Ada yang Salah?

27 12 0
                                    

16.00 lomba dimulai,
Azkiya hanya duduk sebagai penonton bayaran.
Egi berdiri disebelahnya dengan rasa senyum yang merekah..

Azkiya tidak berani membalas senyum Egi karena banyak Kaka dewan yang melihatnya.

Pertandingan kali ini adalah Futsal Lumpur.
Yaitu bermain bola di atas lumpur yang licin,
Ya lucu tapi pada menit ke 13 Azkiya kembali jatuh pingsan karena terkena Lemparan Bola keras dari Fikri, wakil ketua OSIS.

Seketika perhatian tertuju pada Azkiya yang jatuh spontan. Lalu di tahan oleh Egi yang ada disampingnya.

Semua merapat tapi tetap melakukan perlombaan. Egi sangat khawatir, dan dia mencoba menghubungi dokter.

Setelah 1 jam menunggu dokter datang dan langsung memeriksakan Azkiya,
Banyak anak yang berdiri diluar tenda untuk melihat keadaan Azkiya.

Terutama ada Fikri disamping kasur tempat Azkiya berbaring dengan kepala sedikit lebam.
"Fikri kamu harus minta maaf," pinta Egi.
Tapi saat itu Azkiya belum sadar juga.

Segala cara dilakukan agar dia tersadar.
Setelah di beri minyak angin, syukurlah sadar juga . Fikri langsung meminta maaf pada Azkiya, dengan senang hati dia memaafkan.

Lalu Azkiya minta di jemput Ibunya dia ingin pulang. Bahkan dia menangis,
Egi melarang Azkiya pulang.
Tapi apalah daya dia menangis terus,

Lalu Egi kembali ke panggung, disana ada Ka Lulu sedang tertawa bahagia karena lawakan Egi.
Azkiya menatapnya dari dalam tenda,
Dia mungkin merasa sakit karena Ka Lulu memberikan minuman pada Egi,

Sebenarnya Azkiya ingin pulang karena cemburu, dia tidak tahan mungkin dari pertama kemah dia melihat Egi berduaan dengan ka Lulu terus.

"Ka pengin pulang sakit."
Tetapi Kaka dewan belum bisa mengijinkan pulang, karena acara nya belum selesai.

Lalu Azkiya melihat Egi berjalan dengan Pradana putri, Ka Yunia. Sambil senyum merekah mereka berdua, menuju tenda kesehatan.

Azkiya enggan untuk menatap Egi, lalu Egi mendekatinya. Tidak disambut dengan senyuman melainkan wajah jengkel Azkiya yang lucu.

Egi memahami perasaan Azkiya tapi bagaimana lagi, dia menjabat sebagai Pradana dan memiliki pasangan putri. Jadi dia harus suportif dalam menjalankan tugasnya itu,

"Tenanglah, aku tetap memperhatikanmu. Aku tau kamu cemburu. Jangan khawatir aku tetap mencintaimu." Ucapnya lirih.
Hal itu membuat Azkiya tersenyum bahagia,

Ditambah Pradana putri mendekati azkiya juga.
"Iya tenang aja de, kakak ga ada apa apa. Kita cuman njalanin tugas aja kok ga lebih," jelas ka Yunia.

Akhirnya Azkiya tidak merengek pulang lagi,
Setelah itu Azkiya kembali ke tenda.
Tiba tiba Kania mengejutkan Azkiya,
,Dor,!!"

"Eh kaget ya Ampun kamu." Azkiya.
"Ciye udah sembuh ni ye" ledek Kania.
Lalu Azkiya mengeluarkan makanan yang dia bawa di tasnya.

Menawarkan ke semua teman temannya..
Lalu mereka bercerita tadi tentang kelelahannya itu, dan saling tertawa berbahak bahak.

Pandangannya melirik kearah egi yang sedang sibuk mendiskusikan sesuatu dengan rekan rekannya.

"Eh si Egi udah kasih semangat belum?" Tanya Kania, sedangkan Azkiya membalasnya dengan merengut "dih apaan si?" ,

Setelah itu semua peserta harus berkumpul karena akan diarahkan kegiatan selanjutnya.
Azkiya awalnya menjadi pinsa, tapi dia menolak posisinya didepan egi. Dan berbaris di paling belakang.

"Eh, Azkiya kamu pindah!" Seru Triya.
"Iya. Males didepan, mata jadi sepet." Langsung menyerahkan talkom dan berjalan kebelakang.

Egi memasang wajah bingung.
Ada berjuta juta pertanyaan kenapa dia berubah menjadi merengut terus. Apa dia cemburu?

Egi menghampiri Azkiya ,
"Hush... Lo cemburu?" Ledeknya, sambil mencuri curi pandang ke arah depan.
"Ga. Ga mood aja maksudnya." Jawabnya sinis.
"Duh obat jutek apa ya biar sembuh." Ledek Egi lagi.

Hal ini membuat Azkiya membatalkan niatnya untuk menjadi anggota dan langsung berjalan kedepan, "auah. Nyebelin" langkahnya dipercepat karena tidak mau berbicara dengan Egi.

Pengumuman dibacakan. Ternyata malam ini adalah malam api unggun, dimana api besar besaran menyala, dan ditambah kembang api,

Azkiya semangat mendengar semua itu, karena dia tahu pacarnya bisa menyembur api.
Semua mendorong azkiya agar dia tersenyum,
"Senyum dong ntar Egi perform didepan Lo" ledek Kania.

"Mmmm ga gue mau tidur lebih awal ngantuk," gumamnya.
"Lo sakit lagi? Ya ampun, " tanya kesya.
"Cileren " teriak Soni.
Tapi Azkiya tidak memperhatikan atau menghiraukan.

Dan Egi memberikan senyuman pada Azkiya, hal itu membuat Azkiya menunjukkan wajah ilfeelnya pada Egi. Meskipun cemberut wajahnya tetap cantik,

"Bad girl ikut Pramuka itu keren banget tau." Kania menceloteh.
"Iya dong karena kita ini bad girl berkelas. Kelasnya kelas kakap bukan kelas tongkol, " sahut azkiya.

Setelah berkumpul mereka mendapatkan free time. Semua menuju ke home stay untuk mck .

Azkiya malah meminta Egi untuk pertemuan sebentar saja, karena dia minta penjelasan dari Egi secara langsung seperti biasa di sekolahnya.

Di lapangan itu tidak bebas, bertemu saja jarang bahkan kucing kucingan, tatap menatap saja hanya beberapa menit,

Mereka bertemu di sebelah home stay, untungnya disana ada taman. Mungkin didalamnya ada anak kecil yang menyukai bunga.

"Hm, gue belum berubah, gue masih tetep mencintai Lo." Tegas Egi sambil menatap Azkiya dalam.
Azkiya diam seketika. Lalu wajahnya menjadi merah, tiba tiba Egi memegang tangan Azkiya erat erat.

"Tenang gue Egi yang dulu yang masih suka sama bawelan lo, rempongnya Lo,dinginnya Lo,juteknya Lo, semua tentang Lo masih gue suka. Bahkan gue akan ada kejutan buat Lo." Ucap Egi sambil menatap dan memegang pundak Azkiya dengan jarak pandangan mata 30 cm.

Azkiya langsung menutup matanya karena tidak kuat mendengar kata kata dari Egi.
Dan bibirnya bergetar ingin ada sesuatu yang ingin dia ucapkan.

"Bibir Lo kenapa?" Tanya Egi, sambil memegang tangan Azkiya dan menunjukkan ke posisi bibirnya yang bergetar itu.

"Eh, apaan Lo. Lepasin, tangan Lo asin lebih dari garem tau nggak, lepas! Lo pasti natural banget ga pake Pomade tuh rambutnya kusut banget." Seleweng Azkiya karena tidak ingin Egi tau apa yang ingin dia katakan.

"Iya mungkin bibir ga bisa berucap, tapi hati bisa berkata. Lo lupa hati kita udah dijodohin jadi gue tahu apa yang Lo rasain." Bujuknya.

Hal ini membuat Azkiya jujur.
"Gue cemburu ! Lo Deket sama ka yunia, gue sebel." Spontannya.
Egi tertawa manis menunjukkan bibir manisnya dan giginya yang rapih.

"Kasih Nile buat gue dong. 100 kek, karena tebakan gue bener." Gombalnya.
"Auah. Sebel sana Lo balik ntar pasangan Lo nyariin ilang lagi malah malah." Dengusnya sebal.
"Apa? Pasangan gue? Pasangan gue cuma Lo. Inget! Gue suka sama Lo. Jadi ga usah cemburu, cemburu itu cuma buat orang yang ga percaya akan adanya rasa setia dalam cinta." Bisik Egi.

Azkiya mendengar itu langsung melepaskan tangan Egi yang dari tadi masih memeganginya.
"Lepas, mck dikasih waktu jangan sampe gue kena hukuman karena telat," ucapnya sinis. Dan meninggalkan Egi,

Sedangkan Egi kembali ke tendanya.
Setelah semua free time, mereka bersiap untuk api unggun,

....

Rindu berkelanjutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang