Pagi hari ia bersiap sekolah pagi sekali mungkin dia ingin bertemu dengan Egi ,
"Aku harus membuktikan apakah dia serius atau hanya main main denganku ", gumam Azkiya .Azkiya berangkat pagi sekali hingga ia tidak sarapan sekalipun dia hanya meminum susu yang sudah disiapkan dimeja makan, ibunya bertanya pada Azkiya "kau tidak sarapan nak? Ibu memasak nasgor favoritmu loh", dengan senyuman yang indah. Azkiya tentu saja tidak akan menyakiti perasaan ibunya dengan menerima nasgor itu tetapi dengan syarat menjadi bekal sekolah.
Didepan gerbang Azkiya sangat terkejut ternyata didepan gerbang sudah ada Egi yang siap mengantarkannya sampai sekolah . "Kau ingin ikut denganku? Jika kau menolak kau berarti mencintaiku ", dengan tawa kecil Egi .
Demi tidak terciduk bahwa Azkiya juga agak menyukai Egi akhirnya dia menerima tawaran Egi .
Dari spion motor Egi selalu melihat ke arah Azkiya hingga membuat Azkiya tersenyum dan menonjok punggung Egi dengan pelan "ngapain melirik melirik?", Dia tersenyum ..
Sesampainya disekolah semua murid memandangi mereka berdua, dan Azkiya terpaksa turun tanpa pamit dan masuk ke kelasnya.
Sesudah Egi memarkirkan motornya dia langsung ke kelas Azkiya dan menyatakan perasaannya kalau sebenarnya jika dia menganggu Azkiya bahwa dia ingin memilikinya.
Azkiya hanya tersipu malu dan membisu..
Egi ingin Azkiya menjawab pertanyaannya, tetapi seketika Azkiya ingat dengan seseorang yang menjadi masa lalunya itu, dan hingga akhirnya Azkiya membuat keputusan bahwa dia menolak Egi Karena takut masa lalunya terulang kembali."Azkiya, jika kau ...", Tanya egi, seketika Azkiya menghentikan omongan Egi "stop!! Jika kau apa? Mencintaimu tidak mencintaimu. Semua ini hanya omong kosong, aku muak sungguh muak. Percayalah aku benar benar membencimu !", Teriak penjelasan Azkiya yang mungkin membuat Egi patah hati.
Mendengar semua perkataan Azkiya , Egi langsung keluar dengan menggebret pintu kelas. Dubrak .. Azkiya nampak kaget dan langsung menangis. Setelah 10 menit menangis teman temannya masuk ke kelas dan Azkiya menghapus air matanya sesegera mungkin.
"Azkiya teladan yaaa,,, wah anak baru berangkat awal sendiri hebat kamu", salah satu temannya Alea memujinya. Dan tak lama Kania dan yang lain datang, Kania nampak senyum dan bersalaman dengan yang lainnya, lalu dia duduk bersama Azkiya dia itu teman yang baik dia mengetahui keadaan yang Azkiya alami.
"Kamu habis nangis ?," Bisik Kania dengan wajah serius. Lalu Azkiya tersenyum "hehe tidak, aku hanya ...," Jawabnya . Kania tau jika dia habis menangis, "apa ada orang yang menyakitimu lagi?" Tanyanya. Azkiya hanya mengedipkan mata dan tiarap diatas meja, akhirnya Kania berhenti untuk bertanya lagi.
Sebelum jam pelajaran mulai, Kania mengajak Azkiya kedepan halaman kelas yang disana terdapat Egi dan teman temannya sedang mengibarkan bendera.
Mata Azkiya tertuju pada Egi , dan tampak seperti orang ketakutan. Azkiya selalu membuang muka ketika Kania meliriknya, setelah Egi dan teman-temannya mengibarkan bendera Kania merasa janggal biasanya Egi selalu mendekati Azkiya , bel berbunyi tandanya masuk pelajaran pertama.
Ditengah pelajaran Azkiya seperti tidak fokus dan sering melamun. Kania sengaja mengagetkan Azkiya dorrr! Azkiya nampak kaget. Kania melihat kejanggalan yang ada pada diri Azkiya, yang apa apa selalu cerita padanya sekarang malah diam membisu dan melamun.
Istirahat tiba, Kania mengajak Azkiya keluar untuk membeli makanan di kantin, tetap saja dia menolak . Bekal yang ibunya bawakan pun lupa ia makan, benar benar rasanya seperti sedang puasa .
Mungkin karena Azkiya yang sedang terdiam tidak mengeluarkan sepatah katapun dari tadi pagi, Kania bersikeras untuk menghibur dan mencoba agar Azkiya berkata jujur apa yang telah terjadi..
Kania memulai sebuah pembicaraan,
Kania :"Azkiya , kenapa si dari tadi diem aja.
Kaya orang kesambet tau, muka
Udah pucet ga bicara sepatah kata
Lagi."
Azkiya:"maaf ya, mungkin tadi aku ga
Jawab pertanyaan kamu, aku lagi
Agak ga mood aja. Hehe maklum,"
Kania :"oh jadi gitu, berangkat pagi malah
Jadi badmood aduh,"
Kania sembari menepuk pundak Azkiya sambil berkata ,"dengar ya. Kamu itu harus bisa menghadapi apa yang sedang kamu alami meskipun itu menyakitkan hadapi saja semua dengan senyuman, jangan lemah temanku.. sekalipun kamu sedang dalam keadaaan terpuruk aku akan ada untukmu, aku janji :) ."
Azkiya hanya tersenyum dan terus meminta maaf hingga akhirnya dia jujur apa yang telah terjadi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu berkelanjutan
RomanceHy namaku Azkiya, aku kelas X SMAN jurusan IPA. Dahulu aku punya masa lalu yang membuatku trauma akan mengulang hal cinta, hingga akhirnya aku bertekad untuk menjaga perasaan jangan sampai terpengaruh, terusnya baca sendiri ya✌ aku harap ceritanya...