Balikan?

27 11 0
                                    

Pukul 18.30 Azkiya mulai bersiap diri untuk bertemu dengan Egi, tampilannya seperti biasa sederhana namun elegan.

Karena Azkiya sudah cantik alami jadi mau pakai apa saja terlihat cocok untuknya. Dan tidak perlu make up yang menempel di wajahnya cukup Baluran bedak bayi.

Kaos Putih panjang bergambar cute girl memakai kacamata dan celana jeans hitam melengkapi.
Dengan rambut di jepit, memakai sepatu sendal dan mencangklong tas di sebelah bahunya.

Sangat cantik,cool,dan elegan.
Dan semprotan parfum yang wanginya tahan lama. Dia menunggu chat dari Egi,

Tiba tiba ada pesan dari Egi kalau dia sudah sampai di depan rumahnya.
"Gasik banget, katanya jam 19.00" gumamnya.
Azkiya pergi keluar, dan meminta ijin pada ibunya.
"Bu, Azkiya pergi dulu ya sama Egi, mau makan nih udah janjian." Ijinnya.

Ibunya keluar untuk memastikan kebenaran Azkiya ternyata benar itu Egi,

Egi langsung refleks keluar untuk mendekati ibu Azkiya.
"Maaf Tante, saya pinjam anak Tante sebentar saja. Boleh kan Tante, " ijin Egi.
Ibu Azkiya tersenyum, karena sudah dari awal menyetujui kalau mereka dekat.

Karena wajah Azkiya dan Egi sangat cocok. Dan Egi bisa membuat Azkiya bahagia,
"Boleh banget. Egi mampir dulu mau minum apa?" Tawar ibu Azkiya..
Egi menolaknya dengan sopan,
"Engga usah repot-repot Tante, Egi udah minum tadi, saya pinjam Azkiya dulu Bu."

Azkiya langsung menyalimi ibunya begitu pula Egi, lalu mereka ke mobil. Egi membukakan pintu untuk Azkiya . Lalu azkiya masuk, dan duduk di depan.

Egi masuk dan pamit lagi ke ibu Azkiya.
Di dalam mobil Egi memandang Azkiya yang cantik dan fashionable,

"Lo cantik." Puji Egi,
Azkiya hanya diam dan melirik Egi sebentar.
"Lo judes." Ledek Egi,
Azkiya tidak mau melirik Egi.
"Lo cute girl" puji Egi.
Kali ini Azkiya tertawa dan menepuk bahu Egi,

Egi sangat senang Azkiya bisa tertawa lagi karenanya.
"Nah gitu, gue cuma mau cewe gue bahagia karena gue." Cibir Egi..

Azkiya menatap Egi bingung dan menanyakan.
"Ha cewek Lo? Ga salah kemarin kita udah putus."
Tanya Azkiya.
Egi langsung memegang tangan kanan Azkiya,
"Meski Lo bilang kita putus ribuan kali, tapi belum ada sepatah kata putus dari gue. Lo masih resmi jadi cewe gue. Lo ngerti?" Jelas Egi dengan menatap Azkiya.

Hal itu membuat Egi hampir menabrak sebuah kucing yang sedang menyebrang.
Dan mereka rem mendadak.
Azkiya terdiam seketika mendengar jawaban Egi.

Dan melepaskan genggaman Egi,
Lalu pura pura bermain HP.
Egi merebut HP Azkiya, dan menaruh di saku jaketnya.

"Apaan sih?" Tanya Azkiya datar.
"Ga sopan tau lagi diajak ngomong main HP sendiri. " Jelas Egi tegas.
"Hm yaudah balikin HP gue dulu." Pinta Azkiya.
"Ambil sendiri." Bujuk Egi.

Azkiya kembali menatap Egi judes.
Dan diam dengan tangan seperti menyangga uang. Lalu Egi meledeknya lagi,
"Lo sakit gigi malam ini? Yah ga jadi makan coklat panas dong." Egi,

Azkiya langsung tidak menyangga uang lagi posisinya. Dia berubah memegang tissue .
"Lo pilek ? Yah ga jadi ngeEs nih gimana dong. " Tanya Egi ngeledek lagi.

Terakhir kalinya Azkiya tidak memegang apa apa . Pasti nanti kena hujatan dari Egi,
Dan Azkiya perlahan mengambil di saku Egi,

Lalu tangan Azkiya didekap,
"Ih lepasin. " Rengek azkiya.
Egi langsung melepasnya.
Dan memberikan ponsel Azkiya.

Azkiya tersenyum, dan menyimpan ponselnya di dalam tas.
Tibalah di Cafe La Cafe,
Mereka masuk kedalamnya.

Seketika semua melirik mereka, dan mencibir bahwa mereka pasangan yang cocok.
Azkiya tersipu malu di lihat banyak cowo di sana.

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang