Kebenaran

60 20 0
                                    

Dipagi hari, Azkiya terbangun dan dia melihat ada ibunya yang sedang tidur disampingnya.
"Ibu?," Ucapnya dengan nada rendah.
Lalu ibunya bangun dari tidur.
Azkiya menatap ibunya dan berkata "mata ibu sembab, apa ibu habis menangis?,"
Ibunya hanya menggelengkan kepala dan berkata "tidak sayang, ibu hanya lelah."

Azkiya ingin sekali bertanya pada ibunya, tetapi dia mengerti kondisi ibunya sekarang yang habis pulang dari lemburnya itu.
"Ya sudah Bu aku akan bersiap kesekolah ya. Ibu tidur saja di kamarku."

Tetapi ibunya menyuruh Azkiya tidak berangkat sekolah dulu. "Tapi sayang, baiknya kau tidak sekolah hari ini. Kau akan memijit kepala ibu nanti,"
Azkiya memeluk ibunya "percayalah ibu, hari ini aku akan pulang lebih awal dan segera memijat kepala ibu, aku janji Bu."

Lalu ibunya senang bisa melihat anaknya yang sudah agak membaik. Dan mengijinkan azkiya sekolah tetapi dengan satu syarat "Ibu yang akan mengantarmu yah... Jangan keras kepala," tetapi Azkiya menolak karena "ibu kan masih capek? Tidak usah Bu aku akan naik angkot saja,"
Ibunya tetap memaksa. Dan Azkiya terpaksa..

Setelah Azkiya bersiap. Ibunya memanggilnya untuk sarapan lebih dulu dan memberikan obat penambah darah.
"Ayo sayang, sarapan dulu."
"Siap Bu aku akan datang 2 menit lagi,"
Setelah Azkiya duduk di meja makan ibunya memasakkan beras merah,bayam,dan makanan penambah darah dan zat besi lainnya. "HM ibu semua ini ? Aku tidak akan muat memakanya Bu,"
Tetapi ibunya menyuruh Azkiya untuk memakannya.

Akhirnya dia menghabiskan semuanya. Setelah sarapan ibunya menaruhkan obat campur didalam air putihnya, dan juga memberi tablet penambah darah "minum ini juga sayang,"

Lalu azkiya tidak sadar menanyakan ini pada ibunya "Bu, makananku, obatku seperti orang terkena anemia saja. Memangnya aku ini mengidapnya?,"
Ibunya hanya bisa diam dan menjatuhkan gelas yang sedang dia pegang Brakkkkk..!!

Ibunya hanya bisa menatap Azkiya , sudah tidak bisa untuk berbohong lagi karena Azkiya sudah tau yang sebenarnya . Ibunya terpaksa jujur "iya. Kau pengidap anemia sayang, tapi jangan khawatir kau bisa sembuh nak, tunggu saja kau bisa sembuh."

Azkiya tetap bisa tersenyum dan menerima kenyataan didepan ibunya, tetapi sebenarnya didalam hatinya sangatlah hancur. Dia mengetahui jika seorang pengidap anemia tidak akan lama hidupnya,

Lalu ibunya menyuruh Azkiya berangkat "ayo sudah pukul 06.30 berangkat ," akziya mengambil tas favoritnya itu.

Sesampainya Azkiya didepan gerbang sekolahan , banyak murid murid yang membuat bahan gosip pada Azkiya "dia semalem jalan sama bang Egi , aduh romantis cantik banget, tapi cewe dingin kok ternyata anak mamih juga ya hahaha," gosipan dari girly good very good.

Azkiya hanya diam. Perjalan ke kelas ia bertemu dengan Egi "Hay manis, ," sapa Egi , Azkiya membalas "hy arogan,"  mereka berdua jalan bersama menuju kelas.

Egi melihat wajah Azkiya yang kian hari makin pucat. Dan tiba tiba Kania datang dan mengagetkan mereka "dorr asik pagi pagi udah pacaran ekhem keseleg akutuh," Azkiya "ih apaan sih? Kania kapan nyusul ea?," Egi menertawakan Kania yang sampai detik ini masih jomblo . "Ih awas aja ya telur! Kalo gua udah pacaran gua post disosmed gua ," dengan tatapan sinis menuju kearah Egi.

Egi "ko kamu manggil aku telur?,"
Kania "ya kan egg = telur, hahaha,"
Kelas Azkiya dan Kania pun telah didepannya, tetapi Egi dan Azkiya masih diluar.

"Hey, ko kamu pucet ya akhir akhir ini? Lagi sakit apa kamu Azkiya ?," Tanya Kania sambil memegang pipi Azkiya.
Azkiya hanya menjawab "oh enggak, enggak papa kok. Cuma agak pusing aja,"

Egi merasa bersalah "Pusing gara gara kemarin kah? Maaf ya sayang aku ga sengaja,"
Kania menggedor "apah?!! Sayang??!!, Dih kalian udah jadian toh? Kok ga bilang aku sih BT nih," Azkiya menenangkan Kania "aduh kudet banget si? Iya kami resmi jadian kemarin saat kamu ninggalin aku pulang sendiri,"

Egi hanya tertawa hahaha "dia kudet jarang on sosmed sih dia? Doi aja gak punya,"
Kania BT apa apa di ejek jomblo sama si Egi .

Disaat mereka bertiga sedang asyik bercerita eh bel upacara berbunyi teng tong teng tong... Pengumuman diharapkan semua murid SMAN Jakarta untuk menuju kelapangan karena akan diadakan upacara bendera.

Kania dan Azkiya,Egi menuju ke lapangan. Kebetulan Egi yang menjadi pengibar bendera.  Sedangkan Kania dan Azkiya peserta.

Pada saat upacara keringat Azkiya bercucuran lebih banyak,dan wajahnya semakin pucat,matanya berwarna agak kekuningan, tanganya dingin. Hal itu membuat Kania temannya khawatir "Azkiya, kamu pucet banget? Sakit yah? Ayo UKS aja yuk," tawaran Kania ,tetapi Azkiya menolak.

Setelah agak lama Azkiya pingsan dan mengeluarkan darah di hidungnya. "Azkiya.!!," Jerit Kania, teman temannya memanggil para Anggota PMR yang ada disekitar "mba mba tolong ada yang pingsan," anggota PMR sigap membawa tandu untuk menggotong Azkiya yang tak sadarkan diri.

Kania ikut saat Azkiya dibawa ke UKS. Setelah sampai disana, dibaringkan lah Azkiya diatas kasur UKS yang nyaman,empuk, dan diberi macam macam minyak angin agar bisa sadar. Dan Kania mengelap darah yang keluar dari hidungnya. Tetapi setelah 15 menit tidak sadar juga, hingga akhirnya Kania menelfon ibunya Azkiya "Assalamualaikum Bu.. ini Kania temannya Azkiya, ibu sekarang dimohon datang ke UKS SMAN Jakarta karena anak ibu sedang tidak sadarkan diri disini. Dimohon cepat datang Bu,"

Ibunya langsung sigap membawa mobil bersama Atsani.
Kania menangis dan tidak tau apa yang terjadi padahal tadi pagi dia biasa saja. Tiba tiba badannya amat pucet dan tangannya dingin seketika lalu jatuh tak sadarkan diri.

Sesampainya ibu azkiya diuks. Ibunya langsung meminta anggota PMR untuk membawa Azkiya kedalam mobilnya. "Tolong bawa Azkiya ke mobil saya yang berwarna hitam itu, saya akan meminta ijin pulang ke guru kelas.," Kania mengantarkan ibu Azkiya kedalam kelas untuk meminta ijin dan mengambil tas sekolah Azkiya.

Setelah itu Azkiya dibawa ke RS.Harapan bangsa. Ibunya dengan cepat mengendarai mobilnya, dan tibalah di RS.harapan bangsa.

Langsung digotong lah Azkiya dengan tandu rumah sakit. Dan dibawa ke ruangan perawatan khusus yaitu ICU.

Perawat melarang ibunya dan Atsani untuk masuk karena harus melaksanakan administrasi. Sesudah melakukan administrasi, menunggu selama 3 Jam.

Benar benar perasaan keluarga,temannya sangat hancur dan gelisah. Semua berdoa agar Azkiya baik baik saja.

Kania sedih dan menangis, sahabatnya tidak ada disampingnya saat ini. Egi datang ke kelas Kania Dan mencari Azkiya "Kania, dimana Azkiya?," Tanyanya. Kania menghapus air matanya dan menceritakan apa yang telah terjadi.

Setelah mengetahui kondisi Azkiya saat ini, Egi menghubungi ibunya Azkiya , tetapi katanya Azkiya belum sadarkan diri padahal sudah pingsan selama 2 Jam. Egi sangat hancur ingin menyusul azkiya. Tetapi guru BK tidak mengijinkannya.

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang