "Bu, mau?" Tawarnya.
Ibu Azkiya menolak karena dia juga habis makan tadi.

"Bu, masa nanti pembantaraan masak sendiri dan masakan itu harus dimakan sendiri ga boleh bawa makanan instan lagi Bu. Aku kan ga bisa masak, terus bajunya bawa banyak. " Oceh Azkiya.
"Iya makannya belajar masak dong. Pembantaraan ya kaya gitu suruh gimana lagi si?" Tanya ibunya
"Ya aku kira si ga serumit ini Bu." Azkiya.
Lalu ibunya terkekeh mendengar jawaban Azkiya. Lalu menceritakan awal mula ketika bertemu dengan ayahnya Azkiya itu ternyata dari perkemahan.

Azkiya sangat senang dan tersenyum "aw ibu sama ayah so sweet ,..." Jerit azkiya.
Lalu ibunya melarang Azkiya jangan bicara terus, langsung Azkiya habiskan semua makanan yang ada di meja itu. Termasuk menjambak rambut Atsani sampai dia nangis.

"Makan nih! Adzab adek pelit ish," sambil menjambak rambut Atsani yang di kuncir.
Lalu Atsani berteriak keras dan menangis
"Kakak... Sakit!!!!! Ibuuuu Kaka aaaa nakall"
Teriak Atsani, langsung lari ke kamar ibunya. "Leh orang aku gemes gimana?" Sambil menatap sinis Atsani.
Langsung Atsani lari dan meninggalkan semua makanan di meja.

Azkiya lalu langsung cabut karena ada Kania yang sudah stand bye di depan gerbang. "Oh sini masuk aja dulu. Aku belum ganti baju eh," Azkiya.
"Idih belum ganti.. cepet ya aku nunggu di mobil aja ," Kania.
"Oke bentar," Azkiya.
Langsung Azkiya ganti baju dan bersiap, pergi cap cus... Karena ibunya sudah tau jadi tidak usah ijin lagi.

Mereka sudah menulis list shopping ketika di kelas.
"Ini perkap atau list belanja bulanan?" Kata pak supirnya.
Kania dan Azkiya tertawa terbahak bahak di mobil.
Lalu Kania menjelaskan itu adalah perkap.

Sesampainya mereka di mall... Mereka memilih perkap yang mereka butuhkan.
Mengelilingi mall sebanyak 3 X membuat mereka lelah dan akhirnya mereka istirahat dulu di bangku yang sudah disiapkan.

Ketika sedang santainya duduk, tiba tiba ada Aris yang mengagetkan mereka berdua dari belakang.
"Dooorrrrr!!!!"
"Aaahhh, ish dasar biang kerok," teriak azkiya yang membuat semua Pengunjung yang ada di mall itu melirik ke azkiya.
Lalu Azkiya tersipu malu dan langsung membuang muka hadap ke bawah,

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang