Kembali Merindu

44 17 0
                                    

Azkiya mendapat telfon dari Egi bahwa selama seminggu ia tidak masuk sekolah karena akan mengunjungi neneknya yang sakit, dan hal itu membuat Azkiya sedih.

Egi"Hy. Maaf ya selama seminggu aku ga berangkat sekolah dulu,"
Azkiya "kenapa? Kamu sakit ya? Ih bilang to the point dong jangan setengah setengah. Kamulah kebiasaan banget nyebelin. Kenapa coba ga berangkat?"
Egi "persis mamah aku nih kamu hehe,"
Azkiya "Ih dasar nyebelin banget. Aku tanya kenapa ga berangkat si? Nanti aku sendirian gimana? "
Egi "kan ada Kania, sahabatmu kan? Tenang aja aku nggak bakal pindah kok. Tenang aku beliin oleh oleh makanan khas sana ya."
Azkiya "hm,"
Egi "Yah dianya marah guys,"
Azkiya "gak biasa aja,"
Egi "Hmmmm oke oke. Aku kerumah nenek soalnya suruh njagain nenek, kakek aku kan udah lama meninggal sekarang nenek aku sama paman dan bibi, tapi mereka mau njenguk anaknya jadi nyuruh keluarga aku gantian jagain nenek. Ish puas?,"
Azkiya "Nah gitu dong dari tadi kek. Jangan kerad kabar loh awas kalo ngga ngabarin sehari aja."
Egi "iya iya bawel I promise,"
Azkiya "janjinya aku pegang dan aku gembok nih,"
Egi "udah dulu ya aku mau preapare."
Azkiya "bye hati hati dijalan. Jangan lupa jalan pulang ya. "

Setelah mereka saling berbicara melalui perantara ponsel, Azkiya mulai bersiap untuk jogging karena ini hari Minggu.

Azkiya menelfon kania, karena sebelumnya mereka sudah janjian.

Kania "iya ada apa ky?,"
Azkiya "Dih dah bangun belum ? Jadi gak?"
Kania "udah dong gasik. Jadilah masa ngga,"
Azkiya "Jalan kaki kan ? Apa ngegrab? ,"
Kania "Aku sama supir ke rumahmu. Terus kita ke tempat jogging naik mobilku,"
Azkiya "Ya udah aku siap siap dulu ya,"
Kania "Oke sana cepet aku 10 menit lagi nyampe dodol udah otw dari tadi,"
Azkiya "Ish Napa ga ngabarin bandel,"

Azkiya langsung siap siap sambil mencari trening dan kaos yang akan dia pakai nanti juga menyiapkan sepatu Kets.

Lalu Azkiya sudah siap. Dengan rambut dikuncir, memakai trening hitam,kaos abu abu, dan sepatu abu abu. Azkiya memang selalu tampil elegan, karena sudah dasarnya cantik keturunan.

Azkiya pamit ke ibunya. "Bu Azkiya mau jogging sama Kania boleh ya Bu? Dia udah otw loh Bu ,"
Ibu "Ih masa ibu ngelarang anaknya jogging aneh banget, ya hati hati,"
Dan Azkiya menunggu Kania diteras didepan gerbang.

Sambil mengotak Atik ponselnya, tiba tiba Kania datang dan memencet bel. Langsung Azkiya hampiri dan pergi bersamanya.

Didalam mobil mereka tertawa, Kania terus memperhatikan ponselnya. Hal itu membuat Azkiya penasaran dan mengintip.
(Ternyata Kania udah ada Doi) batinnya.

Azkiya "kania? Itu foto siapa?,"
Kania "Ih jangan Nethink pliss. Ini tuh adek aku yang dari Jawa tengah mau ke Jakarta bahagianya aku tuh."
Azkiya "bener? Adik kamu kok kaya sepantaran ?"
Kania "Ya elah kudet deh. Jadi ini kembaran tak seirasku Azkiya posthink dong. Aku kan pernah bilang kalo aku dijodohin sama mamah."
Azkiya "owalah maaf sotoy dikit hehe,"
Kania "dih dikit over sotoy malahan ,"

Supirnya Kania bertanya mau kemana.
Supir "non ini mau kemana? ,"
Kania "Ih bapa pikun terus. "
Supir "Oh Tempat jogging?"
Kania "iya pak. Itu ,"
Supir "tempat jogging kan banyak non. "
Kania "Bundaran vedos aja pak. Nanti selese jogging bisa mampir tamannya."
Supir "Oh ashiappp non,"

Azkiya memandangi jalan, ingin sekali ia pergi sendiri tanpa supir dan perginya naik motor. "Ahh pengin motoran sendiri kesini bagus banget ," jeritnya.
"Makannya mandiri," dengus Kania.

Sesampainya mereka di bundaran vedos, mereka turun dan istirahat dulu sebentar karena lama duduk di mobil. Azkiya melihat sekitar ada kolamnya segala. Ada tempat isi ulang air minum gratis , banyak anak anak berlarian dengan penuh kebahagiaan.

Kania menyuruh Azkiya duduk di salah satu bangku yang kosong.
"Duduk sini Azkiya ," teriak Kania.
"Iya sewot," jawabnya.
Lalu Kania mengeluarkan makanan yang tadi disiapkan mamahnya. Dan berbagi dengan Azkiya.

Mereka memang menyukai masakan mamahnya Kania karena mamahnya memiliki restoran besar di Jogja.
Kania asli Jogja juga si.

Setelah mereka sarapan bersama mereka memulai dengan jalan jalan santai mengelilingi bunderan, setelah itu mereka jogging, setelah 3 putaran mereka berhenti istirahat dan minum sembari meluruskan kakinya agar tidak varises.

Azkiya nampak kelelahan, tetapi itu tidak parah cuma lelah saja. Langsung Kania mengelap keringat dengan handuk mini.
Setelah mereka istirahat, Kania memutuskan untuk berjalan sedikit untuk menuju taman vedos. Karena katanya disana ada bunga yang mekar setiap tahun.

Hal itu membuat Azkiya tertarik dan ingin melihat bunga. Karena Azkiya sangat menyukai bunga. Mereka melanjutkan jalan, setelah sampai disana betapa terkejutnya taman itu menjadi sangat indah, karena semua bunga mekar disetiap tahunnya.

Mereka berdua mengambil gambar bunga bunga itu dan berselfie bersama.
"Ah bagus banget!!," Gumam Azkiya.
Azkiya membeli bunga ke anak kecil yang menjual, Azkiya membeli 4 karangan bunga mawar. 1 untuk Ibu, 1 untuk Atsani , 1 untuk kania, 1 untuknya sendiri.

Anak kecil itu sangat senang Azkiya telah membuat barang dagangannya habis dan berterimakasih karena kembalian lebihnya diberikan ikhlas oleh azkiya untuk anak itu.

Azkiya senang masih bisa membantu orang meskipun tak seberapa, tetapi ia rindu suasana seperti ini. Bermain diluaran, tidak pusing memikirkan tugas ya Refreshing lah.

Tetapi ada satu hal yang kurang, yaitu Egi.
Dia pergi kerumah neneknya , padahal Azkiya dan Egi sudah berencana jogging bersama. Ya apalah daya perintah orang tua jelas saja Egi harus mematuhinya.

Azkiya merindukan Egi , sudah dari pagi dia off tidak memberi kabar, ini membuat Azkiya murung.
"Ih jangan Nora deh Azkiya. Mungkin aja Egi lagi dikendaraan kan ngga mungkin nelfon, posthink neng posthink," sahut Kania sambil menepuk bahu Azkiya.

Jam menunjukkan pukul 11.00 hari sudah mulai panas. Saatnya mereka pulang, tapi mereka mampir dulu ke restoran yang ada di mall. Mereka makan sambil menunggu supirnya datang,

"Mau makan apa nih?," Tanya Azkiya
"Ayam geprek aja lah," jawab Azkiya.
"Mba ayam geprek 1, Reacheesee nya 2 yang 1 bungkus ya mba. Minumnya es teh 2," Azkiya memesan.
"Segini aja mba? Mau tambah lagi? Pencuci mulut mungkin?," Tanya pelayan resto.
"Ah enggak usah mba makasih.," Kania.
"Ya baiklah tunggu beberapa menit ya mba.," Pelayan resto.

Setelah itu pelayan resto datang dengan membawa semua makanan yang mereka pesan. Azkiya teringat saat dulu kencan pertamanya dengan Egi , baju Egi basah lalu konflik itu terjadi. Hmm Egi memang membuat orang terus memikirkan dirinya.

Kania menepuk tangan didepan wajah Azkiya PROK!! "Bengong aja nih makan keburu dingin nanti ga enak," perintahnya.
Azkiya langsung mencelupkan tangannya ke mangkuk yang berisi air untuk cuci tangan. Lalu menyantap ayam geprek favoritnya itu,

"Eh kan, Rindu Egi.." bisik azkiya,
"Udah samper aja kalo rindu terus," saut Kania dengan melengos tajam.
"Ah Kania ga asik, ga bisa ngebucin dikit aelah!," Dengan wajahnya yang kesal sambil menyeruput es Tehnya.

Setelah mereka selesai makan, mereka berdua menuju kasir dan membayarnya , lalu menunggu jemputan supirnya Kania.
Tak lama kemudian datanglah, dan Kania menyuruh Azkiya masuk.
"Eh mau naik apa kamu? Go jek? Grab? Hufttt, masuk cepetan ,"
"Elah aku kira mau ditinggal." Cetus Azkiya.

Azkiya diantar oleh Kania dan supirnya.
Sesampainya dirumah, Azkiya pamit sama Kania dan mengucapkan terimakasih. Lalu masuk ke dalam rumah, dan langsung di kejutkan kabar bahwa....

#author
Kabar apaan hayoo? Yang bisa jawab aku follback tapi sebelum membaca chapter selanjutnya elah

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang