ICU

52 18 0
                                    

Ibu Azkiya sangat resah, lalu menelfon ayah azkiya. Lalu ayah azkiya sigap langsung berangkat menuju rumah sakit.

Tepat pukul 11.00 perawat keluar untuk memberitahukan bahwa pasien sudah boleh dijenguk tetapi khusus Azkiya belum sadarkan diri. Harap untuk tenang jangan bising.

Ibunya melihat keadaan Azkiya yang terbaring lemah,dengan memakai infus yang berisikan macam macam obat. Dan disuntik berkali kali, rasanya sangat hancur. Tragedi ini sama persis setelah beberapa taun yang lalu,

Karena ayahnya berada diluar kota maka akan sampai pukul 15.00. Azkiya masih pucat,

SMAN Jakarta dipulangkan pukul 14.30, Egi dan Kania berniat untuk menjenguk Azkiya, sesampainya disana, Kania dan Egi tidak diperbolehkan masuk karena waktu jenguk sudah berakhir dan hanya bisa melihat dari jendela yang ditutupi korden dari dalam.

Kania mencoba untuk menenangkan ibunya Azkiya,dan Egi mencoba untuk menghibur Atsani, tidak lama kemudian ayah azkiya datang. Dan langsung menghampiri ibunya Azkiya dan memeluk Atsani, "Azkiya akan baik baik saja tenanglah," lalu ayah azkiya menanyai Egi dan Kania "ini temannya Azkiya ya?,"

Mereka berdua Salim dengan ayahnya dan juga ibunya "iya om," ayahnya Azkiya memberitahu sesuatu "tenanglah nanti juga Azkiya sembuh, doakan saja. Pukul 17.00 nanti kita masuk kedalam saja,"

Dan pukul 16.00 Azkiya membuka matanya alias sudah sadarkan diri, tetapi kondisinya belum 100% stabil mungkin baru 30% stabil. Dari luar terlihat saat Azkiya meminta air minum dan perawat itu memberikan air minum untuk Azkiya. Dan dokter menghampiri Azkiya "Hai, kau sudah bangun? Syukurlah... Masih terasa pusing? ," Tanya dokter itu , tetapi Azkiya belum bisa merespon perkataan dokter. Karena masih lemahnya kondisi azkiya.

"Dia masih belum bisa merespon pertanyaan, beri dia waktu untuk stabil lagi," ucap dokter pada perawat.

Egi tak berdaya melihat kondisi kekasihnya yang lemah dengan banyak infus yang menusuknya. Kania juga menangis melihat kondisi Azkiya dari luar. "Sudahlah nak, tidak apa apa yang penting Azkiya sudah sadarkan diri," ucap ayahnya.

Pukul 17.00 perawat menyuruh keluarga Azkiya untuk menjenguknya siapa tau dia bisa merespon mereka.
Satu persatu mereka masuk pertama ibunya Azkiya ..
Saat ibunya masuk Azkiya hanya melihat dan bicara "ibuu. Apa aku baik baik saja?," Azkiya sudah bisa berbicara karena kondisi sudah 50% stabil, ibunya sambil memegang tanganya dan berkata "iya sayang, kau akan baik baik saja,"

Lalu ibunya menyuapi susu yang disediakan perawat, Azkiya meminum susu itu dari ibunya. Lalu Azkiya meminta agar ayahnya juga ikut kedalam.

Lalu ibunya keluar dan gantian ayahnya yang masuk, ayah azkiya memeluknya dan mengelus rambutnya sambil berkata "kau adalah anak ayah yang kuat, kau sudah pernah mengalami ini semua. Kau bisa sehat kembali Azkiya , jangan bersedih dan takut ayah akan ada disini sampai kau sembuh total.," Azkiya juga menatap ayahnya sambil menangis, ayahnya menghapus air mata azkiya dengan tangan.

Lalu Atsani berkata "kakak cepat sembuh ya ka, Atsani rindu kakak," Azkiya memegang tangan Atsani. Lalu mereka berdua keluar dan bergantian dengan Egi dan Kania.
Egi "kenapa kau seperti ini? Kau tidak bilang padaku jika kau sakit?," Sambil meneteskan air mata. Azkiya menjawab "Egi kau cowo jangan menangis oke. Aku saja kuat menjalani ini semua, masa kau tak kuat hehe," lalu Kania memegang tangan Azkiya "Azkiya cepatlah sembuh, aku duduk sendirian. Tanpamu sepi bangku itu.. aku mohon Azkiya," ucap Kania. Azkiya hanya tersenyum "aku ada disini."

Setelah mereka menjenguk didalam akhirnya perawat menyuruh mereka keluar karena akan diadakan pemeriksaan dokter. Lalu setelah mereka diluar azkiya kembali tidak sadarkan diri, hal ini membuat semua cemas dan khawatir apalagi pengunjung dilarang masuk keruang ICU, dan semua korden ditutup rapat.

Ibu Azkiya menangis lalu dipeluk oleh ayah azkiya dan Egi,Kania ikut menenangkan ibunya..

Ibunya menangis tanpa henti. Disusul oleh Kania yang meneteskan air matanya, ayah azkiya adalah seseorang yang tegar jadi dia bisa menyembunyikan air matanya.
"Tenang lah jangan semua menangis Azkiya akan sembuh. Dia cuma mengantuk karena semalam dia bergadang," tegas ayahnya.

Waktu sudah sore saatnya Egi dan Kania untuk pamit pulang "om,Tante kami pamit pulang karena sudah sore, semoga Azkiya cepat sembuh ya,"
"Iya doakan saja ya, ini titip surat untuk izin sakit Azkiya.," Jawab ayah azkiya.

Lalu Azkiya sadarkan diri lagi dan mulai mencari ibu dan ayahnya juga Atsani . Azkiya menangis karena kesakitan, dan meminta semua memijat kan kepalanya.

Perawat meminta semua untuk masuk kedalam ruang ICU meskipun itu bukan waktu besuk.

Ibunya memijat kepalanya, ayahnya memijat telapak kakinya dan Atsani memijat tangannya.

Azkiya merasa kesakitan pukul 19.30 .
Ibunya lalu menangis lagi, tetapi hanya menitikkan air mata.

Tiba tiba Azkiya tertidur nyenyak, saatnya mereka untuk keluar lagi.
.
.
.

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang